Langsung ke konten utama

Postingan

DJKJ: Yang Datang Tiba-tiba (5)

Runtuh semua pertahananku. Runtuh seruntuh-runtuhnya Hati yang ku larang untuk rindu, kembali bergejolak. Sakit, sangat sakit! Malam itu aku tumpahkan semua umpatan yang ada di kepalaku.  Semua binatang yang menjadi tujuan ku lontarkan ke udara. Anjing! Malam itu aku menangis sejadi-jadinya. Sesak! Sangat sesak!   Hatiku serasa dicabik-cabik oleh kenyataan bahwa aku belum bisa lepas dari bayangan dia sedangkan otakku ingin meraih dekapan lain. Tapi hati tidak bisa berbohong otakku tak bisa mengalahkan hati yang terpaut sakit dan waktu. Hati ini terlalu lama dikekang satu bayangan hingga dia untuk berpindah butuh waktu, Ku tarik nafas dalam-dalam dan coba menenangkan hati. Tuhan, aku tak sanggup menahan sakit seperti ini lebih lama! Aku tak ingin membawa orang lain terlibat dalam kekacauan ini.   Aku harus melepas semua ini pergi. Tak terkecuali! Aku ingin hidup tenang Tuhan! Aku ingin hidup tenang! Ku raih ponsel yang baru saja ku hempaskan dengan kasar ke dinding kamarku. Sedikit lece
Postingan terbaru

DJKJ: Yang Datang Tiba-tiba (4)

Malam selanjutnya terasa hangat. Obrolan tak berhenti mengalir di siang maupun malam. Mata yang redup itu kembali membundar, bercahaya dan menatap dengan hangat. Ahh betapa sejuknya hari-hariku semenjak malam itu. Langkahku terasa ringan. Pipiku merona kemerahan setiap berangkat kerja. Ucapan semangat tiada henti mengalir ke ponsel dan ke telingaku. Ah, seperti ini rasanya jatuh hati? Namun sepertinya Semesta belum mengizinkan aku untuk seanng terlalu lama. Tetiba saja kegoyahan hati datang menghampiri.   Apa benar ini jatuh hati? Atau ini hanya pelepasan hati yang tak kesampaian? Atau sekedar mengisi ruang yang kosong karena dulu ada kebiasaan? Kebiasaan saling mengisi, kebiasaan saling menelfon, kebiasaan bertemu, kebiasaan makan di jam 7 malam, kebiasaan telfonan di jam 10 malam. Atau ini hanya kebiasaan saja? Pengisi kebiasaan? Apa yakin ku jatuh hati? Terdiam, sungguh lama aku terdiam mengingat fakta itu. Mungkin, mungkin ini hanya perasaanku saja. Aku ingin tenang, aku ingin meni

DJKJ: Yang Datang Tiba-tiba (3)

Memang keputusan dari hati adalah pilihan terbaik. "Lo ingat nggak senior yang dulu pacaran sama kakak kelas kita di SMA?" "Oh yang kacamataan itu? Kenapa?" "Kayaknya gue naksir dia deh. Hahaha!" "Eh lu gila ya?" "Gila karena cinta sayangkuuuuu....." "Dia udah mau nikah sama pacarnya. Jangan dia deh, yang lain aja!" "Dia putus tuh sama pacarnya," "Sumpah? Demi apa?" "Yap!" "Dulu bukannya lu waktu SMA sempat naksir dia kan?" "Benar sekali Sri Ratu...." "Hmmm... Yakin nih naksir? Yakin udah move on?" "Belumlah!" "Terus?" "Nggak tau ah. Udah ya, gue mau bales chat dulu ini!" "Jangan sok sibuk. Siapa juga yang chat lu selain gue?" "Ya chat abang kacamata lah! Bye cintaku. Mmmuaaach!" Percakapan di atas tidaklah bohong. Cerita kami berlanjut di hari-hari selanjutnya. Bahkan gilanya, 24 jam terasa sangat kurang, jika bisa di