Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2013

piaraan adek adek gue

Nah, kemarin gua udah cerita bagaimana gue dan peliharaan gue. Ternyata adek-adek gue juga nggak kalah dalam memelihara hewan. Kita mulai dari Ajis. Ajis memelihara dan menjaga   Eeng, karena gue disibukan dengan kegiatan untuk mempersiapkan Ujian Nasional. Eeng semakin hari semakin cantik, dan banyak para kucing jantan datang kerumah. Dan tidak jauh beda dengan ibunya, dia hamil di tinggal pacarnya, sehingga Ajislah yang berperan sebagai bapak disini. Memang lelaki yang bertanggung jawab. Lho? Eeng generasi   dua pun melahirkan, 2 ekorpun bertambah. Sepasang lagi, dan Ajis senang sekali karena dia mendapatkan anak yang telah dia jaga bersama Eeng selama ini. ‘’ini bapak nak, ini bapak!,’’ oh sungguh keluarga yang sangat harmonis dan bahagia. Lalu Mama melihat anak Ajis dan Eeng. ‘’wah lucu lucu lucu,’’ itulah kata Mama yang keluar untuk anaknya Eeng. Ternyata selama ini tanpa kita ketahui Bujang Lalok menyukai Eeng, selama ini dia tidak mengukapkan perasaannya,k

my pets

Gue merupakan salah satu mahluk yang sangat cinta pada binatang. Ya! Dulu gue pernah sempat bermimpi jadi dokter si hewan ini, tapi gue nggak ambil itu. Nggak tau deh! Masa lalu...... Dari kecil gue sidah di perkenalkan dengan yang namaya alam, kata Mama ‘’ kamu ketika masih dalam kandungan selalu mama bawa ke sawah, ke bukit. Ikut Papa memebersihkan kebun,’’ Terus ketika gue udah SD,’’ dulu Mama selalu membawa kamu ke kebun, kamu mama tarok di bawah pohon, dan kami awasi sambil membersihkan semak,’’ Jadi kesimpulan gue ,’’ pantes ya ma! Aku kelakuannya nggak kaya manusia,’’! Dan gue juga punya hewan peliharaan loh,   Yang pertama namanya Siro, dia merupakan seekor anjing, yang sekarang gue ngak ingat lagi dianya kayak apa, karena saking kecilnya gue dulu, yang pasti dia masih seperti anjing pada umumnya. Masih empat kaki dan mempunyai bulu yang hitam. Siro telah menjadi legenda d tempat gue? Kenapa? Akrena saking berkesannya Siro dulu, sampai-sampai nama gue

wanita penggoda

Kejadian ini sekitar beberapa bulan yang lalu, tepatnya semester 1 dulu. Nah, kan ada nama mata kuliahnya SEJARAH KEBUDAYAAN INDONESIA, dimana metode belajarnya adalah diskusi kelompok, kita dibagi perkelompok dan menerangankan satu materi. Ibuk yang ngajar jiwanya sangat ferrrr lah sama mahasiswa, beliau tuh kadang pulangnya cepet, masuknya nggak on time selalu. Pokoknya dosen faforit mahasiswa banget dah, Tapi pada suatu ketika nasib gue yang selalu di selimuti kekaluan yang cukup memprihatinkan, kambuh lagi. Ceweritanya begini, Kuliahpun dimulai dengan kata pengantar seperti biasa, ulasan minggu lalu. Metode belajar dengan dosen ini adalah dengan diskusi.   Sama seperti dosen lainnya,beliau membagi kami beberapa kelompok dan membagi   beberapa materi. Dan sekarang adalah giliran kelompok Buya yang akan tampil. Diskusi mulai hangat, begitu juga gue dengan kawan-kawan yang lain. Hangat untuk tidur .. Hangat untuk ngobrol... Hangat untuk guling- guling