Langsung ke konten utama

wanita penggoda


Kejadian ini sekitar beberapa bulan yang lalu, tepatnya semester 1 dulu.
Nah, kan ada nama mata kuliahnya SEJARAH KEBUDAYAAN INDONESIA, dimana metode belajarnya adalah diskusi kelompok, kita dibagi perkelompok dan menerangankan satu materi.

Ibuk yang ngajar jiwanya sangat ferrrr lah sama mahasiswa, beliau tuh kadang pulangnya cepet, masuknya nggak on time selalu. Pokoknya dosen faforit mahasiswa banget dah,

Tapi pada suatu ketika nasib gue yang selalu di selimuti kekaluan yang cukup memprihatinkan, kambuh lagi.

Ceweritanya begini,
Kuliahpun dimulai dengan kata pengantar seperti biasa, ulasan minggu lalu.
Metode belajar dengan dosen ini adalah dengan diskusi.  Sama seperti dosen lainnya,beliau membagi kami beberapa kelompok dan membagi  beberapa materi.

Dan sekarang adalah giliran kelompok Buya yang akan tampil. Diskusi mulai hangat, begitu juga gue dengan kawan-kawan yang lain.
Hangat untuk tidur ..
Hangat untuk ngobrol...
Hangat untuk guling- guling..
Hangat untuk jingkrak- jingkrak..
Hangat untuk bercermin,,
Hangat untuk berdandan..seehh!
Hangat untuk BBMan..
Dan hangat lainnya....

Nah! Ada temen gue Widi lagi di depan, memaparkan hasil diskusi kelompoknya, beberapamahasiswa yang rajin dan yang niatnya kuilah, intinya yang duduk bagian depan itu fokus mendengarkan hasil diskusi, begitu juga dengan dosen gue.
Tapi tidak dengan kami PMB ( PArtai Mahasiswa Belakang) kami sibuk degan aktifitas masing-masing, termasuk juga gue disana.

Nah, ketika sedang asyik Widi memaparkan makalahnya, tiba-tiba otak kampret gue bekerja keras menggerakkan kedua tangan gue untuk melambaikan jari ‘’piece’’ ke udara dan gue goyangkan sambil geleng-geleng kepala. Tujuan gue disini adalah untuk meggoda si Widi ini.
‘’wekk wekk,’’ kata guesambil menggoyangkan ke dua tangan gue ke udara sambil cekikikan.
Dan berhasil! Si Widi ketawa, dan guepun semakin semangat untuk menggoda, dan sesekali gue juga liatin dosen, waspadakan! Jika nanti beliau liat gue. Teryata aman.

Kemudian gue melanjutkan otak kriminal ini dengan semakin gencar menggoda Widi.
Dan benar kata orang, malang tak dapat di tolak,
‘’HEI KAMU!’’, dosenpun berteriak,
Gue kaget dan clinguk sana-sini.
‘’YA KAMU! YANG JILBAB OREN!,’’
Gue liat yang pakai jilbab oren di sektar, lah nggak ada! Dan, gue berfirasat buruk, gue lupa makai jilbab warna apa sekarang,dan gue liat ke arah jilbab gue, dan...
OH MAN! GUE MAKAI JILBAB OREN!
DAN ITU GUE!
YANG DITERIAKI DOSEN ITU GUE!
ITU GUE!
AA!

‘’YA KAMU! KAMU SAYA LIAT DARI TADI KAMUTIDAK MENYIMAK PELAJARAN SAYA!,’’ teriak sang dosen.
Gue cuman diam, melonggo, kaget!
Mau ngomong tapi nggak tau ngomong apa, diem aja deh!

‘’KAMU NGAPAIN KESINI KALAU CUMAN MAIN-MAIN HA!’’, keluarlah logat Batak dosen gue,

Dan kampretnya lagi, temen kelas gue bukannya prihatin kan nasib gue, eh malah katawa cekikian ngeliat gue di hardik.
Huhuhu! Tragis.

Diskusi pun selesai, dan dosen mengambil alih kembali perhatian lokal.
‘’rasain lu! Ngapain juga kayak tadi lu ha?’’ Widi cekikikan sambil nepuk pundak gue.
‘’ya gue tadi mah bercanda doank, lah malah kena semprot gue,’’
‘’hahaha! Gue aja yang tidur dari tadi dekat meja dosen nggak apa-apa tuh,’’ sambung Buya sambil cekikian.

Lalu proses belajar tetap berlanjut‘’dulu pada masa kerajaan merka percaya akan dewa dan setan. Dimana kita tahu setan adalah pengganggu manusian. Sama seperti kawan kalian tadi, wanita penggoda!,’’

Lah! gue lagi yang di semprot!

‘’makanya mereka memeluk agama dan rajin beribadah supaya tidak di ganggu oleh setan dan wanita penggoda,’’

Gue lagi coy!

‘’makanya, orang dahulu mulai teratur kehiduannya karena kekyakina mereka akan agama supaya tidak tergoda oleh kawan kalian tadi,’’

Woi! Gue gue gue lagi!
Dan teman lokal gue hanya cekikian natapin gue yang datri tadi udah gelisah di omongin mulu.

Dan, waktu berlalu. Kelaspun berakhir, dan gue langsung buru-buru ke luar kelas dan sembunyi di balik pintu.
Dan gue liat dosen tu clinguk sana-sini, kayaknya mencari gue dang!
‘’oi! Ngapain lu di balik pintu ha?’’ teriak Ajo dengan nada yang sangat tinggi.
‘’ancrit lu! Diem napa! Tuh liat si Ibuk mencari gue,’’ bisik gue dari belakang pintu.
‘’hihihi! Maaf maaf,’’ Ajo nutup mulutnya.

Tak berapa lama kemudian, sang Dosen keluar keas diiringi beberapa mahasiswa yang masih membahas pelajaran tadi.

Dan tiba-tiba..
‘’eh Sya, tau nggak apa tadi yang di tanya ama ibuk ke gue?’’ tanya Cici,
‘’hoh! Apa?,’’
‘’dia nanyain lu,’’!
‘’kapret! Sumpah lo?’’
‘’iye, beliau nanya kamu kenal siapa yang tadi itu?, gue jawab nggak terlalu tau, lalu dia nanyain nomor BP lu, dan gue bilang aja kurang tau,’’ jelas Cici.
‘’oh my! Makasih Ci, lu selamatin masa depan gue, huaaa!.’’ Jawab gue dengan lega.


Gue selamat! ‘’untuk sementara’’,





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Zero, Ketika Image Tampan Shah Rukh Khan Digoyahkan

Apa yang terbayang oleh kamu cerita film yang dimainkan aktor tampan Shah Rukh Khan? Sebuah drama romantis yang diceritakan oleh aktor dengan tubuh ideal namun dipisahkan dua kondisi sosial? Zero, drama sains fiksi India yang diproduksi dan dirilis tanggal 21 Desember 2018. Film ini diperankan oleh artis-artis ternama India yaitu Shah Rukh Khan, Katrina Kaif dan Anushka Sharma. Film ini merupakan garapan Anand L Rai yang terkenal dengan film-film komedi romantisnya. Flim Zero, mendapatkan rating di Imdb 5,9/10 saja. Film ini menceritakan tentang seorang pemuda yang bernama Bauua Singh (Shah Rukh Khan) yang dihadapkan dengan dua pilihan sulit. Dia bertemu dengan dua wanita yang sama-sama dia sukai. SINOPSIS Bauua Singh, pemuda kerdil yang dewasa yang selalu lari dari kenyataan hidupnya. Dia hanya beruntung terlahir dari keluarga mapan, dan dia tidak mau sedikitpun susah dan ingin senangnya saja. Sebagai pemuda tanggung, Bauua juga memiliki keinginan halu, yaitu menikah

Yeyy.... 'Liburan' ke Jepang!

Shibuya Crossing Penutup perjalanan akhir tahun 2019, saya mendapatkan kesempatan untuk liputan ke Jepang. Siapa sih yang tidak ingin ke Jepang? Saya salah satunya. Masih saya ingat momen saat Bunkasai di kampus, dimana semua tentang Jepang dipaparkan di sana. Salah satu yang menarik adalah penyewan baju yukata dan berfoto dengan latar Sakura. Sangat terlihat lucu dan saya tidak ada uang untuk menyewanya. Maklum saya salah satu mahasiswa kere di lingkungan sana. Kemudian saya celetuk asal-asalan kepada teman-teman saya "ntar aja dehm, gue mau foto di negaranya langsung saja," Tentu itu adalah ucapan asal-asalan mahasiswa yang makan saja susah. Boro-boro main ke Jepang. Namun beberapa tahun kemudian Tuhan berkata lain, karena urusan pekerjaan saya berkesempatan berkunjung ke beragam tempat. Jepang salah satunya." Sekedar informasi, Jepang adalah salah satu negara yang bervisa untuk paspor Indonesia. Dan saya mohon maaf tida kemngetahu s