Langsung ke konten utama

Apa Jadinya Tidak Ada Tumbuhan yang Bisa Dimakan?






Manusia ditakdirkan untuk menjadi omnivora, memakan segalanya. Namun, pernahkah kamu bayangkan jika di dunia ini tidak adanya sumber makanan dari tumbuhan, atau hanya ada satu jenis sumber makanan yang bisa dimakan?

Tubuh manusia diciptakan dengan beragam unsur yang ada semuanya di bumi, apabila itu goyah atau ada yang kurang, pasti kita akan merasakan sakit. Begitu juga engan alam, semua unsur yang ada di laut, bumi dan langit harus seimbangan untuk menciptakan alam yang tenang. Jadi manusia dan alam itu saling berhubungan.

Manusia tidak hanya butuh daging saja untuk bisa hidup, namun juga butuh sumber dari tanaman. Apakah itu untuk dimakan, kesehatan, ataupun memenuhi kebutuhan sandang.

Namun pernahkan kita membayangkan, seandainya tidak ada tumbuhan di dunia ini? Tidak ada tumbuhan yang bisa dimakan? Tidak ada tumbuhan yang bisa digunakan untuk memenuhi sandang?

Saya rasa kehidupan akan terasa sedikit sulit. Mungkin manusia bisa tanpa tanamanan namun, mungkin juga tidak.

Sebelum kita mengambang terlalu jauh, kamu pernah kah makan daging saja selama 1 minggu berturut-turut tanpa ada nasi dan sayur? Apa yang terjadi? Pasti panas dalam dan gangguan pencernaan alias sembelit kan?

Apa jadinya bila kita tidak mengkonsumsi nasi, sagu, gandum ataupun jagung? Apa jadinya usus kita tanpa makanan dengan serat yang tinggi itu? Perihkah? Tentu saja perih.

Sekarang kita masuk ke dlaam pertanyaan, seberapa pentingkah tumbuhan sebagai sumber makanan untuk mahluk hidup? Sangat penting! Bisa bayangkan jika tumbuhan tidak ada, dari mana oksigen dihasilkan? Bisa bayangkan setiap hari kita menghirup debu dan polusi yang kita ciptakan?

Bukan penting bagi manusia saja, namun juga penting bagi para hewan. Tumbuhan tak hanya sumber makanan, namun juga menjadi rumah dan tempat berteduh bagi hewan. Bagi manusia, tumbuhan menjadi sumber sandang dan pangan. Bahkan tumbuhan adalah penentu manusia mau hidup atau mati.

Sebagai sumber makanan, kandungan beragam zat pada tumbuhan menjadi tolak ukur bagi manusia dan hewan untuk hidup. Manusia harus belajar dan mengetahui apa saja yang dikandung oleh tumbuhan.

Perlu diingat lagi, tumbuhan tak lepas dari yang namanya tanah dan pengaruh lingkungan sekitarnya. Dan salah satu yang berpengaruh itu adalah manusia. Manusia sebagai mahluk yang dianugerahi nafsu dan pikiran terkadang lupa, bahwa satu sama lain di dunia ini saling berhubungan.

Seperti yang terjadi sekarang ini. Beberapa wilayah pertanian kesulitan karena kekeringan dan sumber daya pangan terancam akan berkurang. Apa yang bisa dilakukan manusia selain menyalahkan alam atau beberapa pihak tertentu saja atas kekurangan pangan di masa mendatang?

Namun kita harus bersyukur bahwa Indonesia memiliki lahan agraris yang sangat luas. Namun rasa syukur tidak cukup untuk bertahan ke depannya.

Padi, jagung, sagu, umbi-umbian, kacang-kacangan menjadi makanan pokok wajib di Indonesia. Bisa kamu bayangkan jika kamu hanya makan satu jenis tumbuhan saja tanpa ada cabe, sayur mayur, dan daging hewan yang mengandung serat yang sehat?

Tmubuhan adalah faktor penentu hidup semua mahluk hidup di muka bumi ini. Manusia membutuhkan tumbuhan untuk pengan dan sandang. Dan untuk meemnuhi semua itu butuh tumbuhan yang beragam dan jumlah yang sangat besar.

Begitu juga hewan yang herbivora untuk meemnuhi kebutuhan pangan manusia. Hewan juga butuh tumbuhan untuk memenuhi hidupnya, demi kebutuhan manusia juga.

Sudah terbayangkan bukan, betapa pentingnya keanekaragaman hayati untuk hidup manusia? Maka dari itu, dalam rangka Hari Keanekaragaman Hayati 2019 ini mari kita sama-sama sadar untuk langkah awal, betapa pentingnya alam dan unsirnya dalam ketahanan hidup kita ke depan.

Tidak perlu muluk-muluk mau menjaga hutan, menanam seribu pohon atau menghrntikan konsumsi sesuatu karena paham ideologi sendiri. Sudah kenal kah kamu dengan ragam hayati di Indonesia? Sudah kenal kah kamu dengan tumbuhan dan unsur-unsur yang berkaitan dengannya?


Pernahkah terlintas di kepalamu jika padi, sagu, jagung dan makanan lainnya masuk ke dalam tumbuhan yang dilindungi hingga kita dilarang lagi untuk mengonsumsinya?

Pernahkah kamu bayangkan sumber pangan kamu masuk ke dalam undang-undang, masuk ke dalam daftar yang dilindungi dunia. Dan setiap momen dalam pertumbuhan padi, sagu, jagung dan lainnya menjadi momen yang menakjubkan untuk anak cucu ke depan?

Tak hanya tumbuhan yang menjadi makanan saja, juga semua tumbuhan untuk obat dan sandang. Jangan ada lagi tumbuhan-tumbuhan yang tetiba menjadi langka dan masuk lagi ke cagar alam. Jangan lagi kita membuat batas dengan alam karena ulah kita sendiri.

Tak ada salahnya kita sedikit mulai perhatian kepada semua unsur di alam yang mempengaruhi pertumbuhan segala jenis tanaman. Lakukan hal yang sederhana saja, seperti buang sampah pada tempatnya, membawa tas belanjaan sendiri saat belanja dan perdayakan kendaraan umum.

Tigal hal itu saja dahulu kamu lakukan sebagai kado spesial untuk Hari Keanekaragaman Hayati 2019 ini. Sekali lagi, manusia tidak berdiri sendiri dan memang mahluk sosial. Tidak hanya ke sesama manusia saja, namun juga kepaa alam dan segala unsurnya.























Komentar

Postingan populer dari blog ini

DJKJ: Yang Datang Tiba-tiba (5)

Runtuh semua pertahananku. Runtuh seruntuh-runtuhnya Hati yang ku larang untuk rindu, kembali bergejolak. Sakit, sangat sakit! Malam itu aku tumpahkan semua umpatan yang ada di kepalaku.  Semua binatang yang menjadi tujuan ku lontarkan ke udara. Anjing! Malam itu aku menangis sejadi-jadinya. Sesak! Sangat sesak!   Hatiku serasa dicabik-cabik oleh kenyataan bahwa aku belum bisa lepas dari bayangan dia sedangkan otakku ingin meraih dekapan lain. Tapi hati tidak bisa berbohong otakku tak bisa mengalahkan hati yang terpaut sakit dan waktu. Hati ini terlalu lama dikekang satu bayangan hingga dia untuk berpindah butuh waktu, Ku tarik nafas dalam-dalam dan coba menenangkan hati. Tuhan, aku tak sanggup menahan sakit seperti ini lebih lama! Aku tak ingin membawa orang lain terlibat dalam kekacauan ini.   Aku harus melepas semua ini pergi. Tak terkecuali! Aku ingin hidup tenang Tuhan! Aku ingin hidup tenang! Ku raih ponsel yang baru saja ku hempaskan dengan kasar ke dinding kamarku...

Yeyy.... 'Liburan' ke Jepang!

Shibuya Crossing Penutup perjalanan akhir tahun 2019, saya mendapatkan kesempatan untuk liputan ke Jepang. Siapa sih yang tidak ingin ke Jepang? Saya salah satunya. Masih saya ingat momen saat Bunkasai di kampus, dimana semua tentang Jepang dipaparkan di sana. Salah satu yang menarik adalah penyewan baju yukata dan berfoto dengan latar Sakura. Sangat terlihat lucu dan saya tidak ada uang untuk menyewanya. Maklum saya salah satu mahasiswa kere di lingkungan sana. Kemudian saya celetuk asal-asalan kepada teman-teman saya "ntar aja dehm, gue mau foto di negaranya langsung saja," Tentu itu adalah ucapan asal-asalan mahasiswa yang makan saja susah. Boro-boro main ke Jepang. Namun beberapa tahun kemudian Tuhan berkata lain, karena urusan pekerjaan saya berkesempatan berkunjung ke beragam tempat. Jepang salah satunya." Sekedar informasi, Jepang adalah salah satu negara yang bervisa untuk paspor Indonesia. Dan saya mohon maaf tida kemngetahu s...

Jelong-jelong ke Dua di Cebu, Filipina

Fort San Pedro di Cebu, Filipina Memasuki hari ke dua di Cebu, Filipina. Kegiatan kita hari adalah berkunjung ke sebuah pabrik olahan buah tropis bernama Profood International Corporation. Perusahaan ini memiliki tur bagi wisatawan yang penasaran dengan cara kerja perusahaan yang bergerak dalam pengeringan buah ini. Siapapun yang ingin datang bisa saja dan harus booking seminggu sebelum kedatangan. Tepat jam 5 gue bangun berkat alarm roomate gue, Riska yang membahana. Dengan tubuh pegal warbiasah gue mandi, shalat dan bersiap untuk sarapan di restoran hotel. Kita berangkatlah dengan minibus menuju Mango Factory ini. Sesampai disana kita langsung di ajak keliling mengintip tempat produksi. "No camera guys!" Yah, pada kali ini kita harus menggunakan mata dan telinga langsung. Perusahaan memiliki kebijakan untuk wisatawan agar tidak mengambil gambar di kawasan produksi. Supaya nggk di intip sama saingan kali ya? Kita masuk ke dalam ruang produksi. Gue meli...