Langsung ke konten utama

segitiga ituu....*mikirr

Suka duka jadi anak kos itu pasti adalah ya,  dimana kadang kala kita harus makan nasi putih aja, nggak mandi kuliah karena lampu mati *otomatis air juga ikutan mati, makan bareng dan sebagainya.

Sebagai anak kos yang baru berumur setampuk pinang, yaa sekitar 8 bulan kurang lah, gue mengalami berbagai hal yang bisa jadi pernah dialami oleh cewek kos lainnya.

Awal-awal masuk ke dalam kos-kosan gue cukup terkejut karena gue harus ngurus semua hal sendiri, mulai soal makan, nyuci baju semua hal pokoknya sampai masalah uang. Gue merupakan mahasiswa yang hadir karena beasiswa, soo Indonesia teerimakasih telah membiayai gue.
Ehh, ngelantur kemana ini.

Di kosan gue ada beberapa kamar mandi dan satu lahan buat ngejemur baju. Dimana berbagai hal menyangkut urusan cewek terjemur disana, mulai dari luar sampai dalam *silahkan dicerdasi yaaaa

Di daerah kamar mandi, ini gue berikan sedikit gambaran. Ada dua kamar khusus untuk mandi, dan 2 kamar khusus BAB. Nah kamar-kamar ini saling berhadapan. Di tengahnya itu ada kran buat  air *emang ada fungsi lain dari kran?

Pada pagi hari yang cerah, dikala waktu gue selesai  mandi dengan siul-siul kecil  *emang cowok doang yang bisa siul, dan nada gembira gue keluar dan menggosok gigi di tengah, pemisah antara kamar mandi dengan khusus BAB. Dengan gembira gue gosok gigi, dan terasa tetes-tetes air jatuh di atas kepala.
‘’ohh.. mungkin ini embun *embun dari mana coba? Bego!
Gue nggak peduli akan tetesan itu, gue tetap lanjut gosok gigi. Tak lama kemudian tetesan itu jatuh kembali,’’air apa sih ini!’’

Dengan segera gue melongo ke atas, dan....

Anjrixxxxxxxxxxxxxxxxx532i968ohdgscff..!!!! *keluar segala macam umpatan yang ada dalam kepala gue.

Di atas gue terjemur 2 buah benda berbentuk segitiga, satu ungu, satu lagi pink, dengan indaaahhh netesinn air ke wajah gue!!!!!

Lo bisa bayangkan perasaan gue ketika gue sadar GUE DITETESI AIR KOLOR!
Ooowwwhhh shit!!!!

 Bukan kali itu aja gue berurusan dengan benda seperti itu.
Pada suatu subuh, hmm menjelang pagi, sekitar jam 7  *ini mahhh menuju siang kaleeeeee, gue bangun pagi, dan langsung menuju pintu belakang buat ngambil handuk.

Yaaa, namanya juga baru bangun tidur, jadi ada dong sesi ngumpulin nyawa dan membuka kelopak mata sepenuh-penuhnya kebuka. Naahh, gue berjalan sambil sesekali merem dan menguap,  menuju pintu belakang, dan setelah 2 langkah melangkah gue tersangkut pada tali jemuran dan muka gue bersentuhan langsung dengan sesuatu.  Gue pun membuka mata, dan pagi ini...

Anjrixxxxxxxxxxxxxxxxx532i968ohdgscff..!!!! *keluar  lah segala macam umpatan yang ada dalam kepala gue di pagi yang ceraaahhhhh ini saudara-saudara.

SIAPA YANG JEMUR KOLOR DISINI!!!!!!

Dan beberapa hari kemudian, masih berurusan dengan hal yang sama. Gue hari itu nyuci baju yangn udah segunung ditumpukan baju kotor gue.
Pada sore harinya tiba-tiba ujan, dengan sugap gue memetik hasil jerih payah gue (angkat jemuran ding) dn membawanya ke kamar.

Ketika milah-milahin baju, ketemulah benda segitiga berwarna merah dengan ada gambar love-lobe bertebaran.
Buseett dah! Ini kancut siapa ? perasaan gue ngngak ada dang punya model beginian.
Tanpa pikir panjang gue langsung ke belakang dan.....

‘’eh, ngapain kak?’’ gue ketemu salah satu senior penghuni kos ini.
‘’ini dek, lagi nyari sesuatu,’’
‘’apa kak? Mungkin bisa bantu...’’tawar gue,sambil diam-diam memasukan kancut malang tadi ke kantong celana gue.
‘’hmm tadi kakak jemur kancut disini, tapi nggak ada lagi sekarang,’’

Glek! Jangan-jangan kancut yang nggak sengaja kepetik ama gue tadi..
‘’oh, mungkin ada yang nggak sengaja ngangkat kali kak,’’ dengan wajah tanpa dosa gue ngomong kayak gitu, padahal gue tau, beberapa kucing dari tadi natapin gue dengan tajam ‘’dia pelakunya!’’

‘’yaa mungkin. Ya udah, kakak ke kamar dulu ya,’’ lalu senior gue pergi ke arah kamarnya.
Gue bernafas lega, karena nggak ketahuan gue pelakunya. Dengan segera gue melempar anak kucing dengan batu yang dari tadi natapin gue. Kurang hajaaar!!!

Dengan segera gue meletakan kancut kampret itu di jemuran, dan berlari dengan cepat ke kamar.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

DJKJ: Yang Datang Tiba-tiba (5)

Runtuh semua pertahananku. Runtuh seruntuh-runtuhnya Hati yang ku larang untuk rindu, kembali bergejolak. Sakit, sangat sakit! Malam itu aku tumpahkan semua umpatan yang ada di kepalaku.  Semua binatang yang menjadi tujuan ku lontarkan ke udara. Anjing! Malam itu aku menangis sejadi-jadinya. Sesak! Sangat sesak!   Hatiku serasa dicabik-cabik oleh kenyataan bahwa aku belum bisa lepas dari bayangan dia sedangkan otakku ingin meraih dekapan lain. Tapi hati tidak bisa berbohong otakku tak bisa mengalahkan hati yang terpaut sakit dan waktu. Hati ini terlalu lama dikekang satu bayangan hingga dia untuk berpindah butuh waktu, Ku tarik nafas dalam-dalam dan coba menenangkan hati. Tuhan, aku tak sanggup menahan sakit seperti ini lebih lama! Aku tak ingin membawa orang lain terlibat dalam kekacauan ini.   Aku harus melepas semua ini pergi. Tak terkecuali! Aku ingin hidup tenang Tuhan! Aku ingin hidup tenang! Ku raih ponsel yang baru saja ku hempaskan dengan kasar ke dinding kamarku...

Jelong-jelong ke Dua di Cebu, Filipina

Fort San Pedro di Cebu, Filipina Memasuki hari ke dua di Cebu, Filipina. Kegiatan kita hari adalah berkunjung ke sebuah pabrik olahan buah tropis bernama Profood International Corporation. Perusahaan ini memiliki tur bagi wisatawan yang penasaran dengan cara kerja perusahaan yang bergerak dalam pengeringan buah ini. Siapapun yang ingin datang bisa saja dan harus booking seminggu sebelum kedatangan. Tepat jam 5 gue bangun berkat alarm roomate gue, Riska yang membahana. Dengan tubuh pegal warbiasah gue mandi, shalat dan bersiap untuk sarapan di restoran hotel. Kita berangkatlah dengan minibus menuju Mango Factory ini. Sesampai disana kita langsung di ajak keliling mengintip tempat produksi. "No camera guys!" Yah, pada kali ini kita harus menggunakan mata dan telinga langsung. Perusahaan memiliki kebijakan untuk wisatawan agar tidak mengambil gambar di kawasan produksi. Supaya nggk di intip sama saingan kali ya? Kita masuk ke dalam ruang produksi. Gue meli...