Langsung ke konten utama

Jelong-jelong ke Dua di Cebu, Filipina



Fort San Pedro di Cebu, Filipina




Memasuki hari ke dua di Cebu, Filipina. Kegiatan kita hari adalah berkunjung ke sebuah pabrik olahan buah tropis bernama Profood International Corporation.

Perusahaan ini memiliki tur bagi wisatawan yang penasaran dengan cara kerja perusahaan yang bergerak dalam pengeringan buah ini. Siapapun yang ingin datang bisa saja dan harus booking seminggu sebelum kedatangan.

Tepat jam 5 gue bangun berkat alarm roomate gue, Riska yang membahana. Dengan tubuh pegal warbiasah gue mandi, shalat dan bersiap untuk sarapan di restoran hotel.

Kita berangkatlah dengan minibus menuju Mango Factory ini. Sesampai disana kita langsung di ajak keliling mengintip tempat produksi.

"No camera guys!"

Yah, pada kali ini kita harus menggunakan mata dan telinga langsung. Perusahaan memiliki kebijakan untuk wisatawan agar tidak mengambil gambar di kawasan produksi. Supaya nggk di intip sama saingan kali ya?

Kita masuk ke dalam ruang produksi. Gue melihat buaaaaanyak banget buah mangga yang di susun di peti-peti. Selain itu juga ada nenas, sirsak, guava, dan juga kelapa. Namun kita hanya di ajak melihat pengolahan mangga saja.

Jutaan mangga di cuci dan dikupas menggunakan tangan. Busettt! Nggak pegal atuh mbak! Serius ini , menggunakan tangan dan pisau lho guys. Setelah dikupas mangga pun di di iris2 tipis dan kemudian di rebus untuk mebunuh kuman.




Koleksi kemasan olaan manisan kering


Setelah di rebus, mangga pun dikeringkan dan ditaburkan gula. Barulah kemudian mangga kering ini dikemas dalam beragam kemasan.

Hasil produksi pabrik tidak hanya buah kering aja, namun mereka juga menghasilkan jus segar. Gue kemarin cicip beberapa botol (beli!) dan emang terasa banget sari buahnya.

Setelah melihat pembuatan, kami pun di ajak melihat museum mangga mereka. Di sini terdapat beragam informasi tentang sejarah pabrik, cara menanam mangga, dan segala hal yang berhubungan dengan mangga.

Selain itu mereka juga punya koleksi beragam kemasan produk sesuai dengan negara tujuan ekspor. Jadi tiap negara punya kemasan berbeda namun produknya tetap sama.

Selain itu lo pada juga bisa jajan oleh-oleh di sini dengan harga lebih murah. Harganya pun di mulai dari 15 Peso saja (sekitar Ro 4.000).

Nah buat yang mau baca informasi tentang ini perusahaan, baca di sini saja.

Pabrik Manisan Kering di Filipina Saja Punya Museum





Setelah dari pabrik, kita pun melanjutkan perjalanan ke Fort of St Pedro. Sebuah benteng megah yang berada di tengah kota Cebu.

Sejarahnya, San Pedro merupakan benteng yang dibangun Spanyol abad ke-17 ketika bangsa Spanyol menduduki wilayah Filipina. Benteng seluas 2.025 meter persegi ini dibangun di bawah pimpinan Miguel Lopez de Legazpi pada 1738. Dan benteng ini menjadi salah satu benteng tertua di Filipina.



Sumpah, pas awal gue datang dan melihat langsung ini benteng, terlihat betapa megah dan hebatnya orang terdahulu. Bisa merancang benteng megah yang masih bertahan sampai sekarang.

Nggak kayak anak-anak jaman sekarang, bangun hubungan aja susah!
eh, apa???

Di gerbang lo akan disambut oleh gerbang masuk setinggi 8 meter.  Di gerbang ini terdapat prasasti yang tertempel di dinding yang menceritakan sejarah benteng dan juga ada lambang Kerajaan Spanyol. Sedangkan di puncak benteng lu bisa melihat patung Bayi Yesus.

Setelah foto-foto cantik di depan pintu masuk, gue pun melangkahkan kaki ke dalam. Disambutlah oleh terowongan yang sisi kanan dan kirinya dipenuhi foto-foto sejarah mengenai pembangunan benteng dan masuknya Spanyol ke Filipina.







Di dalam terowongan ini juga elo yang ingin masuk harus beli tiket dulu. Harganya nggak mahal-mahal banget kok. Untuk dewasa dikenakan biaya masuk 30 Peso (Rp 8.000) dan anak-anak dan lansia 20 Peso (Rp 5.400).

Bagi elu yang butuh tour guide, ada kok. Bilang aja ke mbak-mbak resepsionisnya, nanti dia akan panggilkan guidenya.

Masuklah ke kawasan benteng yang halamannya luaaassss banget. Bisa lah main bola di sini! Kesan pertama gue setelah di dalam adalah tempatnya bersih dan tertata.

Terdapat taman-taman bunga di pinggir-pinggir halaman. Jadi lu pada nanti jangan heran bila ramai banget bule-bule yang hunting foto di sini. Bahkan mereka ada yang pelukan dan bergaya dengan beragam pose sama pasangan. Lah gue di peluk sama kamera! Apa daya cuk yang kita pergi kerja. Hiks!



Nih pembicaraan sedikit serius coy, gue pun berkeliling kawasan benteng. Menurut sejarah, benteng ini menjadi rebutan oleh penjajah dan sering beralih fungsi. Di awal pendiriannya, Spanyol menguasai benteng ini dan berfungsi sebagai pemukiman Spanyol. Di masa Perang Dunia II, Jepang menjadikan benteng ini sebagai benteng pertahanan dan rumah sakit darurat. Di tahun 1930-1940 an benteng juga berfungsi sebagai sekolah.

Di akhir abad ke-19 barulah benteng ini digunakan oleh kaum revolusioner Filipina. Mereka merenovasi dan membangun taman kecil di dalam benteng. Sekarang taman ini dapat dilihat para pengunjung benteng. Karena keindahannnya inilah, kawasan hhalaman dan benteng sering dijadikan tempat resepsi. Uhh co cweet deh, kebayangakn konsep-konsep alam gicuuhh...

Serta fasilitas di sini yang cukup penting bagi gue adalah keberedaan restroom dan tempat duduk untuk bersantai. Jadi sobat kismin yang cinta banget sama toilet
Pas gue keliling, itu banyak bnaget wisatawan asal Korea dan China. Kenapa gue yakin mereka dari sana, karena terlihat banget dari bahasa dan postur tubuh mereka yang putih banget. Sangat kecil sekali kemungkinan mereka itu orang Indonesia, apalagi orang Padang. Nggak mungkin nget!



Nah, di dalam benteng ini juga ada galeri lho. Tidak hanya menampilkan foto-foto terdahulu dengan tokohnya, namun juga terdapat diorama kapal perang dan benda-benda perang zaman dahulunya.

Jadi galeri ini terdiri dari dua lantai. Lantai atas menampilkan foto-foto sejarah dan lantai baawah terdapat diorama kapal dan pedang perang. Pedang dan jubah perang ini di simpan dalam kotak kaca, sehingga semakin awet dan terawatlah. Diorama kapal perang ini juga nggak boleh di sentuh, Jadi buat tangan-tangan jahil, jangan iseng deh!

Benteng ini juga memiliki beberapa meriam lho. Asli dari jaman dahulu!

Satu hal yang penting buat lo kaum mienials, banyak bangeet spot instagramble di sini! Banyak banget! Dengan bermain angle, lu bisa berfoto sepuasnya sampai lu kehabisan ide karena saking banyaknya.

Kalau lu pusing baca tulisan gue, nih intip saja di sini ya.

Jelajah Benteng Tertua di Filipina
















Komentar

Postingan populer dari blog ini

(1)

Seperti malam yang sudah-sudah. Kau kembali hadir dalam mimpiku, yang membuatku setiap pagi harus menyadarkan diri. Ini hanya mimpi! Mimpi yang tidak akan ada di dunia nyata. Sekedar bertanya, apakah aku berdosa terjebak dalam rasa yang tidak biasa? Rasa yang tidak akan pernah aku dapatkan di tempat lain? Rasa yang bahkan aku tidak minta dia hadir dalam hariku? Aku mencari jawaban. Di sela-sela otak mereka yang sepertinya memiliki rasa lebih dalam terhadapmu. Aku cemburu? Tentu! Aku hanyalah wanita biasa, yang dianugrahi ambisi untuk memiliki! Dan menjadi satu-satunya yang memiliki! Aku tidak bisa berpura-pura lagi. Bahkan aku terlalu lelah untuk tetap berpura-pura. Bahwa aku baik-baik saja. Kata siapa? Aku hanya menghibur diri. Mata. Kita, eh.. lebih tepatnya aku adalah pengguna mata, dan menjadikan dia bahasa. Bahasa yang hanya aku mengerti. Yang tidak akan mampu diterjemahkan oleh orang lain. Kau adalah mereka. Tawa mereka adalah tawa kau. Aku? Hanyalah orang-orang yang engka...

DJKJ: Yang Datang Tiba-tiba (3)

Memang keputusan dari hati adalah pilihan terbaik. "Lo ingat nggak senior yang dulu pacaran sama kakak kelas kita di SMA?" "Oh yang kacamataan itu? Kenapa?" "Kayaknya gue naksir dia deh. Hahaha!" "Eh lu gila ya?" "Gila karena cinta sayangkuuuuu....." "Dia udah mau nikah sama pacarnya. Jangan dia deh, yang lain aja!" "Dia putus tuh sama pacarnya," "Sumpah? Demi apa?" "Yap!" "Dulu bukannya lu waktu SMA sempat naksir dia kan?" "Benar sekali Sri Ratu...." "Hmmm... Yakin nih naksir? Yakin udah move on?" "Belumlah!" "Terus?" "Nggak tau ah. Udah ya, gue mau bales chat dulu ini!" "Jangan sok sibuk. Siapa juga yang chat lu selain gue?" "Ya chat abang kacamata lah! Bye cintaku. Mmmuaaach!" Percakapan di atas tidaklah bohong. Cerita kami berlanjut di hari-hari selanjutnya. Bahkan gilanya, 24 jam terasa sangat kurang, jika bisa di...

Yeyy.... 'Liburan' ke Jepang!

Shibuya Crossing Penutup perjalanan akhir tahun 2019, saya mendapatkan kesempatan untuk liputan ke Jepang. Siapa sih yang tidak ingin ke Jepang? Saya salah satunya. Masih saya ingat momen saat Bunkasai di kampus, dimana semua tentang Jepang dipaparkan di sana. Salah satu yang menarik adalah penyewan baju yukata dan berfoto dengan latar Sakura. Sangat terlihat lucu dan saya tidak ada uang untuk menyewanya. Maklum saya salah satu mahasiswa kere di lingkungan sana. Kemudian saya celetuk asal-asalan kepada teman-teman saya "ntar aja dehm, gue mau foto di negaranya langsung saja," Tentu itu adalah ucapan asal-asalan mahasiswa yang makan saja susah. Boro-boro main ke Jepang. Namun beberapa tahun kemudian Tuhan berkata lain, karena urusan pekerjaan saya berkesempatan berkunjung ke beragam tempat. Jepang salah satunya." Sekedar informasi, Jepang adalah salah satu negara yang bervisa untuk paspor Indonesia. Dan saya mohon maaf tida kemngetahu s...