Langsung ke konten utama

Anak Kos yang Bahagia Bersama AirAsia




Sebagai anak kos dan perantauan kita bertahan hidup di gemerlap ibukota. Salah satu caranya adalah pandai-pandai mengatur keuangan, termasuk untuk budjet jalan-jalan.

Tiket pesawat yang masih saya anggap mahal menyabik-nyabik jiwa kami anak kos yang ingin liburan. Namun saya bersyukur karena ada maskapai AirAsia.

Beberapa waktu lalu saya liburan ke Yogyakarta. Dengan waktu yang terbatas, saya ingin liburan saya maksimal dan tidak menghabiskan waktu di perjalanan saja. Saya berdomisli di Jakarta dan ingin maksimal liburan selama 3 malam di Yogya.

Tentu kereta api bukan solusi bila ingin memperbanyak waktu di Yogyakarta. Kemudian saya mencari rute-rute yang dilayani AirAsia dan ternyata salah satunya adalah Yogyakarta. Saya pun men-download aplikasinya dan langsung mendaftarkan identitas saya.

Sungguh, saya bahagia bersama AirAsia. Tiket ke Yogyakarta ada yang promo dengan harga Rp 300 ribuan dan beda tipis dengan tiket kereta api dan juga free bagasi 15 kg. Tanpa pikir panjang saya langsung booking untuk dua penerbangan.



Saat itu saya melakukan pemesanan saat tengah malam. Aduh, harus banget nih tengah-tengah malam ke ATM? Saya pun sempat khawatir pemesanan saya tidak berlanjut di proses karena telat membayar.

Ternyata eh ternyata, pembayaran bisa pakai debit dan cukup memasukan nomor kartu saja. Wow, segampang ini? Setelah konfirmasi, e-tiket didapat, hati pun senang.

Saya pun bersenang-senang di Yogyakarta selama 3 malam. Beragam destinasi saya datangi, mulai Candi Prambanan, Candi Ratu Boko, nonton kabaret Ruminten, menikmati keramaian Malioboro, makan ragam kuliner dan lainnya.

Sampailah waktunya pulang. Kejadian tidak terduga pun mewarnai perjalanan liburan saya. Saat sampai di bandara, saya baru ingat jika tas yang berisi oleh-oleh tertinggal di hotel. Padahal 1 jam lagi saya akan terbang. Alamak!!

Sungguh saya panik, perdana ke Yogyakarta tak bawa oleh-oleh sedih rasanya. Jumlah yang ada di dalam tas juga tidak sedikit. Saya dan teman saya pun panik!

Kemudian kami pun mencoba mengonfirmasi ke pihak hotel dan hotel membenarkan ada tas berwarna coklat yang ketinggalan di lobi. Dan mereka meminta kami untuk menjemputnya dengan layanan ojek online.


Saya pun telah memesan ojek online dan akan sampai sekitar 30 menitan, dan itu 25 menit sebelum terbang. Hotel dengan bandara itu berjarak sekitar 20 menit perjalanan. Saya yang sudah gelisah atau lebih tepatnya pasrah tak bawa oleh-oleh mencoba bertanya kepada petugas.

"Mas. Bisa nggak nanti saya masuk ke boarding 20 menit sebelum terbang? Tas saya ketinggalan di hotel," kata saya keapda petugas bandara.


"Mba pakai maskapai apa?"

"AirAsia mas,"

"Sudah check in?"

"Sudah mas,"

"Kalau sudah check in nggak apa-apa Mba. Yang paling penting check in," ungkap si mas penjaga.

LEGA BANGET RASANYA YA ALLAH! Untung sudah check ini tadi saat sarapan di hotel. Nah, ini salah satu bahagia bersama AirAsia, check in bisa langsung di aplikasi. Uhuy!

Tak lama kemudian, ojek online yang membawa tas saya sampai. Kami pun bergegas masuk ke dalam dan mencetak tiket. Setelah itu kami langsung menuju ruang tunggu dan tak lama kemudian masuk ke dalam pesawat. Huff lega!

Sekitar 45 menitan terbang saya pun mendarat dengan selamat di Bandar Soekarno Hatta. Senyum bahagia menyertai perjalanan Damri pulang. Sungguh bahagia bersama AirAsia, tiket murah dengan destinasi favorit yang beragam dan free bagasi!

Rencana dalam waktu dekat saya akan liburan ke Bali dan tahun depan saya akan ke Thailand. Harga tiket pun sudah ada gambaran dari aplikasi AirAsia dan saya tak sabar memesannya. Terimakasih AirAsia!








































Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

(1)

Seperti malam yang sudah-sudah. Kau kembali hadir dalam mimpiku, yang membuatku setiap pagi harus menyadarkan diri. Ini hanya mimpi! Mimpi yang tidak akan ada di dunia nyata. Sekedar bertanya, apakah aku berdosa terjebak dalam rasa yang tidak biasa? Rasa yang tidak akan pernah aku dapatkan di tempat lain? Rasa yang bahkan aku tidak minta dia hadir dalam hariku? Aku mencari jawaban. Di sela-sela otak mereka yang sepertinya memiliki rasa lebih dalam terhadapmu. Aku cemburu? Tentu! Aku hanyalah wanita biasa, yang dianugrahi ambisi untuk memiliki! Dan menjadi satu-satunya yang memiliki! Aku tidak bisa berpura-pura lagi. Bahkan aku terlalu lelah untuk tetap berpura-pura. Bahwa aku baik-baik saja. Kata siapa? Aku hanya menghibur diri. Mata. Kita, eh.. lebih tepatnya aku adalah pengguna mata, dan menjadikan dia bahasa. Bahasa yang hanya aku mengerti. Yang tidak akan mampu diterjemahkan oleh orang lain. Kau adalah mereka. Tawa mereka adalah tawa kau. Aku? Hanyalah orang-orang yang engka...

DJKJ: Yang Datang Tiba-tiba (3)

Memang keputusan dari hati adalah pilihan terbaik. "Lo ingat nggak senior yang dulu pacaran sama kakak kelas kita di SMA?" "Oh yang kacamataan itu? Kenapa?" "Kayaknya gue naksir dia deh. Hahaha!" "Eh lu gila ya?" "Gila karena cinta sayangkuuuuu....." "Dia udah mau nikah sama pacarnya. Jangan dia deh, yang lain aja!" "Dia putus tuh sama pacarnya," "Sumpah? Demi apa?" "Yap!" "Dulu bukannya lu waktu SMA sempat naksir dia kan?" "Benar sekali Sri Ratu...." "Hmmm... Yakin nih naksir? Yakin udah move on?" "Belumlah!" "Terus?" "Nggak tau ah. Udah ya, gue mau bales chat dulu ini!" "Jangan sok sibuk. Siapa juga yang chat lu selain gue?" "Ya chat abang kacamata lah! Bye cintaku. Mmmuaaach!" Percakapan di atas tidaklah bohong. Cerita kami berlanjut di hari-hari selanjutnya. Bahkan gilanya, 24 jam terasa sangat kurang, jika bisa di...

Yeyy.... 'Liburan' ke Jepang!

Shibuya Crossing Penutup perjalanan akhir tahun 2019, saya mendapatkan kesempatan untuk liputan ke Jepang. Siapa sih yang tidak ingin ke Jepang? Saya salah satunya. Masih saya ingat momen saat Bunkasai di kampus, dimana semua tentang Jepang dipaparkan di sana. Salah satu yang menarik adalah penyewan baju yukata dan berfoto dengan latar Sakura. Sangat terlihat lucu dan saya tidak ada uang untuk menyewanya. Maklum saya salah satu mahasiswa kere di lingkungan sana. Kemudian saya celetuk asal-asalan kepada teman-teman saya "ntar aja dehm, gue mau foto di negaranya langsung saja," Tentu itu adalah ucapan asal-asalan mahasiswa yang makan saja susah. Boro-boro main ke Jepang. Namun beberapa tahun kemudian Tuhan berkata lain, karena urusan pekerjaan saya berkesempatan berkunjung ke beragam tempat. Jepang salah satunya." Sekedar informasi, Jepang adalah salah satu negara yang bervisa untuk paspor Indonesia. Dan saya mohon maaf tida kemngetahu s...