Langsung ke konten utama

Jangan Pernah Berwajah Serius Menonton Shazam, Jangan!









Suasana menegangkan pasti akan menghantui wajah penonton saat berhadapan dengan film yang bertemakan superhero. Namun tidak dengan film satu ini, jangan pernah mencoba berfikiran untuk serius!

Shazam merupakan film dengan gender sains fiksi/komedi yang dirilis 5 April 2019 lalu dan digarap David F Sandbergh. Film yang mengangkat karakter superhero bernama Shazam ini mencuri perhatian dan mendapatkan reaksi positif dari penikmat film.  Shazam mendapatkan rating 7.5/10 di IMDb lho!

Film ini dimainkan oleh aktor-aktor ternama seperti Zachary Levi, Mark Strong, Asher Angel dan kawan-kawan. Tentu saja yang paling mencuri perhatian di sini adalah karakter Shazam.





Rangkaian cerita


Seorang penyihir tua bernama Shazam mencari sosok yang bisa diwarisi kekuatan alam semesta. Selama puluhan tahun dia mencari penggantinya karena dia semakin tua dan butuh orang baru untuk meneruskan kekuatannya menjaga dunia dari iblis.

Awalnya Shazam ini mendatangi Doktor Sivana (yang ketika itu masih kecil) dan melakukan tes kemurnian hati. Namun Sivana tidak lolos, begitu juga dengan ratusan anak-anak lainnya. Setelah dewasa Sivana mengumpulkan anak-anak yang pernah didatangi Shazam dan melakukan penelitian.

Di sisi lain, seorang anak jalanan bernama Billy sedang berjuang menemukan ibunya yang terpisah dengan dirinya saat masih kecil. Dia kabur dari puluhan panti asuhan dan berbuat onar, sampai kemudian di adopsi oleh pasangan Victor dan Rosa Vasquez ( Cooper Andrews dan Marta Milans). Di rumah barunya, dia bertemu dengan Freddy, Darla, Mary, Choi, Eugene dan Pedro.

Singkat cerita, Shazam pun menemukan Billy dan mewariskan kekuatannya. Billy pun menjadi superhero Shazam dan diapun dibuat kebingungan dengan kekuatan yang dia miliki. Dia yang berumur 14 tahun berubah menjadi Shazam yang berusia dewasa.




Kemudian dia pulang ke rumah Victor dalam keadaan menjadi Shazam dan memberi tahu Freedy. Singkat cerita mereka pun melakukan ekperimen untuk mengetahui kekuatan Shazam.

Aksi penyelamatan pun beberapa kali dilakukan Shazam. Aksinya ini mencuri perhatian Dokter Sivana yang telah dirasuki 7 iblis kuat. Tanpa segan Sivana membunuh orang-orang demi kekuatan yang diinginkannya. Dan dia menginginkan kekuatan Shazam. Pertempuran pun tak terelakan.

Pertempuran ini juga menyeret saudara-saudara Billy, yaitu Freddy dan yang lainnya. Billy pun mengingat petuah yang diberikan Shazam terdahulu dan menyadari bahwa kekuatannya juga melibatkan saudara-saudaranya. Dia pun menyatukan saudaranya dan mereka semuanya berubah menjadi superhero. Dengan kekuatan bersama mereka pun berhasil mengalahkan para iblis dan Dokter Sivana.



Sudut Pandang


Awalnya saya mencoba membangun mood untuk menonton karena jujur awalnya sedikit monoton. Ya seperti drama pada umunya. Kemudia saya mencoba menyadari bahwa ini film bergenre komedi dan mencoba menikmati film.

Ceritanya ringan, dan superhero Shazam sangat manusiawi di sini. Terlihat bagaimana banyak adegan komedi-komedi ringan yang dapat dilihat dari celetukan2 Shazam saat mengenal kekuatan dan bertempur dengan Sivana.

Yang tidak terduga lagi adalah saudara-saudaranya berubah juga menjadi superhero. Gimana ya, gue serasa nonton Power Ranger karena karakternya berubah jadi 6 superhero dan warna yang berbeda. Aduh!

Ya kembali lagi ke genre nya yang komedi, berarti kita tidak bisa terlalu serius menonton film ini. Serius! Ceritanya saja tidak ada unsur keseriusannya kecuali iblis-iblis itu saja. Selebihnya seperi drama-drama keluarga pada umumnya yang penuh drama, kehangatan, dan lelucon.

Gue akan bilang, Zachary Levi berhasil meemrankan sosok superhero yang tampan dan atletis namun tidak meninggalkan karakter anak usia 14 tahunnya. Celetukan-celetukan spontan remaja berhasuil dia eprankan senatural mungkin. Dialik badannya yang kekar, tersipman karakter bocah cengeh dan penakut. Di sini poin menariknya, melihat superhero yang kekanak-kanakan.

Begitu juga dengan karakter Doktor Sivana yang diperankan Mark Strong. Mark yang memang juga berpengalaman dalam dunia keaktoran memperlihatkan kebolehannya. Dia berhasil menyeimbangkan antagonosnya yang harus berlawanan dengan anak-anak.

Bagaimana visualnya? Untuk seukuran film superhero sangat-sangat sederhana. Mungkin karena lebih ke komedi, makanya tidak terlalu terlihat visual effect yang mengagumkan. Ya begitu saja, sederhana!

Apakah film ini menghibur? Tentu, film ini menghibur dan sangat manusiawi walau mengangkat seorang superhero ya. Film ini 'menyipak' film superhero yang cendrung tegang dan berapi-rapi, namun Shazam condong konyol dan bertele-tele. Ya, Shazam tidak meninggalkan fakta bahwa dia adalah superhero di tubuh anak-anak yang berusia 14 tahun.




Nah, selamat menonton!

Sumber foto: IMDb

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DJKJ: Yang Datang Tiba-tiba (5)

Runtuh semua pertahananku. Runtuh seruntuh-runtuhnya Hati yang ku larang untuk rindu, kembali bergejolak. Sakit, sangat sakit! Malam itu aku tumpahkan semua umpatan yang ada di kepalaku.  Semua binatang yang menjadi tujuan ku lontarkan ke udara. Anjing! Malam itu aku menangis sejadi-jadinya. Sesak! Sangat sesak!   Hatiku serasa dicabik-cabik oleh kenyataan bahwa aku belum bisa lepas dari bayangan dia sedangkan otakku ingin meraih dekapan lain. Tapi hati tidak bisa berbohong otakku tak bisa mengalahkan hati yang terpaut sakit dan waktu. Hati ini terlalu lama dikekang satu bayangan hingga dia untuk berpindah butuh waktu, Ku tarik nafas dalam-dalam dan coba menenangkan hati. Tuhan, aku tak sanggup menahan sakit seperti ini lebih lama! Aku tak ingin membawa orang lain terlibat dalam kekacauan ini.   Aku harus melepas semua ini pergi. Tak terkecuali! Aku ingin hidup tenang Tuhan! Aku ingin hidup tenang! Ku raih ponsel yang baru saja ku hempaskan dengan kasar ke dinding kamarku...

ASUS VivoBook Ultra A412DA, Leptop Tipis Kekinian yang Buat Milenials Jatuh Cinta

Kita adalah generasi yang hidup di zaman digital. Butuh semua yang ringkas, cepat dan yang pasti juga bergaya. Zaman yang semakin canggih dan kebutuhan yang semakin menuntut untuk cepat tanggap membuat kita butuh alat pendukung yang juga mumpuni. Salah satunya adalah leptop. Penyimpanan data penting, foto perjalanan, dan juga ragam ide tulisan membuat kita sangat bergantung dengan leptop. Apalagi yang pekerjaannya dalam dunia tulis-menulis seperti jurnalis dan blogger. Sebagai anak milenials yang suka berbagi sesuatu di media sosial dan pekerjaan di dunia tulis-menulis,, saya membutuhkan leptop yang sangat mudah untuk dibawa-bawa. Walaupun ponsel zaman sekarang sudah semakin canggih dengan memori yang juga besar, kebutuhan akan leptop untuk dunia tulis-menulis tidak akan terputuskan. Layar yang fleksibel dan nyaman Seberapa penting sebuah leptop yang mudah dibawa kemana-mana? Sangatlah penting! Memorinya yang besar, baterainya...

Yeyy.... 'Liburan' ke Jepang!

Shibuya Crossing Penutup perjalanan akhir tahun 2019, saya mendapatkan kesempatan untuk liputan ke Jepang. Siapa sih yang tidak ingin ke Jepang? Saya salah satunya. Masih saya ingat momen saat Bunkasai di kampus, dimana semua tentang Jepang dipaparkan di sana. Salah satu yang menarik adalah penyewan baju yukata dan berfoto dengan latar Sakura. Sangat terlihat lucu dan saya tidak ada uang untuk menyewanya. Maklum saya salah satu mahasiswa kere di lingkungan sana. Kemudian saya celetuk asal-asalan kepada teman-teman saya "ntar aja dehm, gue mau foto di negaranya langsung saja," Tentu itu adalah ucapan asal-asalan mahasiswa yang makan saja susah. Boro-boro main ke Jepang. Namun beberapa tahun kemudian Tuhan berkata lain, karena urusan pekerjaan saya berkesempatan berkunjung ke beragam tempat. Jepang salah satunya." Sekedar informasi, Jepang adalah salah satu negara yang bervisa untuk paspor Indonesia. Dan saya mohon maaf tida kemngetahu s...