Langsung ke konten utama

nasihat sang supir


Beberapa minggu yang lewat gue pulang ke Batusangkar, dan pada kesempatan kali ini gue naik travel.
Pas di jemput oleh travel dan ngeliat supirnya, dia jutek banget coy, ngak ada senyum yang terselip di antara bibirnya. Kesan awal pertemuan yang sangat buruk. Diaat saang sopir menjemput penumpang lain, dengan tak sengaja mobilnyanabrak kucing, dan mati.
Wah! Disini gue makin mikir macam-macam, akankah ada bencana dalam peperjalanan nanti? Gue hanya bisa berdoa.

Disaat sudah hampir tiba di Batusangkar, dan hanya gue satu-satunya wanita yang menumpang pada travel, selebihna bapak-bapak semua, gue ketakutan, karena paa saat itu sedang beredarnya rumor yang tidak sedap akan supir travel yang bertindak senonoh pada penumpangnya. Dan lagi gue berdoa dalam hati YA TUHAN, SELAMATKAN SAYA DARI SETAN YANG BERANAK DALAM HATI MANUSIA. AMIN!

Disaat semua penumpang sudah di antarkan, tinggallah gue di atas travel itu. SATU-SATUNYA! Dan ketakutangue semakin memuncak,
Tapi...

‘jurusan apa  kuliah dek? Tanya sang supir.
‘eh, sastra Indonesia da’, gue jawab kaget.
‘oh, hati-hati kuliah dek, jangan bermain-main.’ Sang Supir menambahkan.
‘oh, iya da’, jawab gue singkat ( soalnya ketakutan)
‘tinggal dimana kalau di Unand?’, tanyanya lagi.
‘oh aku asrama da’,
‘besok kalau kos jangan keluar malam’, nasihatnya lagi.
‘oke da’,jawab gue.

‘dan jangan terlalu sibuk dengan pacar, jangan tergoda oleh laki-laki dek. Kami punya seribu jurus untuk mendapatkan wanita. Dan uda  bilang kayak gini, karena kasihan melihat anak gadis sekarang,mudah saja melepaskan harga dirinya yang katanya untuk cinta akan lelaki’, tambahnya lagi.
‘iya da’,

seriuslah dalam belajar ya dek, ingat orang tua mu. Apa pekerjaan orang tua?
‘oh, mamaguru ngaji, dan papa penjahit da’, jawabku

‘nah, ingatlah tat kala papamu dek, malam hari tetap menjahit demi anaknyayang kuliah, mama mu kerja sampai sore. Ingat itu, jangan bermain-main dalam kuliah’, tambahnya lagi

Iya’, gue tertegun, karena mengingat emang benar kata sang supir, papa mama gue kayak gitu kerjanya.

‘sayacukup miris, kemarin in ada anak kuliahan yang gayanya sangat berlebihan sekali dan arogant. Dengan bangganya dia memamerkan tempat bermain yang ada di kota Padang yang telah dia kunjungi. Dan lebih parahnya lagi, dia mengaku anak orang kaya. Tapi pas saya jemput dia ke rumah, terlihat ayahnyabaru pulang dari sawah. Kasihan sekali saya engan orang tuanya. Kalau mereka tau anaknya  seperti ini, tentu mereka akan sedih’,

Gue termenung, ya tuhan, kejam sekali gadis yang memperlakukan orang tuanya seperti itu, kasian kan orang tua sudah capek cari uang, tapi sang anak nggak bener kuliahya.

‘berapa IP kamu kemarin? Tanya sang supir,

‘heheheh. 2,9 da’, jawab gue malu.

‘hah? Berarti kamu main-main kuliahnya yah? Punya pacar kamu? Tanyanya lagi.
‘enggak da’, jawab gue lagi.
‘ah! Janganlah berbohong dek, sangaat jarang anak-anak sekarang yang tidak punya pacar. Tapi yang pentig jaga diri kamu. Sekali lagi ingat orang tua mu yang bersusah payah menyekolahkan sampai sekarang ini’,

Jujur! Gue disini terdiam. Karena benar, gue masih cukup belum serius dalam menghadapi dunia perkuliahan dan keseringan sekali gue nggak belajar.

Iya da’,

‘jujur dek, sekarang saya saja menyesal karena dulu saya sangat durhaka pada orang tua saya. Sering kali saya membohongi orang tua saya, apalagi dalam masalah uang, saya bilang bayar SPP, tapi uangnya saya gunain untuk pergi main dengan teman, dan saya juga tidak serius dalam pendidikan saya. Dan sekarang beginilah saya dek. Seorang supir’, ceritanya.

‘saya bercerita seperti ini, karena saya seorang ayah dek. Sangat menyedihkan sekali jika saya di perlakukan seperti itu oleh anak saya nantinya’, tambahnya lagi.

‘umur berapa anaknya da?’ gue bertanya.
‘baru kelas 6 SD, dia sekolah di Padang.’
‘berarti cukup jarang bertemu dengan keluarga?’, gue tanya lagi
‘ya begitulah dek! Tapi sayaselalu menelfon setiap malam ‘[ada PR? Sudah makan dan menanyakan kesehariannya. Supaya dia tidak canggung karena jarang bertemu saya’, jawabnya sambil menarik nafas panjang.

‘anaknya laki atau perempuan da?’

‘dia perempuan dek, sungguh! Saya sangat cemas dalam menghadapi anak gadis. Begitu juga orangtua lainnya. Mereka risau, takut anak mereka, terutama kalau anak gadis ,yang mereka besarkan sampai sekarang kenapa-kenapa. Apalagi di dunia seperti sekarang ini. Sedikit saja lengah bisa celaka!’,

Terasa oleh gue sekarang, bagaimana kerisauan orang tua memikirkan akan kehiduapn anaknya. Tapi sayang sekali, kita sang anak jarang memikirkan bagaimana orang tua kita.
Mungkin karena itulah setiap kaligue mau pergi selalu di tanya,
Kemana?
Sama siapa?
Mau ngapain kesana?
Kalau tidak kesana gimana?
Jangan lama! Jaga diri!


Gue ngerti sekarang, setiap kali pergi camping, selalu di tanya macam, mereka berusahsabagaimana gue nggak pergi.  Tapi karena gue keras kepala, berjuta alasan gue utarakan sampai akhirnya gue  kena marah dan nggak dapat ijin, tapi tetap aja gue pergi!
Sesampainya di lokasi, tiba-tiba ponsel gue berdering,dan lo pada tau siapa yang nelfon?
PAPA!
Bukan pacar, teman atau paman gue!
Tapi PAPA YANG MEMARAHI GUE KARENA TETAP PERGI!

Gue terharu dan nangis karena gue mikir ‘semarah apapun orang tua pasti akan tetap selalu memikirkan anaknya.!

Camkan itu teman-teman dan ingat!

Tanpa terasa gue hampir sampai di tempat papa gue menjahit, dan
‘eh, disini aja berhentinya da’,  kata gue sambil melihat ke arah jalan.
‘kenapa disini?’, Tanya sang supir keheranan.
‘saya mau ke tempat papa dulu’, jawab gue.
‘beneran ke tempat papa? Atau bertemu pacar dulu?’ tanyanya curiga.
‘eh! Beneran ke tempat papa kok da’, jawab gue sambil tertawa.
‘haaha. Ya sudah, ingat kata-kata saya tadi dek! Jangan kecewakan orang tua. Kuliah yang bener! Okeh? Katanya sambil tersenyum.

‘hehehe. Iya. Terimakasih nasihatnya da, saya pergi dulu’, kata gue sambil keluar dan menutup pintu mobil.

‘oke’, jawab sang supir sambil menjalankan mobilnya.

Dan dari seberang gue liat papa keluar dari kedai jahitnya dan kaget melihat gue.

PAPA!  Teriak gue sambil nyebrang.
‘eh! Kenapa turun disini? Tanyanya sambil kebingungan.
‘heheh. Pengen main dulu kesini’, jawab gue sambil salaman.
‘oh ya sudah! Makan dulu sana! Ada mie sedap tuh! ( heheh. Enggak enggak!) sudah makan? ‘, tanya papa.

‘udah pa, tadi sebelum ke sini makan dulu di asrama’,











Komentar

Postingan populer dari blog ini

DJKJ: Yang Datang Tiba-tiba (5)

Runtuh semua pertahananku. Runtuh seruntuh-runtuhnya Hati yang ku larang untuk rindu, kembali bergejolak. Sakit, sangat sakit! Malam itu aku tumpahkan semua umpatan yang ada di kepalaku.  Semua binatang yang menjadi tujuan ku lontarkan ke udara. Anjing! Malam itu aku menangis sejadi-jadinya. Sesak! Sangat sesak!   Hatiku serasa dicabik-cabik oleh kenyataan bahwa aku belum bisa lepas dari bayangan dia sedangkan otakku ingin meraih dekapan lain. Tapi hati tidak bisa berbohong otakku tak bisa mengalahkan hati yang terpaut sakit dan waktu. Hati ini terlalu lama dikekang satu bayangan hingga dia untuk berpindah butuh waktu, Ku tarik nafas dalam-dalam dan coba menenangkan hati. Tuhan, aku tak sanggup menahan sakit seperti ini lebih lama! Aku tak ingin membawa orang lain terlibat dalam kekacauan ini.   Aku harus melepas semua ini pergi. Tak terkecuali! Aku ingin hidup tenang Tuhan! Aku ingin hidup tenang! Ku raih ponsel yang baru saja ku hempaskan dengan kasar ke dinding kamarku...

Yeyy.... 'Liburan' ke Jepang!

Shibuya Crossing Penutup perjalanan akhir tahun 2019, saya mendapatkan kesempatan untuk liputan ke Jepang. Siapa sih yang tidak ingin ke Jepang? Saya salah satunya. Masih saya ingat momen saat Bunkasai di kampus, dimana semua tentang Jepang dipaparkan di sana. Salah satu yang menarik adalah penyewan baju yukata dan berfoto dengan latar Sakura. Sangat terlihat lucu dan saya tidak ada uang untuk menyewanya. Maklum saya salah satu mahasiswa kere di lingkungan sana. Kemudian saya celetuk asal-asalan kepada teman-teman saya "ntar aja dehm, gue mau foto di negaranya langsung saja," Tentu itu adalah ucapan asal-asalan mahasiswa yang makan saja susah. Boro-boro main ke Jepang. Namun beberapa tahun kemudian Tuhan berkata lain, karena urusan pekerjaan saya berkesempatan berkunjung ke beragam tempat. Jepang salah satunya." Sekedar informasi, Jepang adalah salah satu negara yang bervisa untuk paspor Indonesia. Dan saya mohon maaf tida kemngetahu s...

Jelong-jelong ke Dua di Cebu, Filipina

Fort San Pedro di Cebu, Filipina Memasuki hari ke dua di Cebu, Filipina. Kegiatan kita hari adalah berkunjung ke sebuah pabrik olahan buah tropis bernama Profood International Corporation. Perusahaan ini memiliki tur bagi wisatawan yang penasaran dengan cara kerja perusahaan yang bergerak dalam pengeringan buah ini. Siapapun yang ingin datang bisa saja dan harus booking seminggu sebelum kedatangan. Tepat jam 5 gue bangun berkat alarm roomate gue, Riska yang membahana. Dengan tubuh pegal warbiasah gue mandi, shalat dan bersiap untuk sarapan di restoran hotel. Kita berangkatlah dengan minibus menuju Mango Factory ini. Sesampai disana kita langsung di ajak keliling mengintip tempat produksi. "No camera guys!" Yah, pada kali ini kita harus menggunakan mata dan telinga langsung. Perusahaan memiliki kebijakan untuk wisatawan agar tidak mengambil gambar di kawasan produksi. Supaya nggk di intip sama saingan kali ya? Kita masuk ke dalam ruang produksi. Gue meli...