Langsung ke konten utama

selasa pagi 24 April 2013


Gue sangat sensitif dengan beberapa hal yang berkaitan dengan  kebiasaan para lelaki. Mulai dari sahabat mereka ( rokok), ngupil, pipis sembarangan dan lainnya.
Nah, tanpa sengaja pada hari ini gue melewati koridor gedung F, untuk membeli senjata buat perut gue yang baru saja selesai melaksanakan tugasnya berperang  melawan setiap kata  yang disampaikan dosen ( jajan! Jajan!). 

Nah! Sebagai salah satu jomblowati yang paling sukses ( dalam mimpi) gue menikmati pemandangan yang sangat sangat menghibur dalam otak kotor gue. Karena enaknya jalan di gedung F ini adalah, lo pada akan melihat para pengacara yang guanteeeeng  ( untuk para HOMO dan cewek-cewek)  dan cuaaantik ( untuk para cowok!). yaa! Betul! Umumnya gedung F, di domisili oleh anak-anak Fakultas Hukum
Gue dan Ika ( temen lokal gue ) pergi ke salah satu LAPER ( LAPAK PERUT) yang ada di dekat kelas gue. Sedikit info buat lo pada, di Unand itu enak, kalau lu laper dan haus, jangan khawatir, karena banyak LAPER  yang tersebar disetiap gedung. 

Ada gorengan, kue, lopek , air munum, susu ( lah! Kenapa gue yang jualan?) dan lainnya.  Gue dan Ika pun membeli peralatan perang yang terdiri dari : 2 hamburger ( roti gepeng), 3 kue sus, dan 1 goreng tahu.
Dengan langkah gembira ria kami melangkahkan kaki ke medan perang.  Di setiap langkah gue peratiin di dekat dinding, ada segerombolan cewek- cewek lagi sibuk membicarakan apa gitu, ( gue yakin bicara soal tas baru!) dan di seberangnya ada cowok yang sedang asiknya maiinin BB ( sok sibuk!

Beberapa langkah kemudian, gue melihat pundak  seorang cowok yang lagi ngebelakangi arah jalan gue. Gue penasarankan, dengan langkah lambat dan sedikkit memperbaiki jilbab. Gue peratiin terus tu cowok..
Sehhh..
Pasti ganteng ini!
Jangan HOMO YA ALLAH!

Dan dengan hati yang berdebar – debar, gue akhirnya sejajar dengan tu cowok!
Dan taukah anda pemirsa apa yang terjadi..?????
Kucingnya homo?  ...TIDAK!
Nggak pakai baju?... TIDAK!

Gue ngeliat tu cowok lagi asikk NGUPIL!
Ya Tuhannn!
SELAMATKAN GUE DARI MAHLUK SEPERTI INI!
AAAGGHHT!
GANTENG SIH!
TAPI NGUPIL!
Gue kasih nama aja GANGGU ( GANTENG NGUPIL)!

Dan ada lagi cerita kebiasaan yang lain,
Beberapa minggu yang lewat, gue pulang ke Sungayang.  Setelah 2 hari di rumah, gue kepengen makan bakso, dan gue ajaklah Azis. Mengapa gue ngajak Aziz? Kerena dia nggak suka bakso. Jadi hemat kan gue! Nggak perlu beli 2 porsi.
Hheheheh.
Kere ding!

Nah, setelah makan bakso, kamipun pulang dengan jalan kaki. Disini gue tidak bermaksud menghilangkan rejeki bang oje, cuman menghemat tadi ! heheh.
Nggak ding, lagian rumah nggak jauh juga dari tempat bakso.  Di jalanpun, gue dan Ajis bercengkrama hangat ( kebetulan matahari lagi bulet-buletnya).
Gue : Ajis, kamu besok kalau tamat SD, masuk kemana?
Ajis : mmm... kayak SMP,
Gue : SMP mana?
Ajis : Smp disini aja kayaknya,
Gue : lah! Kok nggak ambil di Batusanngkar aja?
Ajis : nggak ah! Nggak ada temen!
Gue : oh..

Beberapa saatpun kami terdiam,
Ajis : uni..
Gue : apa?
Ajis : uni sudah punya pacar?
Gue : mmm.. belum ( jawab gue singkat)
Ajis :  masa iya nggak ada?
Gue : nggak ada,
Ajis : yang kemarin tu?
Gue : udah putus! ( gue judes!)
Ajis : kasian....
Gue :.... diem! ( kampret dah nih bocah!)
Kemudian kami tetap melangkah,
Ajis : ehh uni,,uni,,
Gue : apalagi?! ( gue judes hangat membahana)
Ajis :  itu itu itu!
Gue : iyaaa apa!
Ajis : noh! ( dia nunjuk sambil tersenyum)
Gue : ( noleh ke arah yang di tunjuk)  owwhh! Shit!

Lo tau apa yang di tunjuk adek gue?
COWOK LAGI PIPISIN SEMAK!

Waah! Itu sungguh sungguh dan sungguh!
Owwwwwwhh!




Komentar

Postingan populer dari blog ini

DJKJ: Yang Datang Tiba-tiba (5)

Runtuh semua pertahananku. Runtuh seruntuh-runtuhnya Hati yang ku larang untuk rindu, kembali bergejolak. Sakit, sangat sakit! Malam itu aku tumpahkan semua umpatan yang ada di kepalaku.  Semua binatang yang menjadi tujuan ku lontarkan ke udara. Anjing! Malam itu aku menangis sejadi-jadinya. Sesak! Sangat sesak!   Hatiku serasa dicabik-cabik oleh kenyataan bahwa aku belum bisa lepas dari bayangan dia sedangkan otakku ingin meraih dekapan lain. Tapi hati tidak bisa berbohong otakku tak bisa mengalahkan hati yang terpaut sakit dan waktu. Hati ini terlalu lama dikekang satu bayangan hingga dia untuk berpindah butuh waktu, Ku tarik nafas dalam-dalam dan coba menenangkan hati. Tuhan, aku tak sanggup menahan sakit seperti ini lebih lama! Aku tak ingin membawa orang lain terlibat dalam kekacauan ini.   Aku harus melepas semua ini pergi. Tak terkecuali! Aku ingin hidup tenang Tuhan! Aku ingin hidup tenang! Ku raih ponsel yang baru saja ku hempaskan dengan kasar ke dinding kamarku...

Yeyy.... 'Liburan' ke Jepang!

Shibuya Crossing Penutup perjalanan akhir tahun 2019, saya mendapatkan kesempatan untuk liputan ke Jepang. Siapa sih yang tidak ingin ke Jepang? Saya salah satunya. Masih saya ingat momen saat Bunkasai di kampus, dimana semua tentang Jepang dipaparkan di sana. Salah satu yang menarik adalah penyewan baju yukata dan berfoto dengan latar Sakura. Sangat terlihat lucu dan saya tidak ada uang untuk menyewanya. Maklum saya salah satu mahasiswa kere di lingkungan sana. Kemudian saya celetuk asal-asalan kepada teman-teman saya "ntar aja dehm, gue mau foto di negaranya langsung saja," Tentu itu adalah ucapan asal-asalan mahasiswa yang makan saja susah. Boro-boro main ke Jepang. Namun beberapa tahun kemudian Tuhan berkata lain, karena urusan pekerjaan saya berkesempatan berkunjung ke beragam tempat. Jepang salah satunya." Sekedar informasi, Jepang adalah salah satu negara yang bervisa untuk paspor Indonesia. Dan saya mohon maaf tida kemngetahu s...

Jelong-jelong ke Dua di Cebu, Filipina

Fort San Pedro di Cebu, Filipina Memasuki hari ke dua di Cebu, Filipina. Kegiatan kita hari adalah berkunjung ke sebuah pabrik olahan buah tropis bernama Profood International Corporation. Perusahaan ini memiliki tur bagi wisatawan yang penasaran dengan cara kerja perusahaan yang bergerak dalam pengeringan buah ini. Siapapun yang ingin datang bisa saja dan harus booking seminggu sebelum kedatangan. Tepat jam 5 gue bangun berkat alarm roomate gue, Riska yang membahana. Dengan tubuh pegal warbiasah gue mandi, shalat dan bersiap untuk sarapan di restoran hotel. Kita berangkatlah dengan minibus menuju Mango Factory ini. Sesampai disana kita langsung di ajak keliling mengintip tempat produksi. "No camera guys!" Yah, pada kali ini kita harus menggunakan mata dan telinga langsung. Perusahaan memiliki kebijakan untuk wisatawan agar tidak mengambil gambar di kawasan produksi. Supaya nggk di intip sama saingan kali ya? Kita masuk ke dalam ruang produksi. Gue meli...