6 April 2013
Nah, hari yang di tunggu-tunggupun sampai,
Gue bersama para crew
lainnya ( ci.e.lah!)mempersiapkan segala hal tetek benek yang akan di gunakan
dalam acara magang kami water rescue bersama BASARNAS PADANG nanti. Mulai dari
tenda, lampu, alat masak dan sebagainya. Sampai-sampai untuk mempersiapkan hal
beginian para lelaki harus tidur di sanggar.
Ckcckcck!
Salut dah!
Nah, pada jam 07.35 am, gue ke sanggar buat cari kerjaan (
inilah penderitaan mahasiswa bre! Cari uang!) hehehe. Kagak kagak!
Gue mau mencari hal-hal yang bisa rasanya gue kerjain .
ternyata ada, membuat daftar peserta yang iku pelatihan.
Gue panik!
Keringat mengalir deras!
Kemana coba gue cari daftar tu nama? AKU TIDAK TAU MAS BRO!
Tanya sana-sini,
Siapa yang megang tu daftar,
Kagak ada yang tau!
Aggghhtt!!!
Akhirnya datanglah sang penyelamat dalam kekalutan gue, kak
Lia, sang bendahara magang.
Akhirnya selesai.
Saatnya ngeprint.
Colokan mana? Ah itu dia (saking paniknya!)
Tombol On? Ok!
Ctrl P? Ok!
Sheet sheet sheet!
Kertaspun di ambil,
dan...
KENAPA KERTAS PUTIH DOANK YANG KELUAR?!
Wah nih printer
ngajak ribut!
Dengan terpaksa gue harus ke BC buat ngeprint nih daftar.
Sesampainya dilokasi yang ingin dihancurkan (baca: tempat
ngeprint) gue serahin flasdisk, dan gue sebutin nama filenya.
Dan taukah saudara-saudara??
FILENYA HILANG!
ALIAS KAGAK TERCOPY!
MANAAAA GOLOOOKKK MANAAA!!!!
Mau ngak mau gue harus balik lagi ke sanggar, dan mengopi
ulang file yang ingin gue makan!( kesel!)
Masalah daftar clear!
Sampailah pada setik-detik yang menjadi puncak dari segala
keiginan kami dan bangsa Indonesia ( alah!), kami berangkat...
Di tengah perjalanan, tidak lupa sang Rhoma Irama ( baca:
kak Een) mendendangkan beberapa lantunan lagu yang menghiasi perjalanan kami,
canda tawa berserakan disana sini, hooeh!
Setelah melewati PANGKALAN LAUT (kalau nggak salah ye?),
kita melewati beberapa rumah, dan kebetulan macet menghadang,
Nah, pada beberapa menit disini kami menyaksikan telenovela
singkat!
Sepasang anak ingusan ( masih SMP) bergandengan tangan
dengan mesrahnya melintasi mobil-mobil yang lagi antrian karena macet.
Ciee...
Kalah saing gue!
Gue aja belum pernah gandengan gitu! (curhat!)
Sang cewek mendekap lengan sang cowok, dan si cowok membelai
kepala sang cewek. Cielah!
Panass panasss!!
Macetpun berlalu, dan telenovela tamat!
Perjalan kamipun berlanjut dengan tidak lupanya sang Rhoma
Irama membawakan tembang gaul ala alayos!
Baru beberapa bait nyanyi, bus pun berhenti.
MACET!
Dan saat itu, macetnya dekat dengan rumah penduduk.
Gue peratiin di sekitar, dari sebuah rumah. Ada beberapa
pria tanpa baju. Oke gue ulangi.
TANPA BAJU! Melambai-lambaikan tangannya pada kita..
Hey! Maksud ente kayak gitu apa yaah?!! Nggak liat kita make
seragam pramuka gini?!
Di dalam perjalanan, mata gue dimanjakan oleh ciptaan Sang
Kuasa dengan pemandangan laut yang luar biasa cantiknya!
Subhanallah deh!
CETAR MENGHALILINTAR BUANA BEUD!!
Dan.....
Satu setengah jampun berlalu ( macet sih!).
Akhirnya sampailah kami di lokasi, DISTRIK NAVIGASI II, di
BUNGUS!
Dan sialnya, bus nggak bisa ngantar kita tepat di lokasi,
dan mau nggak mau kita harus menenteng semua bawaan kita!
Yeah! Thats great!
begitu berat, melelahkan.
Tapi nggak apa-apa,
Kita bisa melihat polisi-polisi muda yang GANTENG EUY!
Karena kita lewat di daerah kepolisian air.
Hahahahah. (centil!)
Saat kita lewat, di sapa sama abang-abang polisi ‘perlu
bantuan dek’?
Kita Jawab aja ‘nggak bang’’.
Padahal dalam hati ‘bang! Bawain hatimu buat aku donk!’,
Hah!
Yee yee..
Nggak sia-sia deh nenteng segitu banyak.
Bawaanpun di tumpuk pada satu lokasi,
Kebingunganpun melanda,
Dimana harus di bangun tendanya?
Begini, lokasinya cukuplah buat tenda pleton, but
lokasinya ituloh. Didominasi oleh tembok dan aspal. Jadi hanya sedikit
tanah yang tersisa.
Gue, sebagai koor acara, panik donk?
Gue panik, gue panik!
Ditambah lagi hujan pun datang dan badai juga nggak mau
kalah untuk mampir di benak gue.
Serius!
Badainya besar sangat!
Barang-barangpun sebagian besar basah karena terkena hujan,
sampai akhirnya barang-barang harus di ungsikan ke mushola yang tidak jauh dari
lokasi.
Gue dan kawan-kawan yang terlibat dalam acara panik, gimana
nih?badai gini!
Acara kita bisa kacau mah, tenda aja belum di bangun,
padahal hampir magri, plus hujan
badai!
Lo bayangin aja,
Hujan begitu deras, angin kencang,
Menggoyangkan pepohonan sekitar, kapal-kapal bergoyang nggak
tentu arah, bahkan beranjak dari kedudukannya.
Gue ketakutan, hope
someone huge me! But nobody!
Yang terbayang saat itu sama gue, seandainya tiba-tiba air
laut tumpah kedaratan? Kapal-kapal di hempas ombak ke lokasi kami? Apakah
mungkin gue nulis ini?
Ah! Pikiran yang cukup dilarang dalam kondisi seperti itu!
Hampir satu jam, gue dan yang lainnya terpaku dalam lamunan
masing-masing, sampai akhirnya para putra bersama membangun tenda, dan beberapa
dari kosumsi mulai bertempur di dapurnya ( baca : tempat parkir)!
Acarapun di lanjutkan pada malam harinya, walaupun terjadi
kemoloran waktu,. Yaitu malam keakraban dimana waktu ini dihiasi dengan
nyanyian, tepuk tangan dan canda tawa. Itu merupakan hal yang membuat gue betah
di pramuka!
Dan malam itu juga, diadakan acara perayaan ulang tahun
anggota yang lahir pada bulan Februari dan Maret, yang dimana gue terdaftar
lahir pada bulan Februari.
Nyanyian selamat ulang tahun, pemotongan kue dan kue pertama
juga diadakan.
Pada saat itu, mood gue lagi nggak baik, jadi nggak terlalu
menikmati canda tawa saat perayaan ulang tahun.
Entah kenapa, gue juga nggak tau.
Dan nggak mau tau!
Malampun berlalu,
Sebelum kami panitia tidur, kami mengadakan rapat kecil
untuk persiapan besok. Dimana kami harus bangun jam 4, dan para peserta harus
di bangunkan jam setengah lima.
Lalu kami tidur,
Baru beberapa saat..
Gue kebangun..jam 12.45 am.
Ternyata masih banyak yang belum tidur,
Bodoh amat! Gue tidur lagi!
Tak berapa lama kemudian,
Gue kebangun lagi.. jam 1.25 am,
Tidur lagi,
Mungkin ada sekitar 5 kali, gue kayak gitu. Mungkin karena
saking paniknya dan takutnya bangun telat.. jadi serasa udah jam 4 aja setiap
waktu.
Akhirnya,
Jam 4 pun menjelang, gue dan kawan-kawan lainnya bangun dan
bersih-bersih!
Dan ternyata ..
Gue PBM ( pas banget menstuasi!)
Owh! Shit!
Kenapa harus disaat beginian dapetnya??!
Agght!
Aktifitas pagipun dilakukan,
Shalat subuh,
Olahraga
Tapi gue nggak ikut, karena harus melawan sakit perut akibat
PBM ini! Dan gue nungkring di dapur kosumsi.
Jam olahragapun lewat, dan apel pagi terlaksana dengan
lancar.
Dan waktu sarapan juga nggak mau ketinggalan untuk di
lewatkan.
Jam 06.20 semua aktifitas pagipun telah usai di laksanakan,
beberapa teman dan peserta memilih untuk menyebar dan menganbil beberapa foto.
Tidak dengan gue dan beberapa kawan acara.
Kami harus menahan nafsu untuk tidak berfoto karena harus
menyiapkan acara materi yang akan dilaksanakan jam 07.00.
Guepun meminta Yudha untuk menelfon BASARNAS, apakah mereka
sudah di perjalanan, dan meminta kosumsi untuk mempersiapkan sarapan untuk
pemateri nanti(jaga-jaga, jika pemateri belum sarapan).
Yudhapun menelfon... nggak diangkat!
Gue juga nyoba.. nggak di angkat juga!
Oh great!
Mampus gue!
Gimana ini. Udah hampir jam 7!
Kami mencoba menelfon terus- menerus..
Dan.. nggak aktif lagi!
Telfon kantor! Nggak di angkat!
Apa lagi ada acara di
SARNAS , hingga nggak ada yang ngangkat!
Guepun mencoba nelfon abang gue ( kebetulan juga kerja di
SARNAS PADANG). Nggak di angkat juga.
Kalau ini mah, gue bisa tebak kenapa nggak di angkat! Masih
tidur!
Udah hampir setengah delapan, belum ada tanda dari BASARNAS
akan kedatangannya. Gue panik! Di tambah lagi desakan senior akan moloornya
waktu!
Sial!
Jujur, gue cukup emosi disini, karena terus di desak seperti
itu. Sampaiakhirnya diambil alih oleh dewan Racana.
Dan kami memutuskan untuk menikmati pantai menjelang
pemateri datang.
Tapi, tidak dengan gue!
Nggak bisague merasakan kesenangan disini karena belum
adanya kejelasan untuk pemateri.
Kamipun terus mencoba nelfon, sampai akhirnya di angkat, dan
hasilnya ‘sekitar jam 9 kami akan sampai disana, karena kami harus megurus
beberapa surat’.
Oke! Gue sudah bisa sedikit bernafas lega, dan mencoba
menikmati udara laut.
Dan gue cukup senang, karena bisa ngeliat bagaimana riangnya
teman-teman bermain , berfoto dan ada beberapa yang naik sampan gitu.
Nggak sia-sia juga waktunya molor, toh! Yang namanya
kesenangan nggak dibatasi oleh waktu!
Waktupun berjalan seiring dengan hembusan angin yang
menghibur ke kalutan ku.
(aku? Gue maksudnya!)
Gue ngerasa aneh aja pada detik detik ini, kenapa tiba—tiba
gue ngerasa sepi di seramai dan seberisik ini?
Walau yang hanya terdengar ombak yang bercengkrama dengan
beberapa kepiting yang kesal karena goyah di hempas ombak.
Tapi gue merasa hening.
Guepun yang semula duduk di tembok dekat laut, langsung berjalan
ke arah tenda dan mengotak-atik leptop gue dan membunyikan VLC Media Player dan
memasukan beberapa lagu yang ingin gue denger.
Dentuman musik yang di iringi speaker ini, cukuplah mengisi kekosongan dan kekalutan gue untuk
beberapa saat, sampai akhirnya terdengar kabar bahwa pemateri akan segera tiba.
Beberapa lama kemudian, gue dan Een pergi membeli amplop,
dan sekitar 200 m dari lokasi, berpas-pasan dengan truk Basarnas yang membawa
kapal karet.
Aseekk! Jadi deh main air laut! Apalagi cuacanya cukup
ngedukung kalau diadakan di laut.
Nah!
Kejadian yang tidak di inginpun terjadi. Tiba-tiba hari
mendung dan hujan. Dan seperti biasa badai bre!
Gue makin strez! Baru aja seneng pemateri datang! Hujanpun
ngajak ribut! Agght!
Tertundalah acara, kalang kabut kami membereskan leptop, in focus dan anak-anaknya. Aaah!
Sampai akhirnya kondisi diambil alih oleh tim Basarnas,
meminta kami untuk naik ke truk! ( kita mau di culik! Tidak!)
Dengan suara lantang, salah satu dari instruktur bicara
kepada kami yang lagi panik liat hujan!
‘KALIAN SEMUA DENGARKAN SAYA. SEKARANG KALIAN SEMUA NAIK KE
TRUK! KITA MATERI DI ATAS KAPAL SAJA. DAN
TOLONG ADA PANITIA YANG TINGGAL UNTUK MENJAGA PERLENGKAPAN. OKE?
Gue binggung, wah! Siapa yang mau dan bisa tinggal jagain
barang? Sampai akhirnya gue tanyain ke Firras, yang selaku ketua pelaksana. Dan
dia mengatakan bahwa dia dan Ari yang akan tinggal.
Dan kita semua lari kedalam truk. Hujan. Basah! ( yaiyala!
Air!). kita berdesak-desakan. Wah! Ini rasanya ya, di zaman penjajahan dulu
kala, para pekerja di angkut di truk, dan kayak kita inilah kondisinya, goyang
sana-sini dan sedikit teriakan bila ada rem, padahal kita Cuma jalan beberapa
meter!
Dan kita semua dibawa ke ujung pelabuhan, dan di suruh keluar.
Gue kalang kabut disini, karena gue nyandang tas yang isinya
leptop. Wah wah! Basah basah leptop gue.
Basahhh......
Tapi beruntung ada kak Afif yang makai mantel hujan,’titip
ya kak!’.
Dan kami di suruh berbaris untuk naik ke kapal.
Jujur! ini untuk
pertama kalinya gue naik kapal. Wahhh! Seneng banget rasanya. Walau kaki gue
udah gemeter karena tangganya goyang-goyang. Hampir aja gue jatuh, tapi sheet! Ada yang megangin, ternyata salah
satu instrukutur.
Terimakasih bang!
Ingin rasanya gue melonjak sana-sini karena senangnya naik
kapal. GEDE!
Tapi mengingat umur yang sudah cukup lewat 12 tahun, badan
yang cukup banyak mengandung lemak, demi menjaga nama baik kampung gue (
SUNGAYANG, mana suaranyaaaaaa.. yeahh!..) gue urungkan dalam hati.
Huhuhu!
Setelah naik, ternyata kami harus pindah kapal lagi. Yah!
Padahal kapal ini kan GEDE, kenapa harus pindah coba?
Dan pindahnya harus ngelewati pagar kapal.
Gue takutt! Awww atuut..
Licinnya itu loh masalahnya! Lu bayangin aja badan gue yang
cukup banyak mengandung lemak, jatuh, dan keselip diantara dua kapal? Bayangin
aja cara evakuasinya! Susahkan!
Mereka pasti berfikir ‘ aduh! lecet kapal gue!
( jahat!)
Tapi dengan perjuangan yang keras, dan strategi yang ampuh ( baca :di pegangin instruktur dan
senior) gue berhasil melewati dan sampai di kapal satunya.
We are the
champion.....
Zzzzz
Begitu juga teman lainnya.
Kami di suruh masuk, dan dalam kondisi yang sangat basah!
‘KALIAN BISA MASUK ASAL NANTI KALIAN BERSIHKAN LAGI
KAPALNYA. OKE?
(sekali lagi, teriak-teriak. Bang! Bisa lembut kagak
suaranya?)
SIAP!
Kami baris satu persatu, dan di hitung.
Satu.. tepuk pundak!
dua.. tepuk pundak lagi..
Tiga... tepuk pundak gue..
Empat.. gue ambil pelampung,
gue loncat!
Kagak kagak!
Gue cukup terperangah, mulut ke buka beberapa detik, melihat
isi dalam kapal, ya cukup mewahlah.
Ada TV,AC, beeh! Pokoknya cakep dah di dalam.
Kami duduk, dan langsung di ambil alih oleh salah satu
instruktur. Nama beliau, yaaa sebut aja bang Rico.
Beliaupun menjelaskan bagaimana sih Water Rescue nih,
macam-macam penyelamatan air, gaya berenang dan sebagainya.
Nah! Dalam beberapa materi cara penyelamatan, bang Rico
membutuhkan korban percontohan, yang dimana di ambil alih oleh bang Rian (salah
satu instruktur juga).
Yang namanya penyelamatan, pastinya kita bersentuhandengan
tubuh korban kan?
Bang Ricopun, mencontohkan, yang umumnya mereka lakukan
dalam penyelamatan. Dan itu semua meluk bang Rian loh. Dan bang Riannya pasrah
aja di bolak-balikin gitu.
Dan otak gue yang super cerdaspun berulah,
Dalam kamus kekerenan gue, cowok kalau udah meluk gituan
mah, dipikiran gue cuma satu . HOMO!
WAH! YA TUHAN! MEREKA HOMO! SELAMATKAN SAYA!
MANA PELAMPUNG MANA!!
Dan gue bisa pastiin, umumnya para peserta kalau cewek
mikirnya gini
‘ WAH! AKU MAU DONG
BANG DI JADIIN CONTOH ( biar di peluk)!’
‘ABANGNYA GANTENG YAH!
‘COBA AKU YANG DIPELUK!’
Lalu datanglah gue ‘KALAU GUE , PELUK MAU!’,
Zzzzzzz!
Kalau para cowok ini yang dipikirinnya
‘WAH! KAMPRET! GUE KALAH SAING!
‘BESOK GUE HARUS ANGKAT BASKOM BIAR GUE BEROTOT’,
Dan para HOMO akan berfikir seperti ini :
‘ ADUH! OTOT-OTOTNYA GEDE BANGET!’,
‘ABANG RICO MANIS YAH. TAPI BANG RIAN NGGAK KALAH SAING
KOK’,
‘BESOK BELI MAKE UP
TERBARU AH!’,
Hah!
Bisa dipastikan yang mendenger materi cuman beberapa persen
( gue di posisi ini. Heheh!) dan yang lain sibuk memperhatikan kegantengan instruktur.
Waktu materipun berlalu,
Kita di kasih break
untuk menikmati pemandangan dari kapal.
Kita foto-foto. Hah! Apalagi coba kalau nggak itu?
Kemudian kami masuk lagi, dan menerima materi dari bang Rian
tentang komunikasi gitu lah! Lupa gue judul lengkapnya.
Dan setelah itu materi pengenalan alat-alat yang di gunakan
dalam penyelamatan dari bang Wahyu.
Siangpun menjelang, kamipun makan dan bersiap-siap untuk
materi ke lapangan.
Setelah makan, entah dapat instruksi dari mana, lifejacket di bongkar dan di ambil.
Apesnya gue, NGGAK DAPET!
Kemudian baru setelah di kapal SAR, di kasih jaket.
Waktu yang dinanti-nanti itupun tiba, kebetulan karena gue
tim pertama, jadi kami yang di berangkatkan terlebih dahulu menuju medan
perperangan ( baca: tempat pelatihan WR).
Kitanaik perahu karet.
Yee yee yee..
Seneng seneng seneng....
Biar gue terkesan norak,tapi BODO AMAT!
Acara gue juga ( acara kita maksudnya)! Hhahaha!SOMSE!
Disini gue ke ingat kata pak Yunir ( salah satu petinggi di
SAR Padang) saat itu gue bercengkrama dengan beliau beberapa minggu yang lelwat
untuk membahas persiapan acara,,
‘kalau masuk laut, saya cukup cemas dengan para wanita. Kita
harus memastikan apakah mereka tidak lagi halangan’,
‘kenapa begitu pak?’tanya gue.
‘ darah itu bisa memancing hiu.penciuman hiu itu sangat
tajam. Itu yang saya cemaskan. Jadi kalian harus cari wilayah yang cukup aman
untuk menanggulangi itu’,
Ha??
Hiu?/
Aghht! Gue mah kebayang film predator yang banyak disiarkan tipi- tipi.
Serem abis!
Danseingat gue, para peserta yang ikut dan panitia banyak
yang laagi PBM. Mudah- mudahan ketakutan gue nggak terjadi dah! Amin!
Nah...
Nama tempat kita latihan itu namanya PULAU CINTA.
Beeehh... sweet
kali namanya yah?
Pulaunya nggak besar kok, cuman hamparan pasir aja,
kira-kira dua kali lapangan tenis dah!
Kemudian kita nanya ke instruktur yang menemani kita ‘bang,
kenapa namanya Pulau Cinta?
‘hah?jadi kalian nggak tau?’ si Abang nanya balek.
(kalau kita tau, ngapain kita nanya bang??)
‘nggak’, jawab kita serempak.
‘hahahah. Disini tu banyak orang pacaran. Jadi namanya pulau
cinta.’ Jelasnya
‘masak kalian nggak tau?. Dia nanya balik?
(ooh! Berarti nih abang sering main kesini kayaknya
yah!PACARAN!) ketahuan kau bang.
Ni instruktur ngajak ribut yah! Logika aja deh bang. Kami
yang kuliahnya di atas gunung, males banget kesini cuman buat pacaran doank!
‘o’ jawab kami.
Kemudian kamipun main pasir dan mengap nggak jelas di sana
sampai akhirnya semua rombongan datang.
Nah! Materipun dimulai.
Eh! Sebelum itu kitadi pisah dulu, mana yang bisa berenang,
mana kagak.
Dan SAYA TIDAK BISA BERENANG SAUDARA SAUDARA....
Terus kami disuruh masuk ke laut, berpegangan dan berenang
deh!
Sangat menyenangkan sekali, di tarik dan di dorong ombak.
Apalagi pakai lifejacket, lo tinggal
angkat kaki doank, badan lu udah sana sini aja ama ombak!
Thats fun!!!!!
Kelompok gue, naik perahu karet lagi. kita materi evakuasi.
Disini kita di ajarkan, bagaimanacara turun dari kapal,
menaikan korban dan naik kapal lagi.
Kalau mau turun, nggak asal loncat aja, lo harus
membelakangi laut, lalu nyebur deh! Gue juga lupa kenapa turunnya harus kayak
gitu. Sampai lu dalam air, badan lu akan memutar balik. Dan jeeee jeeeeng! Nongol dah kepala di permukaan.
Nah! Yang jadi permasalah bagi gue disini adalah’ gue nggak
kuat naiknya!
Udah berapa kali instruktur ngasih contoh tetap aka gue
nggak bisa.
Percobaan pertama... nggak bisa! Oke! Mungkin karena
pertama.
Kedua... masih aja nggak bisa... oke! Mungkin karena baru
dua kali coba.
Ketiga... masih aja nggak bisa! Wah! Ini gue nya yang geblek lai mah!
‘MASIH KUAT KAU DEK?’
‘eh! Masih lah bang,(disini gue bingung mau manggil siapa
instrukturnya,soalnya kalau gue peratiin sudah cukup berumur, ya sekitar 30an,
tapi panggil abang aja dah! Disama ratakan dengna instruktur yang muda) saya coba lagi’, jawab gue sambil berusaha
meloncatkan badan gue ke kapal karet.
Agghht!
i cant do that!
Gue udah coba sekuat tenaga, tapi tetap aja nggak bisa. Ditambah lagi pelampungnya
yang nyangkut pada tali kapal, lah! Tambah sulit gue naiknya.
‘gimana dek? Sanggup?’, instruktur nanya lagi.
‘nggak bang’, gue nyerah.
‘balikin badan kamu. Putar ke arah depan’, perintah
instruktur.
‘oke’, lalu gue putar
badan gue, dan ngebelakangi kapal karet.
Kemudian kedua instruktur menarik gue dari atas. Beh! Sakit
pangkal lengan.
1..2..3.. TARIK!
Nggak bisa juga.
1..2.3...TAARIK!
Aggghtttt! Masih nggak bisa.
Dari depan aja lagi! Putar badan kamu lagi.
Gue patuh aja.
Sheet!
Menghadap kapal lagi. Eh! Ternyata gue
aja yang belum naik. Hihhih.
Ok! 1..2..3..agghtt!
‘eh eh,,nyangkut nyangkut pak jaketnya! Aduh sakit!’ gue
kesakitan disini.
Kemudian di lepas lagi.
‘kita tarik aja dari depan lagi bang’, kata instruktur 1.
‘lah! Jangan. Susah!’ jawab instruktur 2.
‘tarik tangannya aja bang’, instruktur 1 ngasih ide.
‘jangan! Kepelintir tangannnya nanti.
Mereka memperdebatkan kondisi gue.
Lah!jadinya gue donk yang di evakuasi disini?
MAKANYA JANGAN GENDUT BADANNYA! ( gue pastiin itu yang ada
dalam pikiran mereka, soalnya para instruktur natap gue!)
Ok! Kita coba lagi!’ kata instruktur.
Gue mah pasrah-pasrah aja, kan mereka yang kerja. Gue
tinggal ulurin tangan dan ditarik!
Agggghh!!!!!
Akhirnya, dengan susah payah sampai juga gue di atas kapal!
Yeeee yeee yeeeeeee!
Gue liatin para instruktur yang ngos-ngosan, dan ngejelasin
materi evakuasi selanjutnya.
Heheheh! Maafkan saya bang! Saya masa pertumbuhan!
Beberapa menitpun berlalu, disaat gelombang laut menggoda
kapal untuk mengakhiri moment ini.
(ciee cieee ngapain ngapain??)
Lalu kamipun mengakhiri materi pertama ini.
Eh! Praktek pertama ini.
Kemudian kami perlahan mendekati pulau, tapi sekitar 10
meter dari pulau kami di suruh untuk loncat dengan gaya yang telah diajarkan tadi.
Byuurr byuurr!
Satu persatu lompat, dan tinggalalh gue yang lagi betulin
tali jaket yang longgar.
CEPAT DEK!
‘eehh tunggu pak, longgar ini’, jawab gue sambil ngikat asal
jaket apung gue.
Dan byurr! Gue lompat!
Clipak clipak..
Clipukk clipuk..
Gue coba dayung badan
gue, laksana perenang profesional.
Tapi kok posisi gue nggak maju-maju yah? Hahahah.
Ah bodo amat! Daayung lagiii.... dayuungg......
(cuman bergeser beberapa senti )
Hihihihi.
Kemudian kak Rizkapun teriakin gue’ Syanti, bantuin kak donk!
( yahh kak! Gue kan juga nggak bisa berenang!)’,
Kemudian gue dayung lagi, clipukk clipukk,,,
Dan sejajarlah dengan kak Rizka, kemudian gue pegangin.
Eh tiba-tiba kak Rizka mendayung pakai tangannya, padahal
gue ada di samping dia. Dan langsung saudara-saudara,
SAYA MINUM AIR LAUT!BANYAK!
Wwwkk! Asin !
Langsung gue batuk-batuk dan mual,
Gile ajib dah! Asinnya!
Kak Rizka bukannya berhenti ciprak ciprak,malah makin keras dan duuasyat kencengnya, sambil
teriak- teriak ‘aduh aduh! Kak nggak bisa berenang Syanti! Tolong! Ciprak ciprak..
z....zzzz..
gue biarin aja dah! Dari pada gue kering kaya ikan asin
karena mengap-mengap ,
Kemudian gue dayung lagi..
Dayung.. ciprak
ciprak.
Ehhh maju.. maju.. makin kencang lajunya.
Pas gue dongakan kepala ke depan, eh ternyata di tarik ama
instruktur.
Yahh! Padahal gue udah senang karena usaha gue, tapi
ternyata....
Ahh!
Daripada gue buang tenaga, lebih baik gue pasrah aja dah!
Tarikk pak,,
tarikkk...
Akhirnya sampailah gue di pulau,gue langsung menjarak dan
melepaskan hasrat mual gue!
Wuoook! Uhuk uhuk...cish!
Mabuk laut + keminum air laut = MUAL!
Pandangan gue kabur ( kejar kejar.. kabur kemana lo
woi!), pusing, dan tanpa berfikir
panjang, gue langsung duduk dan melanjutkan aktifitas yang sangat sangat
spritual.
MUNTAH LAGI!
Ahhhh..
Beberapa menit dalam kesibukan gue, ternyata materi kedua
mau di mulai.materinya adalah teknik membawa korban dalam air.disini kita disuruh
masuk laut lagi?
Haa! Ohhh great baby!
Walau nih kepala pusing gila,tapi gue paksain buat ikut.
Ketawa- ketawa aja lagi!
Dan tau kah kalian saudara- saudara??
Ari? Salah satu cowok yang berbadan besar dalam angkatan
gue, tepar! Nggak sanggup lagi lanjut! Karena apa saudara- saudara??
DIA MABUK LAUT!
Yeeeh! Cemen! ( pisss Ari!)
Kitapun masuk ke laut, dan langsung praktek seperti yang di
ajarkan dalam ruangan tadi.
Kita pun berpegangandan membentuk lingkaran. gue pegangan
ama Tia, yang merupakan salah satu komplotan terseksi di angkatan gue( baca :
memiliki beberapa tumpukan lemak!),
Soo!
Jika gue di bawa arus, kan ada Tia yang bisa jadi pelampung
gue.wkwwkw ( enggak ding!)
Materi dua kami lalui dengan sukses,walau ada sidikit ikan
yang mungkin akan pingsan karena gue
kentutin. Hahahaha!
Kami menepi kembali, dan seperti biasa, gue di tarik lagi
ama instruktur.
Tarikkk pak! Tarikkk!
Materi tigapun menjelang,
Yaitu bagaimana cara menggunakan alat, dan yang digunakan
disini adalah melempar ring bouy.
Yaitu alat seperti donat, yang sering digunakan atau beradadi kapal- kapal itu
lohh!
Yang warna orange!
Si Abang insrukturpun mempraktekan, wuiihhhhh! Keren!
Walau cuman melempar doank! Wkwwwwk!
Sedikit info : ring
bouy tidak terlalu di gunakan lagi karena berbahaya. Kan bahannya cukup
keras gitu, jadi di khawatirkan jika dilempar nanti, mengenai kepala korban.
Nah! Brabe donk! Udah nggak bisa berenang, mengep minta tolong, di timpuk benda
keras lagi!
Wahh!
Materi tigapun usai,
Semua telah di praktekan, walau ini baru teknik dasar.
STANDAR!
Kamipun berangkat ke kapal lagi,
Dan karena gue berada dalam kelompok satu, jadi kami duluan
yang pergi.
Dan kemalangan terjadi saudara- saudara,
Mesin kapal karetnya nggak mau hidup! Alias dia ngambek!
YA TUHAN! SELAMATKAN KAMI! KAMI AKAN TENGGELAM! NANTI AKU
DICULIK UBUR- UBUR DUDA! AGGHHHHHHT TIDAK!
Para instrukturpun berusaha membujuk sang mesin, tapi
teteeeeep aja! Nggak hidup! Ternyata bensinnya abis ding! Ahhh!
kemudian pake dayung dah!
Daayuuuung,,,
Dayuuungg,,,
Sampai akhirnyaada kapal satu lagi yang membawa kelompok
lain, akhirnya kapal karet di ikatkan pada kapal satunya,dan..
Ditarik deh!
Sampai akhirny di kapal SAR,dan kami langsung menuju bumi
perkemahan. Untuk melaksanakan evaluasi dan persiapan pulang.
Sorepun menjelang,dan beberapa peserta dan panitia ada yang
mandi dan ganti pakaian. Tapi tidak dengan gue! Karena males det!
Kemudiain dengan terburu- buru kami melakukan apel
penutupan,karena tim SAR keburu harus pulamg, karena adayang mau diselesaikan.
Setelah apel, kamipun foto bersama.
Sheet!
Dadadadadad...
Tim SAR Padang pun pulang,
Kami panitiapun mulai membongkar tenda, membersihkan lokasi
dan mengangkut barang- barang ke bus yang udah sampai.
Walaupun kita lelahnya minta ampun, tapi kami tetap semangat
karena kita melihat pemandangan yang bagus sekali mas bro..
PARA POLISI MUDA YANG GANTENG!
Kebetulam mereka lagi mengadakan apel keberangkatan gitu,
soalnya pada bawa tas dan peralatan gitu.
Enaknya jadi cewek kalau di tempat begini mah.
Hhahahahah.
Magribpun menyapa setiap bulir keringat yang mengalir,
Mengingatkan kami untuk bersyukur pada-NYA, dan bersyukur
karena sejauh ini kami baik- baik saja.
Mesjid terdekat menjadi singgahan akhir, sebelum akhirnya
Unand menjadi tujuan.
Guehanya bisa menikmati kerlap-kerlip lampu kapal yang
berserakan di laut.
Indah banget!
Seandainya gue bisa nikmati ini dengan dia yang disana.
Hush! Lewat!
Selamat malam!
Komentar
Posting Komentar