Langsung ke konten utama

nomaden = move on

Ada orang yang mengatakan cinta itu bisa mengubah segalanya, mulai dari penampilan sampai pada isi dompet.

Heheheh. Kagak! Bercanda ding.

Gue nggak habis pikir dengan istilah MOVE ON. Kalau diterjemahkan itu artinya :
Move = pindah
On = hidup

Jadi PINDAH HIDUP. Kata guru SD gue dulu, kalau bahasa Inggris itu bahasanya dibalik , ok gue balik HIDUP PINDAH. loh?
Kenapa nggak pakai istilah nomaden aja? Apa bedanya?
Kan sama-sama berpindah -pindah tempat (baca : hati)

Setelah di survey, rata-rata orang yang dilingkungan gue merupakan orang yang sangat gampang dalam soal ini, MOVE ON.
Kita panggil saja dia kambing, yap! Gue berteman dengan kambing dari awal kuliah, kita ketemu tat kala dia sedang natapin rumput yang lagi dipotong sama CS Kampus gue, dan dengan penuh simpati gue menghampirinya dan berkata ‘’sabar bro. Rumput tetangga memang lebih hijau’’
Kami pun berpelukan, dan cerita berakhir. Selamat malam.

*gariiiing gariiing

Kambing selama gue berkenalannya dengannya sudah tiga laki-laki yag pernah menjalani hubungan dengannya. Buseet! Gue aja satu nggak dapet2 gantinya, bukan gue masih ada rasa, cuman memang lagi malas aja ( alasan!)

Setelah putus dengan pacarnya yang ini, dapat kenalan cowok lagi, beberapa minggu kemudian jadian.
Waw!

Itu hanya kasus kecil, beda lagi dengan gue yang PDKT itu 3 bulan, pacaran 1 bulan, galaunya 2 tahun.
Amayjing bukan? Jadi gue selalu natapin TL mantan gue yang ganti status dengan ‘in relationship’ sambil berlari ke kamar mandi dan teriak-teriak. Huaaaa huaaaa huaaaaa.

Ada lagi kisah yang sangatmengiris hati, yaitu bernasib jomblo akut. Level 4!
(busettt! Jomblo aja di level-in). Sedikit pembuat haru bagi elo pada. Gue berteman dekat ketika kuliah ini ada berenam orang, dan satu-satunya mahluk yang jomblo adalah.....
a.      Gue
b.   Saya
c.     *Nunjuk diri sendiri
d. . Semuanya benar!

Dan gue milih jawaban D!
Dan gue juga ada sahabatan ama kecebong kampret dari SMA, panggil aja mereka kecebong satu, dan kecebong dua. Mereka sekarang berada di Bogor, nikmatin pemuda Sunda, dan setiap malam minggu gue SMS atau nelpon, dan dalam 2 jam kedepan gue akan dapat kabar ‘maaf Syan, gue barusan pergi jalan, ada apa ya?’’ ‘’eh lu nelpon? Map gue habis keluar’’

Yang gue lakuin ya cuma satu, BANTING HP!

Dan ketika hari sibuk kuliah, mereka-mereka nih rajin ngapelin gue tiap malam, sambil minta-minta maaf soal malam minggu!
*pliss deh jangan bahas malming

Dan kampretnya lagi, mereka nih cerita dan curhat soal pertengkaran dan percekcokan dengan pacar masing-masin. Yang lebih biadabnya itu mereka mintasolusi ama gue!
Gue ulangi lagi MEREKA MINTA SOLUSI AMA GUE!

Ini orang emang nggak ada hati ato gimana ye? Nggak mikirin otak gue yang mumet soal misi diet gue yang nggak kunjung sukses, sekarang dibebani dengan curhatan galau mereka.

Ya tentu elo tau dong apa reaksi gue!
Jawabannya adalah :
a.   ‘’udahhh.. putusin aja....’’
b.  ‘’ emang sialan tuh cowok! Mending lu jomblo aja deh...’’
c. ‘’ mungkin lo harus milih yang lain deh, tinggalin aja...’’
d. Semuanya benar!
Jawabannya adalah D.

Nggak nggak! Gue nggak sekejam itu kaleee. Dengan menarik nafas yang panjang dan berpikir sejenak, keluarlah petatah petitih gue soal hubungan yang sudah lama gue nggak ngejalani.

Cukup dulu saudara! Selamat malam _


Komentar

Postingan populer dari blog ini

DJKJ: Yang Datang Tiba-tiba (5)

Runtuh semua pertahananku. Runtuh seruntuh-runtuhnya Hati yang ku larang untuk rindu, kembali bergejolak. Sakit, sangat sakit! Malam itu aku tumpahkan semua umpatan yang ada di kepalaku.  Semua binatang yang menjadi tujuan ku lontarkan ke udara. Anjing! Malam itu aku menangis sejadi-jadinya. Sesak! Sangat sesak!   Hatiku serasa dicabik-cabik oleh kenyataan bahwa aku belum bisa lepas dari bayangan dia sedangkan otakku ingin meraih dekapan lain. Tapi hati tidak bisa berbohong otakku tak bisa mengalahkan hati yang terpaut sakit dan waktu. Hati ini terlalu lama dikekang satu bayangan hingga dia untuk berpindah butuh waktu, Ku tarik nafas dalam-dalam dan coba menenangkan hati. Tuhan, aku tak sanggup menahan sakit seperti ini lebih lama! Aku tak ingin membawa orang lain terlibat dalam kekacauan ini.   Aku harus melepas semua ini pergi. Tak terkecuali! Aku ingin hidup tenang Tuhan! Aku ingin hidup tenang! Ku raih ponsel yang baru saja ku hempaskan dengan kasar ke dinding kamarku...

Yeyy.... 'Liburan' ke Jepang!

Shibuya Crossing Penutup perjalanan akhir tahun 2019, saya mendapatkan kesempatan untuk liputan ke Jepang. Siapa sih yang tidak ingin ke Jepang? Saya salah satunya. Masih saya ingat momen saat Bunkasai di kampus, dimana semua tentang Jepang dipaparkan di sana. Salah satu yang menarik adalah penyewan baju yukata dan berfoto dengan latar Sakura. Sangat terlihat lucu dan saya tidak ada uang untuk menyewanya. Maklum saya salah satu mahasiswa kere di lingkungan sana. Kemudian saya celetuk asal-asalan kepada teman-teman saya "ntar aja dehm, gue mau foto di negaranya langsung saja," Tentu itu adalah ucapan asal-asalan mahasiswa yang makan saja susah. Boro-boro main ke Jepang. Namun beberapa tahun kemudian Tuhan berkata lain, karena urusan pekerjaan saya berkesempatan berkunjung ke beragam tempat. Jepang salah satunya." Sekedar informasi, Jepang adalah salah satu negara yang bervisa untuk paspor Indonesia. Dan saya mohon maaf tida kemngetahu s...

Jelong-jelong ke Dua di Cebu, Filipina

Fort San Pedro di Cebu, Filipina Memasuki hari ke dua di Cebu, Filipina. Kegiatan kita hari adalah berkunjung ke sebuah pabrik olahan buah tropis bernama Profood International Corporation. Perusahaan ini memiliki tur bagi wisatawan yang penasaran dengan cara kerja perusahaan yang bergerak dalam pengeringan buah ini. Siapapun yang ingin datang bisa saja dan harus booking seminggu sebelum kedatangan. Tepat jam 5 gue bangun berkat alarm roomate gue, Riska yang membahana. Dengan tubuh pegal warbiasah gue mandi, shalat dan bersiap untuk sarapan di restoran hotel. Kita berangkatlah dengan minibus menuju Mango Factory ini. Sesampai disana kita langsung di ajak keliling mengintip tempat produksi. "No camera guys!" Yah, pada kali ini kita harus menggunakan mata dan telinga langsung. Perusahaan memiliki kebijakan untuk wisatawan agar tidak mengambil gambar di kawasan produksi. Supaya nggk di intip sama saingan kali ya? Kita masuk ke dalam ruang produksi. Gue meli...