Langsung ke konten utama

Padman, Hero-nya Para Wanita





dok imdb

 



Padman, film drama yang menceritaakn perjuangan seorang suami di India yang berusaha menciptakan pembalut untuk istrinya. Dia harus berhadapan dengan beragam tabu di India hingga dikucilkan masyarakat.

Film ini mengangkat kisah nyata dari seorang aktivis India yang masuk ke dalam 100 orang berpengaruh versi TIME, Arunachalam Muruganantham. Dia adalah pelopor mesin ekonomis yang memproduksi pembalut  murah di India.

Satu lagi film India produksi 2018 yang masuk dalam daftar bagus gue. Padman, film produksi R. Baiki yang dirilis pada 9 Februari 2018. Film ini dibintangi oleh Akshay Kumar, Radhika Apte dan Sonam Kapoor.

Padman menceritakan bagaimana seorang suami berjuang menciptakan pembalut untuk istrinya. Dengan latar kampung terpencil dan latar pendidikan rendah, menstruasi merupakan hal yang sangat tabu di India. Para perempuan di sana menggunakan kain untuk menampung darah haidsnya. Waalu sudah ada pembalut buatan pabrik, namun harganya terlalu mahal.

Selain itu saat mereka datang bulan, para perempuan mengasingkan diri dan tidur di luar rumah. Saat datang bulan mereka dianggap najis, bahkan dilarang keluar rumah dan bersentuhan dengan suaminya.

dok Imdb



Hal inilah yang menggerakan hati Lakshmikant Chauhan, seorang suami yang sangat mencintai istrinya membuatkan pembalut untuk istrinya. Dia sadar bahwa menggunakan kain saat menstruasi akan menimbulkan penyakit berbahaya bagi istrinya.

Namun karena berada di lingkungan yang sangat kental dengan tabu dan tradisi, Lakshmi harus menghadapi bahwa mewujudkan keinginannya tidaklah mudah. Dia harus sembunyi-sembunyi menciptakan pembalut ekonomis ini.

Beragam eksperimen dia lakukan untuk menghasilkan pembalut ini. Berbekal pengetahuan sekedarnya dia berjuang menciptakan pembault untuk istrinya. Dan di awal, semua percobaanya gagal dan membuat istrinya malu dan kesal.

Cemooh tentu dihadapinya, bahkan dari keluarganya sendiri. Lakkshi bahkan diusir dari kampung karena dia dianggap gila dan melanggar aturan. Dia dianggap menentang masyarakat dan menimbulkan kemarahan dewa. Maka dia di usirlah dari kampung.


Walau sudah di usir,Laksmi tidak putus asa. Dia terus belajar dan mempelajari bagaimana pembalut buatan pabrik mampu menahan arah tidak bocor ke pakaian. Dia bahkan sampai rela bekerja di rumah seorang profesor untuk mencari tahu cara menciptkan pembalut.

Beruntunglah, anak profesor memperkenalkan internet dan memperlihatkan bagaimana mesin mampu menciptakan ratusan pembalut hanya hitungan detik. Dia pun mempelajari mesin dan tekstur dari pembalut.





Berekal kemampuannya yang memang dia beekrja di bengkel dan mengerti mesin, Lakshmi pun menciptakan mesin sederhana yang mampu membuat pembalut hingga tipis dan kuat.

Beberapa pembalut pun tercipta, namun dia mempunyai masalah karena tidak adanya konsumen. Namun karena ada sebuah kejadian yang akhirnya mempertemukan dia dengan Pari Walia. PAri adalah seorang wanita cantik dan berpendidikan.

Berkat Pari pula produksi Lakshmi dikenal wanita dan Pari juga yang mengajarkan Lakshmi bagaimana memasarkan produknya. Berkat pembalut murahnya ini, Lakshmi sukses dan masuk ke dalam berita nasional dan internasional. Bahkan jadi pembicara di PBB.

----

Pandangan gue, film ini sangat sukses membuat wanita menginginkan suami seperti Lakshmi. Melawan masyarakat demi kemudahan istrinya datang bulan. Berbekal cinta dan rasa sayang yang teramat.

Walau telah sukses dan bertemu dengan wanita cerdas dan cantik seperti Pari, namun tidak memalingkan rasa cinta Lakshmi kepada sang istri.

Tema yang sederhana, mengangkat permasalahan suami yang cemas takut istrinya diserang penyakit kelamin yang harus hidup di tengah masyarakat miskin. Namun film ini tidak semata-mata menonjolkan kemiskinan, namun juga dibalut rasa cinta suami dan drama akan perjuangan.

Membawa aktor ternama seperti Akshay Kumar, Radhika Apte dan Sonam Kapoor film ini tentu semakin mudah dikenal. Kehebatan ketiga aktor tidak diragukan lagi. Bagaimana penghayatan dari kecintaan suami olen Akshay Kumar yang begitu mendalam. Gue semakin jatuh cinta dengan dia!

Menurut gue lagi, Akshay memang cocok membawakan peran yang sendu alias karakter yang menghiba. Namun gue sedikit terganggu dengan fisik Akshay yang emang tegap dan membuat mata tidak fokus.

Logikanya, rata-rata warga miskin tentu punya fisik yang kurus dan ceking. Namun bertolak belakang dengan fisiknya Lakshmi yang cendrung kekar dan terlalu tampan.

Namun seperti sutradara juga menyadari permasalahan ini dan dia berusaha menutupi hal ini dengan Laksmi yang selalu mengenakan kemeja longgar dan dalam. Di dukung juga dengan profesinya yang bekerja di bengkel.

Setelah gue perhatiin labih lanjut lagi, kekuatan aktor India adalah dari memainkan matanya. Inilah yang ditonjolkan sutradara untuk memperkuat karakter Lakshmi, matanya yang senduh dan penuh kasih sayang menjadikan dia karakter suami idaman.

Selain itu gue juga merasakan bagaimana komitmen sutradara yang menghadirkan suasana tahun 1990-an. Mulai dari warna gambar, kehidupan warga miskin, sarana transportasi dan bangunan-bangunan. Sepertinya sutradara memang survey total.

Begitu juga aktor yang memerankannya. Terlihat agaimana mereka observasi keaktoran mendalami bagaimana hidup miskin, hidup dalam tabu,  dan menghadirkan kekuatan cinta.

---

KESIMPULAN

Cerita film yang sederhana, bergenre drama komedi dan sukses menyabet rating 8,1/10! Film ini sangat bagus, tidak hanya dari framing saja namun juga dari plot cerita dan kekuatan aktor.

Film ini menunjukan bahwa hero atau pahlawan bukanlah orang yang turun ke medan perang ataupun yang punya kekuatan super. Namun pahlawan juga bisa hadir dengan kekuatan cinta dan hal sederhana.

Serta film ini juga membuat gue mengingankan suami seperti Lakhsmi, suami yang penyayang dan sangat mencintai istrinya. Karena kecintaanya itulah dia sampai di usir, dikucilkan keluarga dan menghadapi ambang perceraian. Walau dia bisa mendapatkan wanita yang lebhi baik dan cerdas, namun Lakshmi tetap kembali ke niat awalnya, untuk istri tercinta.

Gue juga setuju dengan rating 8/10 walau cerita in iversifat biografi tokoh. Namun cerita drama film ini berhasil membolak-balik emosi gue.


































Komentar

Postingan populer dari blog ini

DJKJ: Yang Datang Tiba-tiba (5)

Runtuh semua pertahananku. Runtuh seruntuh-runtuhnya Hati yang ku larang untuk rindu, kembali bergejolak. Sakit, sangat sakit! Malam itu aku tumpahkan semua umpatan yang ada di kepalaku.  Semua binatang yang menjadi tujuan ku lontarkan ke udara. Anjing! Malam itu aku menangis sejadi-jadinya. Sesak! Sangat sesak!   Hatiku serasa dicabik-cabik oleh kenyataan bahwa aku belum bisa lepas dari bayangan dia sedangkan otakku ingin meraih dekapan lain. Tapi hati tidak bisa berbohong otakku tak bisa mengalahkan hati yang terpaut sakit dan waktu. Hati ini terlalu lama dikekang satu bayangan hingga dia untuk berpindah butuh waktu, Ku tarik nafas dalam-dalam dan coba menenangkan hati. Tuhan, aku tak sanggup menahan sakit seperti ini lebih lama! Aku tak ingin membawa orang lain terlibat dalam kekacauan ini.   Aku harus melepas semua ini pergi. Tak terkecuali! Aku ingin hidup tenang Tuhan! Aku ingin hidup tenang! Ku raih ponsel yang baru saja ku hempaskan dengan kasar ke dinding kamarku...

Yeyy.... 'Liburan' ke Jepang!

Shibuya Crossing Penutup perjalanan akhir tahun 2019, saya mendapatkan kesempatan untuk liputan ke Jepang. Siapa sih yang tidak ingin ke Jepang? Saya salah satunya. Masih saya ingat momen saat Bunkasai di kampus, dimana semua tentang Jepang dipaparkan di sana. Salah satu yang menarik adalah penyewan baju yukata dan berfoto dengan latar Sakura. Sangat terlihat lucu dan saya tidak ada uang untuk menyewanya. Maklum saya salah satu mahasiswa kere di lingkungan sana. Kemudian saya celetuk asal-asalan kepada teman-teman saya "ntar aja dehm, gue mau foto di negaranya langsung saja," Tentu itu adalah ucapan asal-asalan mahasiswa yang makan saja susah. Boro-boro main ke Jepang. Namun beberapa tahun kemudian Tuhan berkata lain, karena urusan pekerjaan saya berkesempatan berkunjung ke beragam tempat. Jepang salah satunya." Sekedar informasi, Jepang adalah salah satu negara yang bervisa untuk paspor Indonesia. Dan saya mohon maaf tida kemngetahu s...

Jelong-jelong ke Dua di Cebu, Filipina

Fort San Pedro di Cebu, Filipina Memasuki hari ke dua di Cebu, Filipina. Kegiatan kita hari adalah berkunjung ke sebuah pabrik olahan buah tropis bernama Profood International Corporation. Perusahaan ini memiliki tur bagi wisatawan yang penasaran dengan cara kerja perusahaan yang bergerak dalam pengeringan buah ini. Siapapun yang ingin datang bisa saja dan harus booking seminggu sebelum kedatangan. Tepat jam 5 gue bangun berkat alarm roomate gue, Riska yang membahana. Dengan tubuh pegal warbiasah gue mandi, shalat dan bersiap untuk sarapan di restoran hotel. Kita berangkatlah dengan minibus menuju Mango Factory ini. Sesampai disana kita langsung di ajak keliling mengintip tempat produksi. "No camera guys!" Yah, pada kali ini kita harus menggunakan mata dan telinga langsung. Perusahaan memiliki kebijakan untuk wisatawan agar tidak mengambil gambar di kawasan produksi. Supaya nggk di intip sama saingan kali ya? Kita masuk ke dalam ruang produksi. Gue meli...