Langsung ke konten utama

To All The Boys I've Loved Before, Film Remaja Bikin Nostalgia



(dok imdb)


To All The Boys I've Loved Before merupakan sebuah film romantic comedies garapan dari Susan Johnson yang dirilis pada 17 Agustus lalu. Film Amerika ini akan mengajak kamu bernostalgia tentang cinta monyet dan surat cinta.

Film dengan durasi 190 menit ini menceritakan tentang Lara Jean (Lana Condor) remaja  Korea-Amerika berusia 16 tahun yang harus berhadapan dengan 5 orang laki-laki yang pernah ditulis dalam surat cinta monyetnya. Permasalahan itu muncul karena surat cintanya yang tidak pernah dikirim sebelumnya, diterima oleh ke lima lelaki ini.

5 surat cinta ditujukan kepada Kanny, anak laki-laki yang ditemuinya saat camp. Kedua pada Peter, cowok tampan dan populer yang menerima ciuman pertama Jen saat SMP. Ketiga adalah Lucas teman saat Homecoming, ke empat adalah John Ambrose  yang menjadi duta PBB. Sedangkan laki-laki ke 5 adalah Josh, tetangga, sahabat serta mantan pacar kakaknya Jean.


Jean memiliki surat cinta yang berisi perasaannya kepada laki-laki di atas. Perasaan yang hanya diketahui oleh dirinya sendiri. Bisa bayangkan bukan bagaimaan paniknya remaja saat surat cintanya hilang dan sampai ke tangan ke lima pria ini?

(dok imdb)




Laki-laki pertama yang menemui Jean adalah Peter, remaja laki-laki yang menjadi first kiss nya saat SMP. Karena permasalahan ciuman ini juga dia harus berhadapan dengan tokoh antagonis Gen, yang sekarang menjadi pacarnya Peter.

Peter menemui Jean tidak hanya sekedar untuk menanyakan surat cinta nya saja, namun juga mengajak Jen untuk menjadi pacar palsunya. Peter yang baru putus dan Gen merasa putus asa dan butuh bantuan untuk membuat Gen cemburu.

Ternyata Gen juga diposisi rumit, dia harus berhadapan dengan Josh yang juga mencari tahu kebenaran dari surat cintanya. Demi menghindar dari Josh, Jean pun terpaksa menjalani hubungan palsu dengan Peter. Bayangkan, Peter yang merupakan cowok populer di sekolahnya berpacaran dengan Jean, yang hanya remaja 16 tahun biasa.

Mereka berdua membuat kesepakatan karena Jean belum pernah pacaran  sebelumnya. Semua berjalan lancar.  Namun, tanpa mereka sadari benih-benih cinta timbul di mereka berdua.

Layaknya orang yang pacaran, mereka saling pamer kemesraan, pergi ke pesta, bahkan saling mengenalkan kepada orang tua. Kondisi psikologis mereka yang sama-sama kehillangan salah satu figur orang tua menjadikan mereka saling terbuka terhadap masalah keluarga.

dok imdb



Permasalahan muncul saat mereka berdua mengikuti acara sekolah, ski trip. Mereka berdua saling jujur dengan perasaan masing-masing dan terlibat sex saat berada di hottub. Namun naasnya ada yang memvidiokan kemesraan mereka dan menyebarkannya di sosial media.

Kesalahanpahaman juga terjadi saat Gen menghampiri Jean sehabis trip dan mengatakan bahwa Peter datang ke kamarnya tadi malam. Tentu saja Jen marah dan cemburu, ditambah lagi ikat rambut kesayangannya yang dulu di ambil Peter ada di tangan Gen.

Mulai saat itu Jean menghindar dari Peter. Pasti semua orang bisa menebak akhir hubungan Jean dan Peter, bukan? Tentu saja terdapat rangkaian dimana akhirnya Jean menemui Peter meminta maaf dan mengutarakan perasaanya. Ending cerita mereka berdua benar-benar menjalin hubungan sebenarnya, tanpa surat kontrak dan pura-pura.


dok imdb


Di ending film, sutradara menampilkan  John Ambrose yang muncul di pintu rumahnya membawa beberapa tangkai bunga sembari memegang surat cintanya Jean. Sat ini John sangat terlihat tampan dan wajahnya terlihat saat gembira saat berkunjung ke rumah Jean. Apakah akan ada lanjutan dari film ini?

Film To All The Boys I've Loved Before ternyata diangkat dari buku yang novel populer dengan judul yang sama karangan dari novelis Jenny Han. Buku ini terdiri dari 3 series yang pertama kali dipublis pada 15 April 2014. Buku yang merupakan adult romance ini terinspirasi dari kebiasaannya dahulu yang suka menulis surat kepada laki-laki yang dulu disukainya.

Film teen-romance ini memiliki rating yang bagus, yaitu 7.4/10 di imsb lho! Tentu saja ini juga didukung oleh aktor-aktor populer seperti Noah Centineo ( Peter), Trezzo Mahoro (Lucas), Israel Broussard (Josh), Jordan Burtchett (John Ambrose), Emilija Baranac (Gen) dan masih banyak lainnya.

Mamok sangat menikmati film remaja ini. Serasa nostalgia dimana dulu surat cinta pernah populer, dimana saat remaja pernah meemndam perasaan dan hanya bisa menulisnya dalam diari ataupun di secret letter.

Alurnya yang ringan dengan komitmen sutradara menunjukan bagaimana remaja semestinya. Terlibat urusan cinta yang komplit, hubungan keluarga yang rumit dan bagaimana jenjang sosial di sekolahan.

Silahkan menonton!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(1)

Seperti malam yang sudah-sudah. Kau kembali hadir dalam mimpiku, yang membuatku setiap pagi harus menyadarkan diri. Ini hanya mimpi! Mimpi yang tidak akan ada di dunia nyata. Sekedar bertanya, apakah aku berdosa terjebak dalam rasa yang tidak biasa? Rasa yang tidak akan pernah aku dapatkan di tempat lain? Rasa yang bahkan aku tidak minta dia hadir dalam hariku? Aku mencari jawaban. Di sela-sela otak mereka yang sepertinya memiliki rasa lebih dalam terhadapmu. Aku cemburu? Tentu! Aku hanyalah wanita biasa, yang dianugrahi ambisi untuk memiliki! Dan menjadi satu-satunya yang memiliki! Aku tidak bisa berpura-pura lagi. Bahkan aku terlalu lelah untuk tetap berpura-pura. Bahwa aku baik-baik saja. Kata siapa? Aku hanya menghibur diri. Mata. Kita, eh.. lebih tepatnya aku adalah pengguna mata, dan menjadikan dia bahasa. Bahasa yang hanya aku mengerti. Yang tidak akan mampu diterjemahkan oleh orang lain. Kau adalah mereka. Tawa mereka adalah tawa kau. Aku? Hanyalah orang-orang yang engka...

DJKJ: Yang Datang Tiba-tiba (3)

Memang keputusan dari hati adalah pilihan terbaik. "Lo ingat nggak senior yang dulu pacaran sama kakak kelas kita di SMA?" "Oh yang kacamataan itu? Kenapa?" "Kayaknya gue naksir dia deh. Hahaha!" "Eh lu gila ya?" "Gila karena cinta sayangkuuuuu....." "Dia udah mau nikah sama pacarnya. Jangan dia deh, yang lain aja!" "Dia putus tuh sama pacarnya," "Sumpah? Demi apa?" "Yap!" "Dulu bukannya lu waktu SMA sempat naksir dia kan?" "Benar sekali Sri Ratu...." "Hmmm... Yakin nih naksir? Yakin udah move on?" "Belumlah!" "Terus?" "Nggak tau ah. Udah ya, gue mau bales chat dulu ini!" "Jangan sok sibuk. Siapa juga yang chat lu selain gue?" "Ya chat abang kacamata lah! Bye cintaku. Mmmuaaach!" Percakapan di atas tidaklah bohong. Cerita kami berlanjut di hari-hari selanjutnya. Bahkan gilanya, 24 jam terasa sangat kurang, jika bisa di...

Yeyy.... 'Liburan' ke Jepang!

Shibuya Crossing Penutup perjalanan akhir tahun 2019, saya mendapatkan kesempatan untuk liputan ke Jepang. Siapa sih yang tidak ingin ke Jepang? Saya salah satunya. Masih saya ingat momen saat Bunkasai di kampus, dimana semua tentang Jepang dipaparkan di sana. Salah satu yang menarik adalah penyewan baju yukata dan berfoto dengan latar Sakura. Sangat terlihat lucu dan saya tidak ada uang untuk menyewanya. Maklum saya salah satu mahasiswa kere di lingkungan sana. Kemudian saya celetuk asal-asalan kepada teman-teman saya "ntar aja dehm, gue mau foto di negaranya langsung saja," Tentu itu adalah ucapan asal-asalan mahasiswa yang makan saja susah. Boro-boro main ke Jepang. Namun beberapa tahun kemudian Tuhan berkata lain, karena urusan pekerjaan saya berkesempatan berkunjung ke beragam tempat. Jepang salah satunya." Sekedar informasi, Jepang adalah salah satu negara yang bervisa untuk paspor Indonesia. Dan saya mohon maaf tida kemngetahu s...