Langsung ke konten utama

Tempat Nongkrongnya Muda-mudi Cebu, Filipina









Biasanya tempat nongkrong identik dengan cafe ataupun mall. Namun tidak dengan tongkrongannya muda-mudi di Cebu. Mereka nongkrong di pasar! lho?

Masih lanjutan dari petualangan gue saat liputan di Filipina nih. Bersama rombongan kita dijakan berkunjun ke salah satu tempat hits di Cebu, namanya Sugbu Marcedo. Pasar? Serius?

Jangan bayangkan pasar sayur kek di Indonesia dong. Ini adalah tempat nongkrong yang penuh dengan beragam makanan. Bisa dibilang di sini kayak pusat kuliner atau tempat hunting mananan di Kota Cebu. Lebih dari 50 bendor maaknan bisa lu cicpi di sini deh.

Namun sayang, bagi lu yang Muslim sangat sedikit pilihan di sini. Karena sebagian besar makanan di sini olahan babi. Lu hanya bisa nyicip jus, minuman, es krim dan makanan korea (setelah ditanyai mereka nggk ngolah babi kok).



Nah saat keliling kita ditemani oleh salah satu staff atau dia senang disebut Gate Keeper. Namanya Carlo, ganteng cooyy! HAHAHAHAHAH

Dia pun menjelaskn bahwa pasar ini telah ada semenjak September 2015 dengan luas area hanya 750 meter. Karena mendapatkan respon positif dari masyarakat kami pindah ke lahan yang lebih besar dengan luas 1.500 meter persegi. Dan sekarang kami telah memiliki lahan seluas 2.500 meter persergi.





Carlo juga menjamin makanan di sini enak-enak coy. Karena tidak sembarangan vendor bisa jualan di sini. Mereka harus melewati beberapa tes lho!

Harga makanan juga beragam kok. Harganya mulai dari 20 Peso (sekitar Rp 6.000) sampai 200 Peso (Rp 57 ribu), standar uang anak milenial lah yaaaaakk..

Carlo juga mengungkapkan pasar ini buka setiap hari Selasa-Minggu setiap pukul 17.00- 05.00 waktu setempat. Beragam olahan makanan yang bisa traveler di sini, sepeti olahan seafood, nasi dan ayam, beragam minumam segar dan jus, serta beragam olahan babi. Para pengunjung bisa makan di meja yang disediakan di sekitar stand makanan.

Selain lu bisa makan, di sini juga ada music perfome gitu. JAdi makan sambil dihiburlahh..




Dan gue kagum nih sama pemikiran pengelola yang sangat ketat dengan sampah. Peraturan di sini adalah, pengunjung berkewajiban membuang sendiri sisa-sisa makanan dan sammpah makanan di tempat-tempat yang telah ditentukan. Di sekitar sana juga disediakan beberapa titik tempat sampah.

Beda ama kita yakk, habis makan ditinggal begitu saja!

Pasar ini buka setiap hari Selasa-Minggu setiap pukul 17.00- 05.00 waktu setempat. Beragam olahan makanan yang bisa traveler di sini, sepeti olahan seafood, nasi dan ayam, beragam minumam segar dan jus, serta beragam olahan babi. Para pengunjung bisa makan di meja yang disediakan di sekitar stand makanan.



Gue saat itu juga keliling cantik bareng Mba Syasya. ya sedikit mual sih gue karena segala macam bau bercampur di sana. Ada bau babi, ayam, jus, beragam deh pokoknya.

Tempatnya selalu ramai cuy, pas gue di sana tepat banget Malam minggu. Yaaa sedikit dempet-dempet pas jalan dan sulitm encari meja kosong.

Tempat ini juga cakep buat lu yang ingin hunting foto. Karena pencahayaannya dan bila lu gunain lensa cakep lu bisa dapat foto bagus.
Nah jika lu liburan ke Cebu, Filipina boleh deh habisin waktu di sini. Pasar ini berada di kawasan IT Park, Kota Cebu, Filipina. Akses ke sini gampang kok!




Komentar

Postingan populer dari blog ini

DJKJ: Yang Datang Tiba-tiba (5)

Runtuh semua pertahananku. Runtuh seruntuh-runtuhnya Hati yang ku larang untuk rindu, kembali bergejolak. Sakit, sangat sakit! Malam itu aku tumpahkan semua umpatan yang ada di kepalaku.  Semua binatang yang menjadi tujuan ku lontarkan ke udara. Anjing! Malam itu aku menangis sejadi-jadinya. Sesak! Sangat sesak!   Hatiku serasa dicabik-cabik oleh kenyataan bahwa aku belum bisa lepas dari bayangan dia sedangkan otakku ingin meraih dekapan lain. Tapi hati tidak bisa berbohong otakku tak bisa mengalahkan hati yang terpaut sakit dan waktu. Hati ini terlalu lama dikekang satu bayangan hingga dia untuk berpindah butuh waktu, Ku tarik nafas dalam-dalam dan coba menenangkan hati. Tuhan, aku tak sanggup menahan sakit seperti ini lebih lama! Aku tak ingin membawa orang lain terlibat dalam kekacauan ini.   Aku harus melepas semua ini pergi. Tak terkecuali! Aku ingin hidup tenang Tuhan! Aku ingin hidup tenang! Ku raih ponsel yang baru saja ku hempaskan dengan kasar ke dinding kamarku...

Yeyy.... 'Liburan' ke Jepang!

Shibuya Crossing Penutup perjalanan akhir tahun 2019, saya mendapatkan kesempatan untuk liputan ke Jepang. Siapa sih yang tidak ingin ke Jepang? Saya salah satunya. Masih saya ingat momen saat Bunkasai di kampus, dimana semua tentang Jepang dipaparkan di sana. Salah satu yang menarik adalah penyewan baju yukata dan berfoto dengan latar Sakura. Sangat terlihat lucu dan saya tidak ada uang untuk menyewanya. Maklum saya salah satu mahasiswa kere di lingkungan sana. Kemudian saya celetuk asal-asalan kepada teman-teman saya "ntar aja dehm, gue mau foto di negaranya langsung saja," Tentu itu adalah ucapan asal-asalan mahasiswa yang makan saja susah. Boro-boro main ke Jepang. Namun beberapa tahun kemudian Tuhan berkata lain, karena urusan pekerjaan saya berkesempatan berkunjung ke beragam tempat. Jepang salah satunya." Sekedar informasi, Jepang adalah salah satu negara yang bervisa untuk paspor Indonesia. Dan saya mohon maaf tida kemngetahu s...

Jelong-jelong ke Dua di Cebu, Filipina

Fort San Pedro di Cebu, Filipina Memasuki hari ke dua di Cebu, Filipina. Kegiatan kita hari adalah berkunjung ke sebuah pabrik olahan buah tropis bernama Profood International Corporation. Perusahaan ini memiliki tur bagi wisatawan yang penasaran dengan cara kerja perusahaan yang bergerak dalam pengeringan buah ini. Siapapun yang ingin datang bisa saja dan harus booking seminggu sebelum kedatangan. Tepat jam 5 gue bangun berkat alarm roomate gue, Riska yang membahana. Dengan tubuh pegal warbiasah gue mandi, shalat dan bersiap untuk sarapan di restoran hotel. Kita berangkatlah dengan minibus menuju Mango Factory ini. Sesampai disana kita langsung di ajak keliling mengintip tempat produksi. "No camera guys!" Yah, pada kali ini kita harus menggunakan mata dan telinga langsung. Perusahaan memiliki kebijakan untuk wisatawan agar tidak mengambil gambar di kawasan produksi. Supaya nggk di intip sama saingan kali ya? Kita masuk ke dalam ruang produksi. Gue meli...