Langsung ke konten utama

Seperti Apa Makan dan Makanan di Cruise?



Bioskop terbuka di tengah kapal

Baiklah, saya akan melanjutkan cerita pengalaman saat naik kapal persiar. Kita akan mulai dari pertanyaan "Seperti apa makanan di cruise?"

Saat menaiki kapal besar ini, saya sempat berfikir apakah nanti makanannya di antar ke kamar atau saya beli di restoran yang ada di kapal. Ternyata ada dua pilihan, kamu mau makan yang gratis sepuasnya, atau menikmati makanan di restoran dengan berbayar namun sepuasnya.

Jadi di cruise itu terdapat tempat makan seperti Horizon Court, ya bahasa sederhanannya kafetaria. Di sini kamu bebas makan apapun dan sebanyak apapun GRATIS!. Pilihan makan mulai dari buah, makanan besat, aneka cake, keju, aneka olahan daging sapi dan babi, salad sayur, salad buah, dan masih banyak lagi disajikan secara prasmanan. Jadi kamu antri, ambil piring, dan silahkan ambil makanan yang kamu mau.

Maakn di Horizon Court alias kafetaria kapal



Nah saat saya dan rekan-rekan saya masuk ke dalam ruang makan ini, kami pun di wajibkan untuk cuci tangan dahulu sebelum menyentuh piring. Wow! Higenis sekali orang-orang di kapal ini ya.

Tanpa babibu, kami pun mulai menyendok semua makanan yang bisa kami makan alias Halal, tanpa sisa! Kita pun mencari meja dan pilihan kami duduk yang menghadap laut.

Coy, sumpah ini sangat dramatis. Kalian bercengkrama, tanpa ponsel, dan mau tidak mau kalian hanya berhadapan dengan orang semeja dan makanan. Sungguh ini menyenangkan!
Makan menghadap laut di Horizon Court


Para pelayan di kafetaria juga sangat ramah dan cepat tanggap. Saat kamu baru saja duduk di meja, mereka akan menghampiri dan menawarkan kopi dan teh dan segala apa yang kamu butuhkan. Dengan ramah juga mereka menjawab dan mengantarkan penumpang yang bingung dengan cara makan di cruise.








Kamu bisa makan di restoran ini mulai pukul 06.00 pagi- 11 malam. Silahkan mau di tempat makan seharian, sampai muntah-muntah tidak akan ada yang melarang kamu makan. Sepuasnya!

Dalam cruise juga terdapat beberapa restoran. Seperti resotran Inggris dan Italia. Dan yang menjadi unggulan di cruise yang saya kunjungi adalah resotran Italianya.

Oh ya, saya berlayar menggunakan Princess Cruise dengan kapal Sapphire Princess.
Menu di resotran Italia


Balik lagi ke resotran, jika kamu ingin makan yang sedikit berkelas dan tematik silahkan masuk ke beberapa restoran di sana. Perlu kamu perhatikan bahwa butuh dress code yang sopan dan semi formal bila ke restoran cruise.

Kalau nggak salah saat saya makan di Sabatini's Trattoria, restoran Italia-nya, biaya masuknya adalah  membayar 29 Dollar (sekitar Rp 400 ribu) untuk menikmati apapun yang ada di dalam list menu.

Nah buat kamu yang malas keluar kamar dan ingin bersantai di kamar saja juga bisa. Terdapat layanan service 24 jam yang bisa digunakan. Tinggal menekan tombol telfon, kamu bebas meminta dan memesan makanan apa saja. Layanan ini gratis lho!

Para penggemar es krim wajib tahu, bahwa di kapal terdapat bar es krimi yang bisa dikunjungi. Bila ingin hanya perlu meminta sama pelayan bar, gratis dan sepuaasnya!
Salah satu bar dekat kolam

Juga ada bar-bar dengan beragam minuman berbayar dan pizza yang bisa kamu saperin. Saat maalm nikmati suasana bar sembari menonton layar lebar di tengah kapal.

Kamu yang ingin makan pizza, perlu perhatikan menunya ya. Soalnya terdapat pizza dengan daging babi dan kamu boleh request ke pelayannya seperti apa yang kamu mau.

Terbayang betapa menyenangkan makan di kapal persiar kan?

Kamu yang ingin baca lebih petualangan di cruise, lihat aja artikel detikcom ini ya





















Komentar

Postingan populer dari blog ini

DJKJ: Yang Datang Tiba-tiba (5)

Runtuh semua pertahananku. Runtuh seruntuh-runtuhnya Hati yang ku larang untuk rindu, kembali bergejolak. Sakit, sangat sakit! Malam itu aku tumpahkan semua umpatan yang ada di kepalaku.  Semua binatang yang menjadi tujuan ku lontarkan ke udara. Anjing! Malam itu aku menangis sejadi-jadinya. Sesak! Sangat sesak!   Hatiku serasa dicabik-cabik oleh kenyataan bahwa aku belum bisa lepas dari bayangan dia sedangkan otakku ingin meraih dekapan lain. Tapi hati tidak bisa berbohong otakku tak bisa mengalahkan hati yang terpaut sakit dan waktu. Hati ini terlalu lama dikekang satu bayangan hingga dia untuk berpindah butuh waktu, Ku tarik nafas dalam-dalam dan coba menenangkan hati. Tuhan, aku tak sanggup menahan sakit seperti ini lebih lama! Aku tak ingin membawa orang lain terlibat dalam kekacauan ini.   Aku harus melepas semua ini pergi. Tak terkecuali! Aku ingin hidup tenang Tuhan! Aku ingin hidup tenang! Ku raih ponsel yang baru saja ku hempaskan dengan kasar ke dinding kamarku...

Yeyy.... 'Liburan' ke Jepang!

Shibuya Crossing Penutup perjalanan akhir tahun 2019, saya mendapatkan kesempatan untuk liputan ke Jepang. Siapa sih yang tidak ingin ke Jepang? Saya salah satunya. Masih saya ingat momen saat Bunkasai di kampus, dimana semua tentang Jepang dipaparkan di sana. Salah satu yang menarik adalah penyewan baju yukata dan berfoto dengan latar Sakura. Sangat terlihat lucu dan saya tidak ada uang untuk menyewanya. Maklum saya salah satu mahasiswa kere di lingkungan sana. Kemudian saya celetuk asal-asalan kepada teman-teman saya "ntar aja dehm, gue mau foto di negaranya langsung saja," Tentu itu adalah ucapan asal-asalan mahasiswa yang makan saja susah. Boro-boro main ke Jepang. Namun beberapa tahun kemudian Tuhan berkata lain, karena urusan pekerjaan saya berkesempatan berkunjung ke beragam tempat. Jepang salah satunya." Sekedar informasi, Jepang adalah salah satu negara yang bervisa untuk paspor Indonesia. Dan saya mohon maaf tida kemngetahu s...

Jelong-jelong ke Dua di Cebu, Filipina

Fort San Pedro di Cebu, Filipina Memasuki hari ke dua di Cebu, Filipina. Kegiatan kita hari adalah berkunjung ke sebuah pabrik olahan buah tropis bernama Profood International Corporation. Perusahaan ini memiliki tur bagi wisatawan yang penasaran dengan cara kerja perusahaan yang bergerak dalam pengeringan buah ini. Siapapun yang ingin datang bisa saja dan harus booking seminggu sebelum kedatangan. Tepat jam 5 gue bangun berkat alarm roomate gue, Riska yang membahana. Dengan tubuh pegal warbiasah gue mandi, shalat dan bersiap untuk sarapan di restoran hotel. Kita berangkatlah dengan minibus menuju Mango Factory ini. Sesampai disana kita langsung di ajak keliling mengintip tempat produksi. "No camera guys!" Yah, pada kali ini kita harus menggunakan mata dan telinga langsung. Perusahaan memiliki kebijakan untuk wisatawan agar tidak mengambil gambar di kawasan produksi. Supaya nggk di intip sama saingan kali ya? Kita masuk ke dalam ruang produksi. Gue meli...