Kemarin gue pernah ngepost
tentang pergi makan ke DCOST dan sakit perut kan? Nah ni lah yang gue hadapi
dalam perjuangan gue.
Sesampainnya di WC, gue menghadapi beberapa masalah :
-
Wc nya bagus ( terus masalahnya apa?)
-
Ada petugas
kebersihan di depan pintu wcnya. Aduh! Gimana gue mau PD mau boker? ( iya donk!
Butuh beberapa gaya dalam mebuang hasil
pencernaan ini)
-
Toiletnya menggunakan Wc duduk!
-
Ada AC nya loh? ( bayangin aja, kamar kost gue
aja nggak ada AC, ini wc nya ada AC. Luar biasa! Salam super!
Oh tidak! Gue paling males banget kalau ada toilet yang
gunain Wc duduk,
Kenapa?
1.
Males aja,
2.
Tetap males,
3.
Yah males donk!
4.
Kenikmatan dalam beraksi itu jadi berkurang,
Emang iya kan? Kalau kita pakai Wc duduk itu seperti tidak
terjadi apa-apa, kita hanya duduk dan ciut.
Terus tidak ada peran tangan
sedikitpun kecuali dalam memegang kran air dan tissue. Kasian tangan kiri kita! Kekurangan kerjaan dan jadi
pengangguran.
Beda dengan wc jongkok, banyak nilai yng terkandung disana,
-
Nilai ekonomisnya, karena tentu harga wc duduk
lebih mahal.
-
Nilai sosialnya, karena semua kalangan bisa
menikmati yang namanya wc jongkok,
bahkan bisa di buat sendiri ( seperti yang terdapat pada jamban-jamban
tepi kolam dan sungai, ya kan?)
-
Nilai kesehatannya, karena pantat kita tidak
akan bersetubuh dengan wc, beda dengan wc duduk. Mau nggak mau kita harus
menempelkan pantat kita pada wc yang sebelumnya telah diduduki puluhan pantat
yang lo nggak tau bentuknya. Ih!
-
Dan nilai perjuangannya. Kalau kita mengejan (
maaf! Nggak bermaksud jorok gue!) lebih
terasa kerasnya usaha kita, begitu juga segala otot-otot akan berkontraksi (
elah! Sok-sokan tau biologi). Dan tangan kiri kanan lu akan berusaha
menyelesaikan misi lu.
Huhuhu!
Seharusnya dalam masalah menghadapi wc duduk ini kita melapor ke badan penanggulangan bencana (
lah! Bencana apa?).
Gue masih ingat, dulu ketika ada study tour ke Pabrik coca
cola yang ada di Padang, gue juga mengalami hal yang sama. Kebelet. Tanpa
pikir panjang, gue langsung ke toilet di temani, siapa yah? Aduh lupa gue. Kita
beri nama aja si Fulan.
Karena keburu-buru, gue langsung serong kiri dan masuk dalam
toilet, sesampai di dalam gue nemuin bentuk Wc yang sangat aneh. Tiba-tiba,
‘’Syanti!lu salah masuk. Ini mah wc cowok!,’ Fulan meneriaki
gue.
‘astagfiruloh, pantes! Aneh gini wc nya yah,’ gue kaget dan
tanpa pikir panjang langsung keluar dan menuju wc untuk kaum gue.
Sesampai di depan pintu, gue terhenti sejenak, nafas gue
senggol sana-sini, dan tatapan mata gue kosong ( kayak orang kesurupan aja gue
)!
Biasanya gue gunain wc jongkok. Dan gue nggak nemuin wc jongkok
di sana. Yang gue temuin kayak tong sampah yang pakai tutup, warna putih dan ada
beberapa tombolnya. Apaan ini!?
‘Fulan, gimana makainya nih? Nggak ngerti gue,’ gue
kebingungan sambil clinguk liatin tu benda.
‘oh! Ini namanya Wc duduk,’ Fulan menjawab santai.
‘oh, gimana cara makainya? Gue harus naik dan jongkok di
atas bundarannya? Nggak mungkinlah! Pijakannya kecil gitu.’’ Gue panik karena
sangat kebelet sekali saudara-saudara.
‘zzz! Nggak ding! Lu tinggal duduk aja disana dan lepasin
semuanya,’ Fulan menjelaskan.
‘terus nyiramnya pakai apa? Nggak ada gayung disini,’’ tanya
gue lagi sambil menengok sana-sini mencari gayung.
‘aduh! Lu jangan bikin gue malu donk! Tu ada tombol kan? Lu
tekan aja, nanti ada air yang keluar untuk nyiram.
‘oh ok! Eh kok lu tau? Tanya gue lagi.
‘iya, kemarin pas di Jakarta gue pernah nyoba,’’’ jawabnya
sambil nutupin pintu dan nunggu di luar.
Lalu dengan semangat gue menghajar! PLONG DES!
Kembali lagi ke suasana gue di D’COST tadi.
Dengan sangat terpaksa gue masuk dan mengambil posisi paling
enak. Lalu gue ngirim sms ke Ani, Yulia dan Winda.
eh sial! Ada Wc
duduk!
Lalu mereka membalas :
Ani :Hahahah! Ambil gayung!
Yulia : Udah! Duduk aja lu disana, nanti siram pakai kran yang ada di
samping.
Winda : Hahahhah! Nikmatin aja puas- puas.
Kampret dah nih orang! Nggak ngebantu sama seekali.
Lalu gue melanjutkan aktifitas gue dan setelah selesai gue
kembali lagi.
Beberapa hari kemudian gue, Ani dan Windi pergi makan lagi
ke D’COST! Dan seperti biasa gue sakit perut kembali dan pergi ke Wc duduk
kampret itu lagi.
Dengan santai gue menghabiskan waktu beberapa menit sambil
bergumam kecil dan ngotak-ngatik ponsel gue. Dan terdengarlah suara dari luar,
‘eh, siapa yang di dalam? Lama kali!,’ terdengar kesal
sekali nadanya.
‘nggak tau, padahal dah dari tadi tu orang,’’ sambung
seseorang lagi.
KAMPRET! MEREKA MEMBICARAKAN GUE!
Ini orang kurang kerjaan amat yah!
‘mungkin orang kampung kali yah! Nggak bisa makai wc kali
dia!’ lau mereka tertawa keras!
‘atau nggak biasa makan di tempat mewah kali? Hahahah!’,
Sial! Gue di bilang udik!
Dengan cepat dan hati panas gue selesaikan permasalahan gue
dengan nih perut dan keluar.
Dengan gaya tidak terjadi apa-apa gue keluar dan melewati
dua orang yang ngeliatin gue, kayaknya mereka yang membicarakan gue.
KURANG KERJAAN LO ! gue teriakan dalam hati dan gue pergi.
Komentar
Posting Komentar