Yeahhh...
Semester tiga sudah di tangan, KRS baru, mata kuliah baru
dan suasana yang nggak akan dijumpai lagi dalam tahun pertama.
Sedikit berbagi buat lo pada, dulu pernah guecerita tentang
dua orang Korea yang berkesempatan belajar dengan lokal gue dalam beberapa mata
kuliah. Oppa Teo dan Oppa ju, mereka balik lagi ke Korea untuk melanjtkan study
mereka disana. Dan tinggalah gue yang dulu belajar Bbahasa Korea nggak pernah
pandai ini merana. Kehilangan guru tercinta, yang mau bersabar menghadapai otak
bantet gue, yang mau membuang air liurnya untuk gue, dan mau berbaur dengan
mahluk seperti gue .
#air matapun mengalir deras.
Huhuhuhu
Iya, siapa juga yang nggak akan sedih kan?
Gue merana mwenghadapi hari gue tanpa ada muncratan lagi.
Gue ngerasa nggak ada nafas lagi! Alah... lebay!
Pokoknya gue sedih banget lah coy.
Hari Rabu awal kuliahpun datang, gue datang ke kelas dengan
para pejuang lainnyamemasuki lokal dan terkejut melihat dua orang bermata sipit
sedang asyik berkipas ria di sudut kelas. Wah Koea baru kayaknya nih! Ujar gue.
Sebelumnya gue juga udah sempat liat tuh mahluk sebelumnya
di jurusan, tapi gue nggakpernah nyangka bahwa ada mata kuliah yang sama dengan
dia.
Karena gue sangat tertarik berbaur dengan orang asing, gue
mutuskan untuk duduk deat dengan Korea itu, dengan sedikit jarak supaya mereka
nggak risih.
Dan inilah pengalaman gue bertemu dengan Oppa baru.
Beberapa menit menjelang jam10pun kami masih berkeliaran di depan kelas dengan
beberapa orang masih bercanda dan tidak jauh dari sana juga ada beberapa orang
yang merokok dan makan gorengan. Dari kejauhan terlihatlah sesoosok wanita
anggun yang membawa rekap absen di tangan kirinya dan tas dan beberapabuku di
tangan kanannya.
Dengan sangat cepat kami berhamburan masuk kelas dan mencar
posisi paling belakang dan gue tentu, dekat dengan sang Koean tadi.
Dosenpun masuk dan kitaduduk manis layaknya anak
baik-baik.alah!
Yaaahhh....
Seperti kuliah pada umumnya, di awal ini adalah kontrak
perkuliahan dan sekedar perkenalan. Dan dosen gue menyuruh kedua Korea ini
untuk memngenalkan diri mereka ke depan kelas. Dengan malu-malu tapi pasrah
mereka maju ke depan dan memperkenalkan diri mereka.
Dan taulah kami nama mereka Lee dan Hoo. Mereka menyuruh
kita memamnggil mereka dengan itu, mungkin mereka tau kali yah lidah anak
Padang agak sensitif dengan nama yang agak aneh. Makanya mereka membuat nama
yang sangat simple tapi tetap elegant! Alah! hahaha!
Kemudian mereka kembali ke tempat duduk dan dosen kembali
mengambil alih.
‘’ciee ciee.. yang ngincar korban baru,’’ terdengarlah
bisik-bisik mahluk asing di telinga gue, ternyata Minda dan Indri yang godain
gue.
‘’apa sih woi! Biasa aja,’’ jawab gue sambil memukul kepala
mereka dengan kertas yang gue genggam dari tadi.
‘’yang kangen Oppa tuh, liat. Nggak berhenti natapin si
Korea tuh,’’ goda mereka lagi.
Gue hanya diam dan termenung sesaat, mengenang awal kali gue
bertemu dengan Oppa Teo dan Oppa ju dulu.
Dulunya mereka hanya main berdua, belajar berdua dan ngomong
berdua, nggak ada yang berani dekatin mereka sampai akhirnya gue beraniin diri
untuk di ajarkan belajar Korea. Awalnya merek risih karena sebelum berkenalan
gue sering meratiin mereka, dan senyum setiap bertatapan dengan mereka.
Dan iu juga yang terjadi ama gue sekarang, saat Korea ini melihat
ke arah gue, mmerekahanya diam walau gueudah melempar senyum yang sangat lebar.
Tapi tetap mereka merasa aneh dengan tingkah laku gue. Dan melemparkan sedikit
senyum yang sangat terpaksa.
Dan gue nunduk dengan sangat menahan malu,’’ kampret! Gue di
kacangin,’’ umpat gue dalam hati.
Kemudian gue tetap melanjutkan aktifitas belajar gue dengan
sesekali memperhatikan mereka berdua, dan selalu setiap gue meperhatikan
mereka, selalu berpas pasan dengan tatapan mereka, dan ketahuanlah gue sering
menatap mereka diam-diam! Shit!
Tak berapa lama kemudian mereka saling berbisik dan menatap
gue dalam-dalam. Owh man!
Mampus gue! Kemudia gue melihat mereka saling berbisik, di situ
gue bisa memprediksikan apa yang mereka bicarakan.
Ih! Aneh ya orang ini..
Liat deh! Dari tadi dia memperhatikan kita!
Pasti ini anak maling
Eh! Dia naksir gue tuh!
Eh.. dia cantik yah ( ini mah keinginan gue) hehehe.
Yahh.. gue malu sekali, ketahuan dan dipergunjingkan.
Jam pelajaranpun usai, sampai akhirnya gue beranikan diri
untuk berbicara dengan kedua mahluk ini.
‘’oppa, bisa ajarkan saya bahasa korea ?’’ tanya gue dengan sangat
menahan malu.
Dengan sangat keheranan dan kesulitan dia menjawab,’’
sewkrang tidak. Sahya mauh urusan dengan temhan di juwrushan,’’
‘’maksud saya ketika oppa punya waktu kosong,’’ jelas gue
lagi dengan memasang tampang kasian, sungguh! Susah payah sekali engkau Oppa
menjawab pertanyaan ku.
‘’kosong ? can you
speaking in english?’’ tanyanya.
‘oh little,’’
jawab gue gelagapan. Padahal gue nggak ada fasihnya ngomong dalam bahasa
gituan, ya gue bilang aja bisa. Kalau nggak jawab yes yaaa no! Pintar!
Kemudian dia ngomong dalam bahasa inggris, gue sudah
keringat dingin denger tu orang ngomong. Sampai akhirnya gue bisa juga ngerti
maksud dari tu orang.
Dan alhasil,gue bisa dapatkan nomor ponsel mereka.
Hehee! Senyum semeriwing J
Walaupun perkenalan ini diawali dengan kerisihan dan
kekacangan ( loh?) kita, eh bukan. Maksudnya gue bisa mencapai titik nyaman gue
kembali.
Dan Winda dan Indri mengancungkan jempol, dan beberapa orang
terdengar teriak ‘’wooo! Modus! Modus! Hahahah,’’
Gue hanya senyum menatap mereka sambil dalam hati ngumpat
‘’agght!’’
Tapi bodoh amat, toh guehanya ingin belajar! Itu aja!
#pasang tampang serius!
Setelah mendapatkan nomor Oppa Lee, kitapun berpisah.
Udah, itu aja cerita gue.
Komentar
Posting Komentar