Langsung ke konten utama

cowok ganteng!

pada suatu hari saat gue lagi ngak mau mikir banget, alias mumet karena UTS. Gue dan kawan-kawan ke BC buat ngelepas stress! Walau kita hanya DUKER (duduk kering) alias ngak beli apa-apa, alias Cuma pergi duduk aja tanpa ngeluarin uang.
KERE!
‘’eh Syan, ada cowok ganteng tuh’’, Tia ngoda gue yang lagi ngelamun.
‘’bodo amat! Males gue sekarang lirik BARBAR ( BARANG BARU), gue belum sanggup move on, ambil aja ama lu dah!’’, gue nyahut sambil tetap nundukin kepala ke meja. Gue ngelamun.
‘’idih, ini serius loh! Ganteng!’’, Tia berusaha menggoda gue dengan godaan yang hanya mempan buat nenek-nenek  KC( Kurang Cerjaan). ‘’bodo! EGP!’’. Gue tetap ngotot natap meja, meja natap gue. Gue dan meja saling menatap (GILA!)
Tiapun menggeser  tempat duduknya dan menarik tegak kepala gue.
‘’agghtt! Liat dulu!’’, narik kepala gue dengan kekuatan penuh.
‘’agghh! Ngak mau! Ngak mau! Gue mempertahankan  kepala  dengan bekerja sama dengan meja untuk menyatukan kekuatan melawan tarikan tenaga Tia yang hampir menyamai kekuatan 10 ekor kuda Nil!
Aggghttt!!
Aggghht!!
Liat dulu!
Gak mau gue!! Jangan paksa-paksa donk! Agghttt!
Liat dulu!
Akhirnya kami (gue dan meja) ngak sanggup melawan tenaga super Tia dan dengan terpaksa gue harus negakin dan mutar kepala gue ke arah yang di mau si Tia.
Saat gue natap si objek,
Angin terasa sepoi- sepoi menghampiri pandangan gue dan menggoda kelopak mata gue yang ngak sanggup lagi berkedip.
Dunia seakan berhenti berputar, ngizinin  gue supaya lebih lama menatap  ciptahan tuhan yang sangat-sangat dan sangat tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata.
Sungguh coy! GANTENG! Cuuuuuaakeeep pisaaan!
‘’benerkan kata gue? Lo sih! Sok jual mahal’, Tia berkata kemenangan.
Serius, gue sangat menikmati pemandangan yang ada di depan gue.
Berkaus biru, celana jeans yang sependek lutut,  mata sipit, wajah oval, putih, bibir merah tipis (loh?loh?). dan satu lagi hal yang paling-paling penting dalam tatapan gue. DIA LAKI!
Tiba-tiba pemandangan  di depan gue berubah.
Saat gue tatap, mulai dari kaki yang gede,gak gendut, perut buncit lembek, gede, wajah abstrak!
YUDHA! NGAPAIN  LO DI DEPAN GUE!
‘’ suka-suka gue, ngapain lo natap orang kayak gitu ha? Malu gue!!’’. Sembari megang kepala gue dan di putarnya ke arah depan.
‘’,aish! Awas woi! Gue mau liat! Sembari menengak-nengok kiri kanan.
Yudha pun menghalangi gue!
Gue tetep istiqomah dengan pandangan gue pada lelaki itu!
Yudha kiri!
Gue kanan!
kiri!
kanan!
Aggghtt! Ngapain sih!!
Awas napa tu perut!!! Gue teriak-teriak!!
Yudha tetap aja ngehalangin gue, nggak bisaaa,,nggak bisaaa!!
Beberapa menit pertempuran kami berlangsung sengit! Yudha dengan perut buncitnya, gue dengan kepala batu!
Akhirnya si Yudha juga kecapean dan mundur!
Dan gue kesenangan sambil kembali menatap ke arah lelaki tadi duduk.
‘’lah, mana tu orang?’’, gue nyari kesana kesini, muter belakang, kiri, kanan, kolon meja, kolong bangku, di balik piring! Nggak ada!
‘’dia kan udah pergi beberapa menit lalu, makannya gue mundur dari pertempuran kita!haha!’’, dengan santai Yudha ngejawab sambil cekikikan!
Dia tertawa saudara-saudara!
AGGGHTT! GARA-GARA LO INI YUDHA!
Ingin rasanya gue lari-lari keliling BC, teriak-teriak, dan mencari golok untuk ngebacok Yudha!
Agghht!!!





Komentar

Postingan populer dari blog ini

DJKJ: Yang Datang Tiba-tiba (5)

Runtuh semua pertahananku. Runtuh seruntuh-runtuhnya Hati yang ku larang untuk rindu, kembali bergejolak. Sakit, sangat sakit! Malam itu aku tumpahkan semua umpatan yang ada di kepalaku.  Semua binatang yang menjadi tujuan ku lontarkan ke udara. Anjing! Malam itu aku menangis sejadi-jadinya. Sesak! Sangat sesak!   Hatiku serasa dicabik-cabik oleh kenyataan bahwa aku belum bisa lepas dari bayangan dia sedangkan otakku ingin meraih dekapan lain. Tapi hati tidak bisa berbohong otakku tak bisa mengalahkan hati yang terpaut sakit dan waktu. Hati ini terlalu lama dikekang satu bayangan hingga dia untuk berpindah butuh waktu, Ku tarik nafas dalam-dalam dan coba menenangkan hati. Tuhan, aku tak sanggup menahan sakit seperti ini lebih lama! Aku tak ingin membawa orang lain terlibat dalam kekacauan ini.   Aku harus melepas semua ini pergi. Tak terkecuali! Aku ingin hidup tenang Tuhan! Aku ingin hidup tenang! Ku raih ponsel yang baru saja ku hempaskan dengan kasar ke dinding kamarku...

ASUS VivoBook Ultra A412DA, Leptop Tipis Kekinian yang Buat Milenials Jatuh Cinta

Kita adalah generasi yang hidup di zaman digital. Butuh semua yang ringkas, cepat dan yang pasti juga bergaya. Zaman yang semakin canggih dan kebutuhan yang semakin menuntut untuk cepat tanggap membuat kita butuh alat pendukung yang juga mumpuni. Salah satunya adalah leptop. Penyimpanan data penting, foto perjalanan, dan juga ragam ide tulisan membuat kita sangat bergantung dengan leptop. Apalagi yang pekerjaannya dalam dunia tulis-menulis seperti jurnalis dan blogger. Sebagai anak milenials yang suka berbagi sesuatu di media sosial dan pekerjaan di dunia tulis-menulis,, saya membutuhkan leptop yang sangat mudah untuk dibawa-bawa. Walaupun ponsel zaman sekarang sudah semakin canggih dengan memori yang juga besar, kebutuhan akan leptop untuk dunia tulis-menulis tidak akan terputuskan. Layar yang fleksibel dan nyaman Seberapa penting sebuah leptop yang mudah dibawa kemana-mana? Sangatlah penting! Memorinya yang besar, baterainya...

Yeyy.... 'Liburan' ke Jepang!

Shibuya Crossing Penutup perjalanan akhir tahun 2019, saya mendapatkan kesempatan untuk liputan ke Jepang. Siapa sih yang tidak ingin ke Jepang? Saya salah satunya. Masih saya ingat momen saat Bunkasai di kampus, dimana semua tentang Jepang dipaparkan di sana. Salah satu yang menarik adalah penyewan baju yukata dan berfoto dengan latar Sakura. Sangat terlihat lucu dan saya tidak ada uang untuk menyewanya. Maklum saya salah satu mahasiswa kere di lingkungan sana. Kemudian saya celetuk asal-asalan kepada teman-teman saya "ntar aja dehm, gue mau foto di negaranya langsung saja," Tentu itu adalah ucapan asal-asalan mahasiswa yang makan saja susah. Boro-boro main ke Jepang. Namun beberapa tahun kemudian Tuhan berkata lain, karena urusan pekerjaan saya berkesempatan berkunjung ke beragam tempat. Jepang salah satunya." Sekedar informasi, Jepang adalah salah satu negara yang bervisa untuk paspor Indonesia. Dan saya mohon maaf tida kemngetahu s...