Langsung ke konten utama

kencan berbau


mmmmm..masih melayang di ingatan gue, gimana kejadian pas awal ngedate  gue pas awal kuliah.
Nama cowok yang khilafitu adalah Capung.
Kita kenal ngak sengaja pas buka bersama pada acara kumpulan mahasiswa gitu yang se daerah, atau tepatnya sekampung.
Nah, gue juga dapat bocoran sih dari temen, bahwa dia minta nomor hp dan mencari informasi tentang gue.

Dan bener aja, beberapa jam kemudian dateng lah sms dari tu bocah. Yaaa kita kenalan, saling bertukar informasi tentang pribadi masing-masing. Dan koment statusan di facebook.
Nah, pada suatu malam, dia ngajakin buka bareng berdua. Gu perjelas BERDUA!
Brrrrr... gue jadi panik, apa yang harus gue lakuin? Makai baju apa? Make up? Jilbab? Bla bla dan embel-embel lainnya.

Yaa tentu donk kita grogi setelah sekian hari kita ngejomblo. Tiba-tiba ada yang kuat ngedekati dan ngajak kencan.
Wuiiiiiiiiiih.
Akhirnya gue nemuin baju yang pas. Jean hitam + kaus lengan panjang orange + jilbab orange.
Nah,, kebetulan kita makan di BC ( tempat makan yang berada dekat asrama di universitas Andalas)
Gue dengan songong jalan gitu kan.
Gue laksana putri Indonesia yang menang dalam lomba makan cepat. PEDE ABIS.
Dan gue liyat si Capung udah nungguin gue dekat meja yang ada di ujung BC.

Hai? Sapa gue sok manis. Padahal pas sore itu gue ngak mandi loh, gimana mau mandi coba. Hari ujan sorenya. DINGIN! Dari pada masuk angin, lnih baik tebelin dah farmum Papua gue.

Hai, silahkan duduk.
Dari sinilah musibahpun di mulai....
Awal makan gue dah ngejatuhin sendok ama gelas.
Terus pas mau berdiri kaki gue kesandung kaki meja, hingga menimbulkan suara yang cukup keras.
Baju gue nyangkut ke resleting tas.
MALU-MaluiN Banget.

Dan puncak kebEruntungan gue malam itu adalah NGINJAK TAYI KUCING!!!

END!



Komentar

Postingan populer dari blog ini

DJKJ: Yang Datang Tiba-tiba (5)

Runtuh semua pertahananku. Runtuh seruntuh-runtuhnya Hati yang ku larang untuk rindu, kembali bergejolak. Sakit, sangat sakit! Malam itu aku tumpahkan semua umpatan yang ada di kepalaku.  Semua binatang yang menjadi tujuan ku lontarkan ke udara. Anjing! Malam itu aku menangis sejadi-jadinya. Sesak! Sangat sesak!   Hatiku serasa dicabik-cabik oleh kenyataan bahwa aku belum bisa lepas dari bayangan dia sedangkan otakku ingin meraih dekapan lain. Tapi hati tidak bisa berbohong otakku tak bisa mengalahkan hati yang terpaut sakit dan waktu. Hati ini terlalu lama dikekang satu bayangan hingga dia untuk berpindah butuh waktu, Ku tarik nafas dalam-dalam dan coba menenangkan hati. Tuhan, aku tak sanggup menahan sakit seperti ini lebih lama! Aku tak ingin membawa orang lain terlibat dalam kekacauan ini.   Aku harus melepas semua ini pergi. Tak terkecuali! Aku ingin hidup tenang Tuhan! Aku ingin hidup tenang! Ku raih ponsel yang baru saja ku hempaskan dengan kasar ke dinding kamarku...

Yeyy.... 'Liburan' ke Jepang!

Shibuya Crossing Penutup perjalanan akhir tahun 2019, saya mendapatkan kesempatan untuk liputan ke Jepang. Siapa sih yang tidak ingin ke Jepang? Saya salah satunya. Masih saya ingat momen saat Bunkasai di kampus, dimana semua tentang Jepang dipaparkan di sana. Salah satu yang menarik adalah penyewan baju yukata dan berfoto dengan latar Sakura. Sangat terlihat lucu dan saya tidak ada uang untuk menyewanya. Maklum saya salah satu mahasiswa kere di lingkungan sana. Kemudian saya celetuk asal-asalan kepada teman-teman saya "ntar aja dehm, gue mau foto di negaranya langsung saja," Tentu itu adalah ucapan asal-asalan mahasiswa yang makan saja susah. Boro-boro main ke Jepang. Namun beberapa tahun kemudian Tuhan berkata lain, karena urusan pekerjaan saya berkesempatan berkunjung ke beragam tempat. Jepang salah satunya." Sekedar informasi, Jepang adalah salah satu negara yang bervisa untuk paspor Indonesia. Dan saya mohon maaf tida kemngetahu s...

Jelong-jelong ke Dua di Cebu, Filipina

Fort San Pedro di Cebu, Filipina Memasuki hari ke dua di Cebu, Filipina. Kegiatan kita hari adalah berkunjung ke sebuah pabrik olahan buah tropis bernama Profood International Corporation. Perusahaan ini memiliki tur bagi wisatawan yang penasaran dengan cara kerja perusahaan yang bergerak dalam pengeringan buah ini. Siapapun yang ingin datang bisa saja dan harus booking seminggu sebelum kedatangan. Tepat jam 5 gue bangun berkat alarm roomate gue, Riska yang membahana. Dengan tubuh pegal warbiasah gue mandi, shalat dan bersiap untuk sarapan di restoran hotel. Kita berangkatlah dengan minibus menuju Mango Factory ini. Sesampai disana kita langsung di ajak keliling mengintip tempat produksi. "No camera guys!" Yah, pada kali ini kita harus menggunakan mata dan telinga langsung. Perusahaan memiliki kebijakan untuk wisatawan agar tidak mengambil gambar di kawasan produksi. Supaya nggk di intip sama saingan kali ya? Kita masuk ke dalam ruang produksi. Gue meli...