Pada malam minggu di suatu waktu (aseekk!) gue dan teman-teman dikumpulin di beranda
ruangan PKM ( Pusat Kegiatan Mahasiswa). Kami berbaris dan di kasih
arahan-arahan gitu olek Kak Deri. Oh sedikit perkenalan, Kak Deri, atau yang
biasa kami panggil PAPI adalah ketua OTR
( Open Tamu Racana). Beliaulah senior
yang mau dan tegar menghadapi perangai kami yang baik hati, sabar, patuh dan
penyantun ( baca : kebalikan dari itu semua!) selam hampir 6 bulan ini.
Kami diberi info bahwa malam ini kami akan diwawancara
sebelum besoknya kami dilantik. Dan tibalah saat detik-detik itu...
Kalian dengar! Nati
kalau deman menanyai kalian berbagai macam, jawab aja dengan jujur! Jangan di
karang-karang. Mengerti?!
SIAP MENGERTI!
Satu persatu kamipun di panggil, dan sampailah ke giliran
gue!
Gue masuk ke dalam ruangan ( lebih tepatnya mushala, hehe).
Jantung dag dig dug! Kaki gue gemetaran dan keringat dinginpun mengucur deras!
Shiuuh!
LAPOR! NAMA SYANTI MUSTIKA!
DARI FAKULTAS ILMU BUDAYA! SIAP UNTUK WAWANCARA! LAPORAN SELESAI!
Ya kak syanti, silahkan duduk’’, jawab salah satu dewan
Gue pun duduk. ( yaiyalah! Ngak mungkin lu goyang-goyang di
mushola kan?)
Ehem! Baiklah, sebelum kami mewawancarai kak Syanti. Kami
mau mendengarkan sedikit tentang diri kakak terlebih dahulu.
Sebenarnya,sesi inilah yang paling gue suka kalau di
tanya-tanya. CERITA DIRI SENDIRI!
Saya cantik, hidung saya mancung, tubuh saya seksi. Otak
saya encer, berasal dari keluarga yang normal( baca: hampir strez semua!).
terus saya pacaran dengan anak pejabat. (MIMPI!)
Inginnya jawab gitu, tapi setelah gue pikir-pikir, dari pada
para dewan pusing, mabuk dan muntah-muntah ngeliat ekpresi gue ngejelasin
semuanya, gue urungkan niat! Dan jawab apa adanya. Dan singkat cerita wawancara
gue selesai. Dan gue pergi tidur.
Dan pada malam harinya, tepatnya dini hari...
Gue masih ingat, gue dibangunin oleh salah seorang senior
gue. Dan gue bangun, berdiri tapi mata belum kebuka semuanya.
dek, bangun bangun..
keluar,,ikuti kakak.
Dengan polosnya gue keluar,gue lompatin aja tubuh-tubuh yang
tergeletak di medan perang ( baca: yang enak molor!). dan
Neeee neeeyttttt..
Sampailah gue di luar!
Terus dengan setengah sadar gue ngeliat ada PAPI lagi cekikian nggak jelas menyuruh gue makai
sepatu. Yaaa gue nurut aja.
Jujur! Gue masih setengah sadar! Alias masih blank!
Mata gue di tutupin ( kayak di filem2 penculikangitu kan,
mata sang korban di tutup, lalu mereka digiring ke suatu tempat dan DOR! Mati
di tembak! ) apa-apan ini? Gue mau di culik! Ahhh MAMA TOLONG AKU! Gue disuruh untuk jalan dan kadang gue dengar
, ada lobang dek, awas tangga, awas dek
ada cowok ganteng! (percuma kak! Mata gue ditutupin)!bener ini gue mau di
culik?
Oh kakak, jangan culik saya!
Saya belum kawin kak!
Pacaranpun ngak
kelar-kelar!
Kucing saya homo kak
( apa hubungannya!)
Gue di iring.
Terus jalan..
Dan gue yakin dalam hati senior gue ngomong kayak gini ( ini
anak berat banget kali yah! Jalan kayak nenek –nenek tua!)
Iya kakak. Kan aku masa pertumbuhan!
Dan setelah beberapa menit, akhirnya langkah pun dihentikan dan
mata gue dibuka.
Dan terlihatlah kembali wajah PAPI! ( kenapa harus muka lo
sih pi! Kenapa nggak cowok ganteng yang gue liat! Kayak di Cinderela gitukan,
setelah tertidur lama, dan pas buka mata sang pangeran yang terlihat pertama
kali!).
kakak dengarkan
instruksi dari saya. Sekarang kakak lari ke lapangan basket, di sana sudah ada
yang nunggu. Oke?
Siap ya!
Lalu gue lari sekencang-kencangnya sambil hoyong kiri- kanan
( masih belum seutuhnya nyawa kembali). YA TUHAN! TERNYATA AKU NGGAK DI CULIK!
MAKASIH TUHAN!zzzz....
Sampai di lapangan ternyata sudah ada yang nunggu keberadaan
gue. Kak Tika, pemangku Adat. Gue dikasih
arahan,
Untuk kakak, di sini
merupakan posko pelepasan. Nanti setelah sampai di posko selanjutnya kakak
silahkan melapor dan melanjutkan perjalanan.
Siap!
Dan satu lagi, kakak
tau kondisi Unand gimana kan? (gue ngangguk), kita tidak hidup sendiri, masih ada mahluk lain di lama sana. Kakak
mengerti?
Jujur, gue salah satu mahluk terseksi yang penakut! Gue
takut akan gelap dan ketinggian!
Kalau sudah mendengar seperti itu mah, gue juga takut! Pasti
takut! Tapi gue yakinkan dalam hati,gue masih punya tuhan! Semangat!
Gue lari..
Dan terus berlari..( tiba-tiba terdengar iringan lagu
Nidji..
Aku terus berlari..
Mengejar yang tak pasti...
bla,,bla,,
Lalu gue dilepas dan disuruh ke arah Toserba Ekonomi. Gue
lari..lari dan menuju ke posko yang di instruksikan.
Disana gue nemuin kak Ipus dan Kak Diko. Sebenarnya masih
banyak senior, tapi itu yang bisa gue liat! Gelap beud, mana keliatan mukanya!
Ditambah lagi, gue belum sepenuhnya bangun! Alias masih blank!
Gue di tanya-tanya tentang materi selama orentasi. Jujur
bre, gue ngak ada yang sepenuhnya paham!
Karena selama orentasi kerjaan yang sangat gue lakoni adalah
merenungkan YA TUHAN, KAPAN ADA ORANG YANG MAU BAYARIN GUE OPERASI PLASTIK DI
KOREA? KAPAN LEE MEN HOO NEMBAK GUE? KAPAN RAIN MAU MUTUSIN GUE? KAPAN
KRISDAYANTI NYAPU RUMAH GUE? AAAAAAAA...
Pos satu gue lewati dengan korban kepusingan panitia melihat
gue yang masih sempoyongan!
Gue di suruh jalan lagi..
Lagi..
Dan gue di instruksikan untuk menyapa setiap senior yang gue
liat atau lewati..
Misi kak..
Misi kak..
Numpang lewat kak,
Mau beli kacang kak?
Rokok?
Tisu? Permen?
Gue masuk ke dalam
koridor Fakultas Ekonomi. Langkah demi langkah gue telusuri sambil mengingat
Yang Di Atas. Gue terus berdzikir, YATUHAN, LINDUNGILAH HAMBAMU YANG MASIH MASA
PERTUMBUHAN INI. AMIN.
Terus gue jalan, tiba-tiba..
Dung! Tak...!
Gue denger batu yang jatuh dari atap,
Ingin rasanya gue teriak WOI! SIAPA YANG MAIN BATU
MALAM-MALAM GINI HA!
(Tapi gue ngak berani, heeheehe)
Astagfirulooohh..
Gue hentikan langkah, dan mejamin mata.
Setelah sedikit tenang, gue lanjutin perjalanan gue!
Baru beberapalangkah gue jalan, lalu terlihatlah sosok
bayangan hitam yang ngak sengaja terlintas dalam sudut pandangan gue di sebelah
kiri.
APA ITU?
Gue beraniin diri melihat, dan...
Sosok bayangan hitam itu adalah..
Adalah...
Adalah..
Hueef...
Lo pasti akan kaget dan ketakutan seandainya gue gambarin
sosok bayangan itu,
KAK ANGGIDAN KAK AZIZ!
SENIOR GUE!
Ahh...!
Padahal gue berharap,dari belakang, tiba-tiba datang
pangeran tampan dengan kuda putihnya, menyapa gue dan menemani kesendirian dan
ketakutan gue. Tapi sayang! Khayalan doank!
Gue terus berjalan,
Ujung koridorpun belum nampak. Suasana malam ini sama kayak
film-film horor di Tv.
Angin sepoi-sepoi, sendirian berjalan di koridor yang
lampunyanya redup dan berkedip-kedip.dan lo ngak berani menatap ke ujung karena
khawatir akan melihat sesuatu.
Guepun mencoba mengusir ketakutan gue sambil nyanyi-nyanyi
sambil sesekali melihat ke depan.
Gue teringat kata temen-temen akan kisah dan kejadian yang
ada di Unand, ada yang nampak inilah, dibawa itulah. Gue aja ngak berani
nulisin kejadiannya karena saking takutnya gue yang akan mengalami selanjutnya.
Beberapa menit kemudian akhirnya gue melihat pos ke-2, yang
ternyata dekat dengan pustaka pusat.
disana telah ada beberapa senior yang stand by dengan muka sadis dan sangar! Brrr..!
Gue ngelapor dan di ajak agak ke depan.dan tiba-tiba..
WOI KAMPRET! ASAL LEWAT AJA LO! SAPA SENIOR LO INI! SAPA!
BLAGU LU KAMPRET!!
Gue dihardik karena asal lewat aja, padahal gue udah
bungkuk-bungkuk lewat, tetaaaap aja kena!
Ya kak, maaf! Gue memelas. Ngak mungkinkan gue bilang gini:
WOI COY! SANTAI YA! LO NGAK LIAT GUE UDAH BUNGKUK JALAN DI
DEPAN LO HA! MANA TU MATA?!
Kalau gue ngomong gitu, udah gue pastiin, jadi pregedel
gue!!
Gue ditanya-tanya lagi, di bentak-bentak!
APA AJA KERJA KAU DI RUANGAN HA! KETAWA?! LO PIKIR SINI AJANG LUCU-LUCUAN SESUKA LO KAU
HA!
Lo mau tau kerjaan gue
kak? gue mikirin pangeran yang akan ngejemput gue ntar! Puas lo!
Ngak ngak ngak..
Saya ikuti materi kok kak,’’ gue jawab lagi!
DONGKOL KAU! HA!
Lagi pemirsa gue di hardik!agh!
SIAP TIDAK KAK! Terpaksa gue jawab gitu, dari pada gue di
permasalahkan?
Logikanya gini, siapa yang ngak akan dongkol dalam situasi
gitu kan??ya kan!
SEKARANG KAU SALAMI SENIOR DISINI! SEMUANYA! SETELAH ITU KAU
BISA LANJUT KE POSKO 3! NGERTI KAU!
Lalu gue ikut aja, gue salami semua senior yang ada di posko
2.
Lapor kak, saya ijin salam ya kak!
Zzz..
Terus gue lari, setelah beberapalangkah gue ketawa-ketawa
sendiri sambil jalan! Lucu aja pas ingat gue mintak salam ama senior gue yang
gue tau, nahan ketawa!
Terus gue lanjut ke posko selanjutnya...
Saat di tengah perjalanan, gue di cekal oleh 2 mahluk yang
bernama KAK ANGGI DAN KAKAZIZ! Yaaaaaa... merekalagi!
Kapan sih gue di hambat LEE MIN HOO ?
Gue disuruh nyanyi, di tanya-tanya dan sebagainya. Enaknya
disini,gue di kasih minum ama kakak2 ini..
Haus kamu?
Iya kak !( yaa pastilah! Dari tadi gue lari! Di bentak!
Teriak-teriak!)
Ya sudah kau minum
dulu lah,(lalu disondorkan ke gue botol minum)
Glek glek! Gue
minum!
Ahhh....
Kalau kondisinya gini sama seperti gue yang sedang
mengembara jauh, kelelahan mencari pangeran yang di culik sekumpulan kurcaci
homo! Kemudian ada pondokan kecil yang di huni oleh seorang kakek yang sudah
tua dan gemuk bersama dengan cucunya yang juga memasuki usia tua ( leh? Berarti
kak Anggi dan kak Aziz donk!), gue berhenti dan disapa ramah oleh penghuninya
dan gue dikasih minum dan bekal.
Dan gue melanjutkan perjalanan gue..
Dari jauh gue melihat posko 3, dan disana gue perhatiin ada
beberapa orang yang lagi duduk dan berbincang-bincang. Mereka hitam semua. Gue
takut. Apa gue akan di bantai? Di kroyok?
Atau itu adalah prajurit istana yang sedang menunggu gue untuk diantar
ke istana, tempat sang pangeran menunggu gue?ZZZ...
Sampai di posko 3, gue disambut dengan nyanyian yang ngak
akan lo temui di dapur-dapur umum terdekat :
WOI! BISA CEPET NGAK JALANNYA! LELET!
Padahal gue berharap akan disambut dengan iringan terompet,
karpet merah dan di ujung di tunggu oleh
pangeran dengan sekebat bunga mawar! Oh romantisnya!
Tapi cuman khayalan gue!
LAPOR! SAYA SANTI!SIAP UNTUK INKUTI INSTRUKSI SELANJUTNYA!
Oke!
Sekarang kamu cari kacuyang telah kami sebar di gedung F.
Cepat!
Kemudian gue berlari ke gedung F dan melihat di setiap sudut
bangku, tong sampah dan kotak-kotak yang bertebaran. Dan tidak sengaja gue
melihat bayangan hitam yang berlari di ujung ke arah gue!
Siapa iti?
Semakin dekat dan dekat,,
Ternyata si Yudha! Gue kira mahluk apa tadi, atau pangeran
kan yang ngasih gue surprice. Ah!
Dan beberapa saat gue akhirnya nemuin kacu gue!
Dan segera melapor.
Kemudian gue di tanya, kamu kenal dengan senior kamu yang
itu?’’, tanya kak Lia sambil menunjuk ke arah salalh satu swenior yang berdiri
di kegelapan.
SIAP TIDAK KAK!
Sekarang saya suruh kamu berkenalan dengan dia! cepat!
SIAP KAK!
Kemudian gue nyamperin senior yang di maksud!
LAPOR! SAYA SYANTI ININ BERKENALAN DENGAN KAKAK!
Kamu tidak kenal
dengan saya? Senior bertanya pada gue.
(kalau gue kenal, ngak mungkin gue di suruh kayak gini kali
kak!)
SIAP CUMA SEKEDAR TAU NAMA KAK!
KAK TIKA!
Oh Tika banyak disini! Tika apa nama lengkap saya!
Gue hampir ketawa disini men,
lah? Yang punya nama
kan elu kak, ngapain lu nanya ke gue?
Sejak kapan gue jadi
pengurus nama lu?
Atau coba sms keluarga
lu deh kak, siapa tau mereka punyacatatan nama lengkap lu!
Tanya ama mas Google
deh kak!
Tapi itu hanya dalam pikiran gue. Bisa di gampar gue mah
kalau sampai gue teriakin itu. JUNIOR LANCANG!
Door door door.
Jeduaaag! Gue di bom!
SIA! MAAF KAN SAYA TIDAK TAU!
‘APA? KAMU TIDAK TAU DENGAN NAMA LENGKAP SAYA!
Kamu cari tau! Saya kasih waktu 5 menit!
Ehh SIAP KAK!
Lalu gue mundur dan balikin badan.
Lalu gue nyamperin kak Fika.
Kak! Saya mau bertanya!
APA? KAMU PIKIR SAYA TUKANG POS HA!
Gue urungkan niat gue nanya. Hooo!
Kemudian gue berdiri diam, mikir! Pada siapa gue harus nanya
nama lengkap kak Tika?
Kalau gue ke tempat senior yangn duduk, pasti nanti kena
juga! Di tambah lagi di sana gue juga ngak semuanya yang hafal namanya. Itulah
kelemahan gue men! Susah menghafal nama!
Mungkin karena gue terlalu di masa pertumbuhan. Jadi semua
yang hafal itu keteteran, gue liat ke arah jalan, siapa tau nama lengkap kak
tika terbang saat gue lari. Hehehe.
HOI GEMBEL! NGAPAIN KAMU DISANA BENGONG! Kak Apri teriakin
gue.
Eeh,,anu,,itu kak, saya lagi berfikir! Jawab gue berlepotan.
MIKIR APA KAU! COBA KAU TANYA POHON ITU! Sambil ngarahin
kayu yang di pegangnya ke arah pohon yang kebetulan ada di depan gue.
Gue mikir lagi. Kak
Apri dulu SD dimana ya? Masak gue di suruh ngoomong ama pohon!
Gue menatap pohon, pohon menatap gue dan mengalihkan
pandangannya ke arah lain.!
WOI POHON! MAKSUD LO APA!
Gue gila!
Zzz..
Gue hanya diam saat kak Apri ngomong, sambil ngelanjutin
mikir ! Lalu kak Lia manggil gue.
WOI! KESINI KAMU!
Gue dengan polosnya nyamperin aja.
SUDAH TAU KAMU NAMA LENGKAP KAK TIKA!
Siap! Belum kak!
AHH! KAMU PERLU SAYA BERI PELAJARAN INI! MASUK KAMU KE DALAM
PARIT! MERAYAP!
Gue melongo..
Ngeeeeeng...
Apa? Merayap?
Oh tidak! Kulit gue
udah di lulurin, bisa lecet!
Kuku gue! Baju gue!
Kucing gue!(lah?)
Dengan gontai gue nurut aja, apa salahnya gue ngomong gini :
Males kak! Dingin!
Kakak aja deh!
Merayap itu makanan
apa kak?
Saya tidak tau caranya
kak, kasih contoh donk kak!
Gue masuk parit,
MERAYAP!
Gue di teriakin lagi bree!
Ahhh.!
Gue jongkok dan memposisikan badang gue dengan telungkup!
Buset dingin amat dah nih air! Di tambah lagi, paritnya
kecil!
Gimana ini, pas tubuh gue aja mah,
MERAYAP! NGAPAIN KAMU TIDURAN SEPERTI ITU!
Ya Tuhan! Siapa yang
tidur kak! Inimah telungkup namanya!
Lalu gue merayap, di suruh pulang balik, dan tau lo? Gue
merayap seperti BELATUNG KEKENYANGAN! Seok kanan, seok kiri. Parah!
BERDIRI KAMU!
Lalu gue berdiri dan keluar dari parit.
Kemudian gue di marahmarahin lagi, di ansehati, dan di
teriaki!
Sampai akhirnya gue di suruh kak Afif!
SYANTI! MASUK KAMU KE PARIT!
Ha? Parit lagi?
Padahal gue berharap kak Afif nyuruh gue untuk masuk ke kereta kencana dan di
bawa ke tempat pangeran ganteng! Tapi tidak!
Gue masuk.
JONGKOK!
Gue jongkok!
Terus kak Icha menyuruh gue jalaan jongkok.
SYANTI! GESER KE ATAS LAGI!
Gue berdiri dan jalan.
JALAN JONGKOK! Gue di teriakin lagi saudara-saudara.
Gue jongkok lagi, dan melakukan instruksi yang beliau mau.
Baru beberapa langkah, gue berenti.
KE ATAS LAGI!
Gue maju beberapa langkah, berhenti!
KE ATAS LAGI!
Gue maju dan berhenti lagi!
LAGI!
Apa sih mau lu kak?
Ngeselin dah! Udah jauh ke atas masih aja gue di suruh ke atas!
Gue maju lagi dan berhenti.
Gue di ketawain dari atas, di bilang gue merenung!
Setelah sekian lama gue menatap dinding parit, gue mikir.
Seandainya sekarang
ini gue posisinya dalam kubur. Apa rasanya seperti in yah?
Gelap, dingin dan ngak
ada seorangpun yang bisa gue liat!
Tiba-tiba bayangan
wajah orang tua dan adek adek gue seolah terpampang di dinding parit dan mereka
tersenyum. Disitu gue tersentak,dan teringat kata-kata yang di samapaikan kak
Miko ‘’KENALILAH DIRIMU, BARU KAU KENALI DIRI ORANG LAIN! DAN BUAT DIRI KAMU
BERGUNA UNTUK ORANG LAIN. KARENA SEBAIK-BAIK MANUSA, ADALAH YANG MEMPUNYAI
MANFAAT BAGI ORANG LAIN! BAHAGIAKN ORANG TUA MU!
Mengingat itu, gue hampir menangis , terbayang papa yang
lagi menjahit saat dini hari seperti ini, mama yang memikirkan sekolah kami
berempat, adek-adek gue yang selalu menanti kedatangan gue saat pulang. selama ini gue belum ngelakuin apapun buat
mereka . Ya tuhan, sekian lama waktu gue terbuang.
Di saat lamunan gue berlanjut, kak Fika teriakin gue.
SYANTI! KELUAR KAMU DARI PARIT!
Gue keluar, dan tiba-tiba sempoyongan, mungkin karena
terlalu lama jongkok dan gue naik.
SIAPA YANG NYURUH KAMU KELUAR! Kak Afif teriakin gue,
Hampir aja gue jatuh ke parit karena sempoyongan ditambah di
teriakin!\
Eiits! Ngak jatuh,, hooeh!
Gue diam,
SYANTI! MASUK KAMU KE PARIT! Kak Afif teriakin gue lagi.
KAMU DENGAR SIAPA SYANTI! SAYA YANG MAKAI BAJU PRAMUKA ATAU
APA?!
HEI! SAYA SENIOR KAMU! KAMU DENGAR SIAPA! MASUK KE PARIT!kak
Afif teriak-teriak lagi.
Gue mutusin untuk dengerin kak Fika aja deh, dengan
santainya gue jalan ke arah kak Fika, dan tiba-tiba kak Afif maju ke depan
guedan
EH! KAMU BERANI MENENTANG SAYA! HA!
Gue cuekin aja, gue lanjutin langkah, kak Afif tetap
teriak-teriak. Kemudian datang kak Lia :
HOH! KAMU BELUM SELESAI DENGAN SAYA!
Datang kak Tika!
URUSAN KAMU DENGAN SAYA BELUM SELSAI! SIAPA YANG NYURUH KAMU
PERGI!
Gue tetap aja jalan, mereka bertiga teriak-teriak,
nunjuk-nunjuk hidung gue! Hei!
SYANTI! CEPAT KAMU LANJUT KE HELLIPED!
Siap kak!
Gue lari dan langsung ketawa-ketawa.
Jujur, itu hal yang lucu. Tadi gue mikir kayak gini pas
kakak tu teriak-teriak, gue ngebayangin jadi seleb yang di teriaki para fans.
Syanti,,syanti,,syanti,,,
Hahahahah
.
Gue lari terus ke depan rektorat sambil tersenyum sendiri
dan sekali-kali bernyanyi untuk ngilangin takut gue.
Beberapa menit kemudian sampailah gue di posko terakhir yang
disana telah ada kak Tika dan kak Een.
Komentar
Posting Komentar