Langsung ke konten utama

ngaco in the night!


Pada malam minggu di suatu waktu (aseekk!) gue dan teman-teman dikumpulin di beranda ruangan PKM ( Pusat Kegiatan Mahasiswa). Kami berbaris dan di kasih arahan-arahan gitu olek Kak Deri. Oh sedikit perkenalan, Kak Deri, atau yang biasa kami panggil PAPI  adalah ketua OTR ( Open Tamu Racana). Beliaulah senior yang mau dan tegar menghadapi perangai kami yang baik hati, sabar, patuh dan penyantun ( baca : kebalikan dari itu semua!) selam hampir 6 bulan ini.

Kami diberi info bahwa malam ini kami akan diwawancara sebelum besoknya kami dilantik. Dan tibalah saat detik-detik itu...

Kalian dengar! Nati kalau deman menanyai kalian berbagai macam, jawab aja dengan jujur! Jangan di karang-karang. Mengerti?!

SIAP MENGERTI!

Satu persatu kamipun di panggil, dan sampailah ke giliran gue!

Gue masuk ke dalam ruangan ( lebih tepatnya mushala, hehe). Jantung dag dig dug! Kaki gue gemetaran dan keringat dinginpun mengucur deras! Shiuuh!

LAPOR! NAMA SYANTI MUSTIKA!  DARI FAKULTAS ILMU BUDAYA! SIAP UNTUK WAWANCARA! LAPORAN SELESAI!

Ya kak syanti, silahkan duduk’’, jawab salah satu dewan
Gue pun duduk. ( yaiyalah! Ngak mungkin lu goyang-goyang di mushola kan?)

Ehem! Baiklah, sebelum kami mewawancarai kak Syanti. Kami mau mendengarkan sedikit tentang diri kakak terlebih dahulu.

Sebenarnya,sesi inilah yang paling gue suka kalau di tanya-tanya. CERITA DIRI SENDIRI!
Saya cantik, hidung saya mancung, tubuh saya seksi. Otak saya encer, berasal dari keluarga yang normal( baca: hampir strez semua!). terus saya pacaran dengan anak pejabat. (MIMPI!)

Inginnya jawab gitu, tapi setelah gue pikir-pikir, dari pada para dewan pusing, mabuk dan muntah-muntah ngeliat ekpresi gue ngejelasin semuanya, gue urungkan niat! Dan jawab apa adanya. Dan singkat cerita wawancara gue selesai. Dan gue pergi tidur.

Dan pada malam harinya, tepatnya dini hari...
Gue masih ingat, gue dibangunin oleh salah seorang senior gue. Dan gue bangun, berdiri tapi mata belum kebuka semuanya.
dek, bangun bangun.. keluar,,ikuti kakak.

Dengan polosnya gue keluar,gue lompatin aja tubuh-tubuh yang tergeletak di medan perang ( baca: yang enak molor!). dan
Neeee neeeyttttt..
Sampailah gue di luar!
Terus dengan setengah sadar gue ngeliat ada PAPI  lagi cekikian nggak jelas menyuruh gue makai sepatu. Yaaa gue nurut aja.
Jujur! Gue masih setengah sadar! Alias masih blank!

Mata gue di tutupin ( kayak di filem2 penculikangitu kan, mata sang korban di tutup, lalu mereka digiring ke suatu tempat dan DOR! Mati di tembak! ) apa-apan ini? Gue mau di culik! Ahhh MAMA TOLONG AKU!  Gue disuruh untuk jalan dan kadang gue dengar , ada lobang dek, awas tangga, awas dek ada cowok ganteng! (percuma kak! Mata gue ditutupin)!bener ini gue mau di culik?
Oh kakak, jangan culik saya!
 Saya belum kawin kak!
 Pacaranpun ngak kelar-kelar!
 Kucing saya homo kak ( apa hubungannya!)
Gue di iring.
Terus jalan..
Dan gue yakin dalam hati senior gue ngomong kayak gini ( ini anak berat banget kali yah! Jalan kayak nenek –nenek tua!)
Iya kakak. Kan aku masa pertumbuhan!

Dan setelah beberapa menit, akhirnya langkah pun dihentikan dan mata gue dibuka.
Dan terlihatlah kembali wajah PAPI! ( kenapa harus muka lo sih pi! Kenapa nggak cowok ganteng yang gue liat! Kayak di Cinderela gitukan, setelah tertidur lama, dan pas buka mata sang pangeran yang terlihat pertama kali!).

kakak dengarkan instruksi dari saya. Sekarang kakak lari ke lapangan basket, di sana sudah ada yang nunggu. Oke?

Siap ya!
Lalu gue lari sekencang-kencangnya sambil hoyong kiri- kanan ( masih belum seutuhnya nyawa kembali). YA TUHAN! TERNYATA AKU NGGAK DI CULIK! MAKASIH TUHAN!zzzz....

Sampai di lapangan ternyata sudah ada yang nunggu keberadaan gue. Kak Tika, pemangku Adat.  Gue dikasih arahan,
Untuk kakak, di sini merupakan posko pelepasan. Nanti setelah sampai di posko selanjutnya kakak silahkan melapor dan melanjutkan perjalanan.

Siap!

Dan satu lagi, kakak tau kondisi Unand gimana kan? (gue ngangguk), kita tidak hidup sendiri, masih ada mahluk lain di lama sana. Kakak mengerti?

Jujur, gue salah satu mahluk terseksi yang penakut! Gue takut akan gelap dan ketinggian!
Kalau sudah mendengar seperti itu mah, gue juga takut! Pasti takut! Tapi gue yakinkan dalam hati,gue masih punya tuhan! Semangat!

Gue lari..
Dan terus berlari..( tiba-tiba terdengar iringan lagu Nidji..
Aku terus berlari..
Mengejar yang tak pasti... bla,,bla,,

Lalu gue dilepas dan disuruh ke arah Toserba Ekonomi. Gue lari..lari dan menuju ke posko yang di instruksikan.

Disana gue nemuin kak Ipus dan Kak Diko. Sebenarnya masih banyak senior, tapi itu yang bisa gue liat! Gelap beud, mana keliatan mukanya! Ditambah lagi, gue belum sepenuhnya bangun! Alias masih blank!

Gue di tanya-tanya tentang materi selama orentasi. Jujur bre, gue ngak ada yang sepenuhnya paham!
Karena selama orentasi kerjaan yang sangat gue lakoni adalah merenungkan YA TUHAN, KAPAN ADA ORANG YANG MAU BAYARIN GUE OPERASI PLASTIK DI KOREA? KAPAN LEE MEN HOO NEMBAK GUE? KAPAN RAIN MAU MUTUSIN GUE? KAPAN KRISDAYANTI NYAPU RUMAH GUE? AAAAAAAA...

Pos satu gue lewati dengan korban kepusingan panitia melihat gue yang masih sempoyongan!
Gue di suruh jalan lagi..
Lagi..
Dan gue di instruksikan untuk menyapa setiap senior yang gue liat atau lewati..

Misi kak..
Misi kak..
Numpang lewat kak,
Mau beli kacang kak? Rokok?
Tisu? Permen?

Gue masuk ke dalam koridor Fakultas Ekonomi. Langkah demi langkah gue telusuri sambil mengingat Yang Di Atas. Gue terus berdzikir, YATUHAN, LINDUNGILAH HAMBAMU YANG MASIH MASA PERTUMBUHAN INI. AMIN.

Terus gue jalan, tiba-tiba..
Dung! Tak...!

Gue denger batu yang jatuh dari atap,
Ingin rasanya gue teriak WOI! SIAPA YANG MAIN BATU MALAM-MALAM GINI HA!
(Tapi gue ngak berani, heeheehe)
Astagfirulooohh..
Gue hentikan langkah, dan mejamin mata.
Setelah sedikit tenang, gue lanjutin perjalanan gue!

Baru beberapalangkah gue jalan, lalu terlihatlah sosok bayangan hitam yang ngak sengaja terlintas dalam sudut pandangan gue di sebelah kiri.
APA ITU?
Gue beraniin diri melihat, dan...
Sosok bayangan hitam itu adalah..
Adalah...
Adalah..
Hueef...
Lo pasti akan kaget dan ketakutan seandainya gue gambarin sosok bayangan itu,
KAK ANGGIDAN KAK AZIZ!
SENIOR GUE!
Ahh...!
Padahal gue berharap,dari belakang, tiba-tiba datang pangeran tampan dengan kuda putihnya, menyapa gue dan menemani kesendirian dan ketakutan gue. Tapi sayang! Khayalan doank!

Gue terus berjalan,
Ujung koridorpun belum nampak. Suasana malam ini sama kayak film-film horor di Tv.
Angin sepoi-sepoi, sendirian berjalan di koridor yang lampunyanya redup dan berkedip-kedip.dan lo ngak berani menatap ke ujung karena khawatir akan melihat sesuatu.

Guepun mencoba mengusir ketakutan gue sambil nyanyi-nyanyi sambil sesekali melihat ke depan.
Gue teringat kata temen-temen akan kisah dan kejadian yang ada di Unand, ada yang nampak inilah, dibawa itulah. Gue aja ngak berani nulisin kejadiannya karena saking takutnya gue yang akan mengalami selanjutnya.

Beberapa menit kemudian akhirnya gue melihat pos ke-2, yang ternyata dekat dengan pustaka pusat.  disana telah ada beberapa senior yang stand by dengan muka sadis dan sangar! Brrr..!

Gue ngelapor dan di ajak agak ke depan.dan tiba-tiba..

WOI KAMPRET! ASAL LEWAT AJA LO! SAPA SENIOR LO INI! SAPA!
BLAGU LU KAMPRET!!

Gue dihardik karena asal lewat aja, padahal gue udah bungkuk-bungkuk lewat, tetaaaap aja kena!

Ya kak, maaf! Gue memelas. Ngak mungkinkan gue bilang gini:

WOI COY! SANTAI YA! LO NGAK LIAT GUE UDAH BUNGKUK JALAN DI DEPAN LO HA! MANA TU MATA?!

Kalau gue ngomong gitu, udah gue pastiin, jadi pregedel gue!!
Gue ditanya-tanya lagi, di bentak-bentak!

APA AJA KERJA KAU DI RUANGAN HA! KETAWA?! LO  PIKIR SINI AJANG LUCU-LUCUAN SESUKA LO KAU HA!

Lo mau tau kerjaan gue kak? gue mikirin pangeran yang akan ngejemput gue ntar! Puas lo!
Ngak ngak ngak..

Saya ikuti materi kok kak,’’ gue jawab lagi!

DONGKOL KAU! HA!
Lagi pemirsa gue di hardik!agh!

SIAP TIDAK KAK! Terpaksa gue jawab gitu, dari pada gue di permasalahkan?
Logikanya gini, siapa yang ngak akan dongkol dalam situasi gitu kan??ya kan!

SEKARANG KAU SALAMI SENIOR DISINI! SEMUANYA! SETELAH ITU KAU BISA LANJUT KE POSKO 3! NGERTI KAU!

Lalu gue ikut aja, gue salami semua senior yang ada di posko 2.
Lapor kak, saya ijin salam ya kak!
Zzz..
Terus gue lari, setelah beberapalangkah gue ketawa-ketawa sendiri sambil jalan! Lucu aja pas ingat gue mintak salam ama senior gue yang gue tau, nahan ketawa!

Terus gue lanjut ke posko selanjutnya...

Saat di tengah perjalanan, gue di cekal oleh 2 mahluk yang bernama KAK ANGGI DAN KAKAZIZ! Yaaaaaa... merekalagi!
Kapan sih gue di hambat LEE MIN HOO ?

Gue disuruh nyanyi, di tanya-tanya dan sebagainya. Enaknya disini,gue di kasih minum ama kakak2 ini..

Haus kamu?

Iya kak !( yaa pastilah! Dari tadi gue lari! Di bentak! Teriak-teriak!)

Ya sudah kau minum dulu lah,(lalu disondorkan ke gue botol minum)

Glek glek! Gue minum!
Ahhh....

Kalau kondisinya gini sama seperti gue yang sedang mengembara jauh, kelelahan mencari pangeran yang di culik sekumpulan kurcaci homo! Kemudian ada pondokan kecil yang di huni oleh seorang kakek yang sudah tua dan gemuk bersama dengan cucunya yang juga memasuki usia tua ( leh? Berarti kak Anggi dan kak Aziz donk!), gue berhenti dan disapa ramah oleh penghuninya dan gue dikasih minum dan bekal.

Dan gue melanjutkan perjalanan gue..
Dari jauh gue melihat posko 3, dan disana gue perhatiin ada beberapa orang yang lagi duduk dan berbincang-bincang. Mereka hitam semua. Gue takut. Apa gue akan di bantai? Di kroyok?  Atau itu adalah prajurit istana yang sedang menunggu gue untuk diantar ke istana, tempat sang pangeran menunggu gue?ZZZ...


Sampai di posko 3, gue disambut dengan nyanyian yang ngak akan lo temui di dapur-dapur umum terdekat :

WOI! BISA CEPET NGAK JALANNYA! LELET!

Padahal gue berharap akan disambut dengan iringan terompet, karpet merah dan di ujung di tunggu  oleh pangeran dengan sekebat bunga mawar! Oh romantisnya!
Tapi cuman khayalan gue!

LAPOR! SAYA SANTI!SIAP UNTUK INKUTI INSTRUKSI SELANJUTNYA!

Oke!
Sekarang kamu cari kacuyang telah kami sebar di gedung F. Cepat!

Kemudian gue berlari ke gedung F dan melihat di setiap sudut bangku, tong sampah dan kotak-kotak yang bertebaran. Dan tidak sengaja gue melihat bayangan hitam yang berlari di ujung ke arah gue!
Siapa iti?
Semakin dekat dan dekat,,
Ternyata si Yudha! Gue kira mahluk apa tadi, atau pangeran kan yang ngasih gue surprice. Ah!

Dan beberapa saat gue akhirnya nemuin kacu gue!
Dan segera melapor.

Kemudian gue di tanya, kamu kenal dengan senior kamu yang itu?’’, tanya kak Lia sambil menunjuk ke arah salalh satu swenior yang berdiri di kegelapan.

SIAP TIDAK KAK!

Sekarang saya suruh kamu berkenalan dengan dia! cepat!

SIAP KAK!
Kemudian gue nyamperin senior yang di maksud!

LAPOR! SAYA SYANTI ININ BERKENALAN DENGAN KAKAK!



Kamu  tidak kenal dengan saya? Senior bertanya pada gue.
(kalau gue kenal, ngak mungkin gue di suruh kayak gini kali kak!)
SIAP CUMA SEKEDAR TAU NAMA KAK!
KAK TIKA!

Oh Tika banyak disini! Tika apa nama lengkap saya!

Gue hampir ketawa disini men,
lah? Yang punya nama kan elu kak, ngapain lu nanya ke gue?
Sejak kapan gue jadi pengurus nama lu?
Atau coba sms keluarga lu deh kak, siapa tau mereka punyacatatan nama lengkap lu!
Tanya ama mas Google deh kak!

Tapi itu hanya dalam pikiran gue. Bisa di gampar gue mah kalau sampai gue teriakin itu. JUNIOR LANCANG!
Door door door. Jeduaaag!  Gue di bom!

SIA! MAAF KAN SAYA TIDAK TAU!

‘APA? KAMU TIDAK TAU DENGAN NAMA LENGKAP SAYA!
Kamu cari tau! Saya kasih waktu 5 menit!

Ehh SIAP KAK!

Lalu gue mundur dan balikin badan.
Lalu gue nyamperin kak Fika.

Kak! Saya mau bertanya!

APA? KAMU PIKIR SAYA TUKANG POS HA!

Gue urungkan niat gue nanya. Hooo!

Kemudian gue berdiri diam, mikir! Pada siapa gue harus nanya nama lengkap kak Tika?
Kalau gue ke tempat senior yangn duduk, pasti nanti kena juga! Di tambah lagi di sana gue juga ngak semuanya yang hafal namanya. Itulah kelemahan gue men! Susah menghafal nama!
Mungkin karena gue terlalu di masa pertumbuhan. Jadi semua yang hafal itu keteteran, gue liat ke arah jalan, siapa tau nama lengkap kak tika terbang saat gue lari. Hehehe.


HOI GEMBEL! NGAPAIN KAMU DISANA BENGONG! Kak Apri teriakin gue.

Eeh,,anu,,itu kak, saya lagi berfikir! Jawab gue berlepotan.

MIKIR APA KAU! COBA KAU TANYA POHON ITU! Sambil ngarahin kayu yang di pegangnya ke arah pohon yang kebetulan ada di depan gue.

Gue mikir lagi. Kak Apri dulu SD dimana ya? Masak gue di suruh ngoomong ama pohon!
Gue menatap pohon, pohon menatap gue dan mengalihkan pandangannya ke arah lain.!

WOI POHON! MAKSUD LO APA!
Gue gila!
Zzz..

Gue hanya diam saat kak Apri ngomong, sambil ngelanjutin mikir ! Lalu kak Lia manggil gue.

WOI! KESINI KAMU!

Gue dengan polosnya nyamperin aja.

SUDAH TAU KAMU NAMA LENGKAP KAK TIKA!

Siap! Belum kak!

AHH! KAMU PERLU SAYA BERI PELAJARAN INI! MASUK KAMU KE DALAM PARIT! MERAYAP!

Gue melongo..
Ngeeeeeng...
Apa? Merayap?
Oh tidak! Kulit gue udah di lulurin, bisa lecet!
Kuku gue! Baju gue! Kucing gue!(lah?)

Dengan gontai gue nurut aja, apa salahnya gue ngomong gini :
Males kak! Dingin!
Kakak aja deh!
Merayap itu makanan apa kak?
Saya tidak tau caranya kak, kasih contoh donk kak!

Gue masuk parit,
MERAYAP!
Gue di teriakin lagi bree!
Ahhh.!

Gue jongkok dan memposisikan badang gue dengan telungkup!
Buset dingin amat dah nih air! Di tambah lagi, paritnya kecil!
Gimana ini, pas tubuh gue aja mah,

MERAYAP! NGAPAIN KAMU TIDURAN SEPERTI ITU!

Ya Tuhan! Siapa yang tidur kak! Inimah telungkup namanya!

Lalu gue merayap, di suruh pulang balik, dan tau lo? Gue merayap seperti BELATUNG KEKENYANGAN! Seok kanan, seok kiri. Parah!

BERDIRI KAMU!

Lalu gue berdiri dan keluar dari parit.

Kemudian gue di marahmarahin lagi, di ansehati, dan di teriaki!

Sampai akhirnya gue di suruh kak Afif!

SYANTI! MASUK KAMU KE PARIT!

Ha? Parit lagi? Padahal gue berharap kak Afif nyuruh gue untuk masuk ke kereta kencana dan di bawa ke tempat pangeran ganteng! Tapi tidak!

Gue masuk.
JONGKOK!

Gue jongkok!

Terus kak Icha menyuruh gue jalaan jongkok.
SYANTI! GESER KE ATAS LAGI!

Gue berdiri dan jalan.

JALAN JONGKOK! Gue di teriakin lagi saudara-saudara.

Gue jongkok lagi, dan melakukan instruksi yang beliau mau. Baru beberapa langkah, gue berenti.

KE ATAS LAGI!

Gue maju beberapa langkah, berhenti!

KE ATAS LAGI!

Gue maju dan berhenti lagi!

LAGI!

Apa sih mau lu kak? Ngeselin dah! Udah jauh ke atas masih aja gue di suruh ke atas!

Gue maju lagi dan berhenti.
Gue di ketawain dari atas, di bilang gue merenung!

Setelah sekian lama gue menatap dinding parit, gue mikir.
Seandainya sekarang ini gue posisinya dalam kubur. Apa rasanya seperti in yah?
Gelap, dingin dan ngak ada seorangpun yang bisa gue liat!
Tiba-tiba bayangan wajah orang tua dan adek adek gue seolah terpampang di dinding parit dan mereka tersenyum. Disitu gue tersentak,dan teringat kata-kata yang di samapaikan kak Miko ‘’KENALILAH DIRIMU, BARU KAU KENALI DIRI ORANG LAIN! DAN BUAT DIRI KAMU BERGUNA UNTUK ORANG LAIN. KARENA SEBAIK-BAIK MANUSA, ADALAH YANG MEMPUNYAI MANFAAT BAGI ORANG LAIN! BAHAGIAKN ORANG TUA MU!

Mengingat itu, gue hampir menangis , terbayang papa yang lagi menjahit saat dini hari seperti ini, mama yang memikirkan sekolah kami berempat, adek-adek gue yang selalu menanti kedatangan gue saat pulang.  selama ini gue belum ngelakuin apapun buat mereka . Ya tuhan, sekian lama waktu gue terbuang.

Di saat lamunan gue berlanjut, kak Fika teriakin gue.

SYANTI! KELUAR KAMU DARI PARIT!

Gue keluar, dan tiba-tiba sempoyongan, mungkin karena terlalu lama jongkok dan gue naik.

SIAPA YANG NYURUH KAMU KELUAR! Kak Afif teriakin gue,
Hampir aja gue jatuh ke parit karena sempoyongan ditambah di teriakin!\
Eiits! Ngak jatuh,, hooeh!

Gue diam,

SYANTI! MASUK KAMU KE PARIT!  Kak Afif teriakin gue lagi.

KAMU DENGAR SIAPA SYANTI! SAYA YANG MAKAI BAJU PRAMUKA ATAU APA?!

HEI! SAYA SENIOR KAMU! KAMU DENGAR SIAPA! MASUK KE PARIT!kak Afif teriak-teriak lagi.

Gue mutusin untuk dengerin kak Fika aja deh, dengan santainya gue jalan ke arah kak Fika, dan tiba-tiba kak Afif maju ke depan guedan
EH! KAMU BERANI MENENTANG SAYA! HA!
Gue cuekin aja, gue lanjutin langkah, kak Afif tetap teriak-teriak. Kemudian datang kak Lia :

HOH! KAMU BELUM SELESAI DENGAN SAYA!

Datang kak Tika!
URUSAN KAMU DENGAN SAYA BELUM SELSAI! SIAPA YANG NYURUH KAMU PERGI!

Gue tetap aja jalan, mereka bertiga teriak-teriak, nunjuk-nunjuk hidung gue! Hei!

SYANTI! CEPAT KAMU LANJUT KE HELLIPED!

Siap kak!
Gue lari dan langsung ketawa-ketawa.
Jujur, itu hal yang lucu. Tadi gue mikir kayak gini pas kakak tu teriak-teriak, gue ngebayangin jadi seleb yang di teriaki para fans.
Syanti,,syanti,,syanti,,,
Hahahahah
.

Gue lari terus ke depan rektorat sambil tersenyum sendiri dan sekali-kali bernyanyi untuk ngilangin takut gue.

Beberapa menit kemudian sampailah gue di posko terakhir yang disana telah ada kak Tika dan kak Een.








Komentar

Postingan populer dari blog ini

DJKJ: Yang Datang Tiba-tiba (5)

Runtuh semua pertahananku. Runtuh seruntuh-runtuhnya Hati yang ku larang untuk rindu, kembali bergejolak. Sakit, sangat sakit! Malam itu aku tumpahkan semua umpatan yang ada di kepalaku.  Semua binatang yang menjadi tujuan ku lontarkan ke udara. Anjing! Malam itu aku menangis sejadi-jadinya. Sesak! Sangat sesak!   Hatiku serasa dicabik-cabik oleh kenyataan bahwa aku belum bisa lepas dari bayangan dia sedangkan otakku ingin meraih dekapan lain. Tapi hati tidak bisa berbohong otakku tak bisa mengalahkan hati yang terpaut sakit dan waktu. Hati ini terlalu lama dikekang satu bayangan hingga dia untuk berpindah butuh waktu, Ku tarik nafas dalam-dalam dan coba menenangkan hati. Tuhan, aku tak sanggup menahan sakit seperti ini lebih lama! Aku tak ingin membawa orang lain terlibat dalam kekacauan ini.   Aku harus melepas semua ini pergi. Tak terkecuali! Aku ingin hidup tenang Tuhan! Aku ingin hidup tenang! Ku raih ponsel yang baru saja ku hempaskan dengan kasar ke dinding kamarku...

Jelong-jelong ke Dua di Cebu, Filipina

Fort San Pedro di Cebu, Filipina Memasuki hari ke dua di Cebu, Filipina. Kegiatan kita hari adalah berkunjung ke sebuah pabrik olahan buah tropis bernama Profood International Corporation. Perusahaan ini memiliki tur bagi wisatawan yang penasaran dengan cara kerja perusahaan yang bergerak dalam pengeringan buah ini. Siapapun yang ingin datang bisa saja dan harus booking seminggu sebelum kedatangan. Tepat jam 5 gue bangun berkat alarm roomate gue, Riska yang membahana. Dengan tubuh pegal warbiasah gue mandi, shalat dan bersiap untuk sarapan di restoran hotel. Kita berangkatlah dengan minibus menuju Mango Factory ini. Sesampai disana kita langsung di ajak keliling mengintip tempat produksi. "No camera guys!" Yah, pada kali ini kita harus menggunakan mata dan telinga langsung. Perusahaan memiliki kebijakan untuk wisatawan agar tidak mengambil gambar di kawasan produksi. Supaya nggk di intip sama saingan kali ya? Kita masuk ke dalam ruang produksi. Gue meli...

segitiga ituu....*mikirr

Suka duka jadi anak kos itu pasti adalah ya,  dimana kadang kala kita harus makan nasi putih aja, nggak mandi kuliah karena lampu mati *otomatis air juga ikutan mati, makan bareng dan sebagainya. Sebagai anak kos yang baru berumur setampuk pinang, yaa sekitar 8 bulan kurang lah, gue mengalami berbagai hal yang bisa jadi pernah dialami oleh cewek kos lainnya. Awal-awal masuk ke dalam kos-kosan gue cukup terkejut karena gue harus ngurus semua hal sendiri, mulai soal makan, nyuci baju semua hal pokoknya sampai masalah uang. Gue merupakan mahasiswa yang hadir karena beasiswa, soo Indonesia teerimakasih telah membiayai gue. Ehh, ngelantur kemana ini. Di kosan gue ada beberapa kamar mandi dan satu lahan buat ngejemur baju. Dimana berbagai hal menyangkut urusan cewek terjemur disana, mulai dari luar sampai dalam *silahkan dicerdasi yaaaa Di daerah kamar mandi, ini gue berikan sedikit gambaran. Ada dua kamar khusus untuk mandi, dan 2 kamar khusus BAB. Nah kamar-kamar in...