Suasana UTS pun melanda lokal gue. Kenaikan level rajinnya
naik, apa lagi di kasih tugas yang banyak.
Beeeehhhhh... langsung kita nanya-nanya tugas!
Ujian Fonologi pun datang. Jujur ini adalah mata kuliah yang
cukup berat dan susah menurut gue pribadi. Mungkin butuh ketekunan dan waktu
supaya gue bisa dan mantap di Fonologi.
Pas lagi ujian gue cukup panik, karena ngak ada soal yang
gue kuasai sepenuhnya. Gue coba ingat-ingat apa yang gue hafal, tapi tetap aja
ngak bisa.
Memang dasar otak setengah doank ditambah lagi otak sebesar
acek doank.
Huuef...
Gue strez! Gue panik! Hampir aja gue tidur pas ujian, emang
kebangetan banget nih mata. Sempat nya dia ngantuk disaat seperti ini.
Ya Tuhan! Apa yang harus ku isi?
Soal ada 5!
Yang bisa cuman satu, itupun ngak tau benar apa
salahnya!PARAH!
Nyontek juga ngak bisa!
Beda bener dulu pas SMA! Saat kita PRA UN!
Sebelum kita ujian, kita berkumpul dan berembuk. Pelajaran??
Tentu tidak! Tapi sistim pembagian kunci jawaban dan trik menghadapi pengawas.
Wah wah...
‘’gini aja, kita ngak usah panik. Sekarang ujian kan bahasa
Indonesia, jadi Acek, Rati, Afifah dan Memok kalian bikin kunci jawaban kalian
ya’’, kata Nono mengomandai kami semua.
‘’okeh Nono, gue usahain dah bisa ngejawab sebaik mungkin’’,
ue jawab dengan sedikit takut, takut nanti jawaban yang gue sebar banyak yang
salah. Begitu juga yang lain. Kami was=was.
‘nanti jika kalian
dah siap, kirim jawaban kalian ke depan. Biar gue ama Nono yang narok di WC’’,
Tajipun ambil suara.
‘’atau gini ja. Dari pada makan waktu gitu kita nunggu
jawaban di irim ke dpan. Jikasalah satu kalian telah siap sebelum setengah jam
jadawal abis, keluar aja. Catat jawabannya tarok di dekat pintu WC’’, Memok
ngusul.
‘’mmm... ok! Jawab kami serentak.
Kemudian bel tanda masukpun terdengar, dan kami masuk ke
dalam ruangan ujian.
Seperti biasa, pengawas masuk dengan langkah tegap. Kamipun
tegang. Ada yang sampai keringatan, ada yang grogi, bahkan ada yang
ngupil. Itu yang dilakuin Nono! Haah!
LembarABO dan Soal dibagikan, kami memperbaiki posisi duduk
dan meruncingkan pensil kami. Suara desahan nafas karena takut alias grogi
masih terdengar. Dan kami saling menatap satu sama lain. Dan mengangguk!
Itulah cara lokal kami saling menenangkan antar sesama! Its
okey! Semua akan baik-baik saja. Itu yang kami tanamkan dalam hati!
Doapun mengawali misi kami! LULUS!
Soalpun kami baca, gue pun mengulang-ngulang membaca soal,
karena itulah susahnya soal bahasa, harus dipahami betul. Yang bikin jengkel
adalah teks nya sama panjangnya dengan tulisan di koran! Pengen rasanya gue
nyari siapa yang buat soal dan protes!
Ahh...
Guepun berfikir dan berusaha ngerjain soalnya. Hari masih
jam 08.15 masih lama lagi. Gue ngak berani nanya pada temen yang lain, soalnya
kita sepakat akan saling bertukar jawaban setengah jam terakhir!
Jadi gue lanjutin usaha mikir buat tu soal.
45 menit sebelum jam 10.00...
Tajipun keluar dan ngasih kode gue dan yang lain buat
siap-siap. Dan kita pun langsung nulis jawaban kita di kertas kecil yang udah standby di kantong kita masing-masing.
Hehehe!
5 menitpun Taji masuk, lalu Nono ijin keluar dan langsung
berlari.
Karena kita mengingat waktu yang tersisa.
Berbagai alasan pun di berikan pada pengawas jika ditanya
‘’mau kemana?
Ke WC pak,
Batuk buk,
Sakit perut buk,
Itu merupakan 3
kalimat paling jitu dari tahun ke tahun dalam menghadapi pengawas! Hahaha!
Pengawas pasti curiga melihat kami keluar masuk bergantian
dengan alasan yang hampir sama!
Tapi apa daya, tidak mungkin kan mereka ikut nyusul kita ke
WC? Mereka hanya bisa ngangguk terpaksa dan ngasih izin.
Berbagai macam kode dan sandipun berkembang dari tahun ke
tahun,
-
Hentakan kaki
-
Tepuk tangan
-
Suara batuk
-
Deheman
-
Kode tangan
-
Lirikan mata
-
Dll
Waktupun habis! Pengawas pun menyuruh kami keluar dan kami
membaca ALLHAMDULILAH! Dan kita saling cerita bagaimana tadi di sapa pengawas,
ketemu teman jurusan lain di WC dan sebagainya.
Tapi sekarang pas kuliah?
Siapa lagi yang mau berkumpul ngasih strategi?
Siapa yang akan izin ke WC buat narok jawaban?
Siapa yang akan mendehem dan memberi kode siaga?
Ngak ada lagi!
Bahkan setelah keluar, saling memamerkan isi jawaban! Kan
kasian teman yang ngak bisa ngejawab! Tapi apa daya? Itu kondisi yang harus di
hadapi.
Dan bukan ucapan syukur yang keluar. Malah ngumpat diri
sendiri dan nyalahin teman karena ngak di kasih contekan.
GUE KANGEN MASA SMA DULU!
Itu hanya sebutir kenangan debu ketika gue SMA dulu, masih
ada segunung debu lagi kenangan yang masih terkenang di bayangan gue begitu
juga senyum teman-teman gue disana. Serta senyum dan harapan guru – guru kami.
SMA N 1 SUNGAYANG!
GUE RINDU!
Komentar
Posting Komentar