Langsung ke konten utama

DJKJ: Rindu (4)



Sekali lagi aku bertanya kepadamu. Masih bisakah?

Pertanyaan itu lagi dan itu lagi. Puluhan mulut menanyakan hal itu, masih bisa? Masih bisakah? Bahkan kamu juga menanyakan hal itu kepadaku.

Mungkin lebih tepatnya masih sanggupkah kita?

Ahh.. padahal aku sudah meminta kepada Tuhan untuk tidak terlibat urusan perasaan lagi sementara waktu. Aku meminta kepada Tuhan untuk tenang-tenang saja di tahun ini. Sepertinya doaku belum sampai.

"Aku ingin bertanya kepadamu. Maukah kau serius? Jika iya kita maju satu langkah setelah ini," ucapmu di suatu sore

Kalimat indah, idaman semua wanita. Kalimat yang paling ditunggu dalam sebuah hubungan insan manusia. Kalimat yang membuat hati wanita berbunga-bunga.

Namun bodohnya aku di saat itu adaalh tak ada keyakinan untuk menjawab. Aku bingung menjawab dengan kalimat bagus. Dan aku hanya tersenyum.

--

Baik. Kita tidak bisa berlama-lama dalam kondisi ini. Bukankah kita sudah sepakat untuk melangkah? Kita sepakat untuk bersikap puluhan Jumat ini biasa-biasa saja.


Di suatu penghujung Minggu. Ibuku tetiba menanyakanmu. Menanyakan kabar seperti biasa dikala Jumat yang indah dahulu.

"Bagaimana kabar dia?"

"Entahlah Ma. Bisa kita tidak membahas ini lagi?"

"Baiklah. Kau sudah makan?"

"Tak ada yang menarik lidahku,"


Aku hanya ingin ini berakhir.

--

Ku tatap lagi kontakmu di ponselku wahai bibir yang mencuri pandanganku 2 tahun yang lalu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DJKJ: Yang Datang Tiba-tiba (5)

Runtuh semua pertahananku. Runtuh seruntuh-runtuhnya Hati yang ku larang untuk rindu, kembali bergejolak. Sakit, sangat sakit! Malam itu aku tumpahkan semua umpatan yang ada di kepalaku.  Semua binatang yang menjadi tujuan ku lontarkan ke udara. Anjing! Malam itu aku menangis sejadi-jadinya. Sesak! Sangat sesak!   Hatiku serasa dicabik-cabik oleh kenyataan bahwa aku belum bisa lepas dari bayangan dia sedangkan otakku ingin meraih dekapan lain. Tapi hati tidak bisa berbohong otakku tak bisa mengalahkan hati yang terpaut sakit dan waktu. Hati ini terlalu lama dikekang satu bayangan hingga dia untuk berpindah butuh waktu, Ku tarik nafas dalam-dalam dan coba menenangkan hati. Tuhan, aku tak sanggup menahan sakit seperti ini lebih lama! Aku tak ingin membawa orang lain terlibat dalam kekacauan ini.   Aku harus melepas semua ini pergi. Tak terkecuali! Aku ingin hidup tenang Tuhan! Aku ingin hidup tenang! Ku raih ponsel yang baru saja ku hempaskan dengan kasar ke dinding kamarku...

Jelong-jelong ke Dua di Cebu, Filipina

Fort San Pedro di Cebu, Filipina Memasuki hari ke dua di Cebu, Filipina. Kegiatan kita hari adalah berkunjung ke sebuah pabrik olahan buah tropis bernama Profood International Corporation. Perusahaan ini memiliki tur bagi wisatawan yang penasaran dengan cara kerja perusahaan yang bergerak dalam pengeringan buah ini. Siapapun yang ingin datang bisa saja dan harus booking seminggu sebelum kedatangan. Tepat jam 5 gue bangun berkat alarm roomate gue, Riska yang membahana. Dengan tubuh pegal warbiasah gue mandi, shalat dan bersiap untuk sarapan di restoran hotel. Kita berangkatlah dengan minibus menuju Mango Factory ini. Sesampai disana kita langsung di ajak keliling mengintip tempat produksi. "No camera guys!" Yah, pada kali ini kita harus menggunakan mata dan telinga langsung. Perusahaan memiliki kebijakan untuk wisatawan agar tidak mengambil gambar di kawasan produksi. Supaya nggk di intip sama saingan kali ya? Kita masuk ke dalam ruang produksi. Gue meli...

segitiga ituu....*mikirr

Suka duka jadi anak kos itu pasti adalah ya,  dimana kadang kala kita harus makan nasi putih aja, nggak mandi kuliah karena lampu mati *otomatis air juga ikutan mati, makan bareng dan sebagainya. Sebagai anak kos yang baru berumur setampuk pinang, yaa sekitar 8 bulan kurang lah, gue mengalami berbagai hal yang bisa jadi pernah dialami oleh cewek kos lainnya. Awal-awal masuk ke dalam kos-kosan gue cukup terkejut karena gue harus ngurus semua hal sendiri, mulai soal makan, nyuci baju semua hal pokoknya sampai masalah uang. Gue merupakan mahasiswa yang hadir karena beasiswa, soo Indonesia teerimakasih telah membiayai gue. Ehh, ngelantur kemana ini. Di kosan gue ada beberapa kamar mandi dan satu lahan buat ngejemur baju. Dimana berbagai hal menyangkut urusan cewek terjemur disana, mulai dari luar sampai dalam *silahkan dicerdasi yaaaa Di daerah kamar mandi, ini gue berikan sedikit gambaran. Ada dua kamar khusus untuk mandi, dan 2 kamar khusus BAB. Nah kamar-kamar in...