Terkadang aku mengenang masa-masa di mana mula tanganmu menggenggam tanganku. Malu tapi mau. Saat itu tetes hujan berangsur turun. Aku berboncengan denganmu dan tanganku terdiam di tas yang memisahkan jarak punggungmu ke tubuhku. Aku terpaku diam saat kau mengoceh tentang hari ini yang mendung. "Kamu kenapa diam saja?" "Kamu lagi bicara. Aku ingin mendengarkan lebih lama lagi," jawabku sekenanya. "Tanganmu mana?" "Ini sedang memegang tas," "Kemarikan tasmu. Biar ku sandang," kamu mun menepi dan menghentikan motormu dan menyandangkan tasku ke dadamu. Perjalananmu kembali dilanjutkan dan kau berceloteh tentang hujan sore ini. "Hallo.. Kamu masih bersamaku?" "Iya. Aku masih bersamamu. Mendengarkan celotehmu yang tak kunjung henti itu," jawabku dengan tawa. "Tangan kamu mana?" "Tepat dibelakangmu," ujarku sembari mengangkat kedua belah tanganku. "Boleh aku pinjam sebentar tanganmu? " kem...
Cerita Stres Zaman Ketumbar Sampai Jadi Anak Rantau