Selamat ulang tahun. Yang terbaik untuk kamu. Berbahagia selalu.
Itulah pesan yang kau kirim tepat di pergantian Kamis ke Jumat. Tentu aku senang, kau salah satu orang yang mengingat momen pentingku.
Terjaga di pertiga malam telah menjadi rutinitas baru. Aku punya masalah dengan tidurku dan sedang menikmati itu.
Entah apa yang merasuki otakku di Jumat dinihari itu. Aku kembali menjadi manusia lemah dihadapan Pencipta.
Ku rangkai semua permintaanku. Dan membabi buta aku keluhkan kepada Tuhan apa yang aku mau.
Tahukah kamu, di malam itu aku meminta serius sesuatu yang tidak pernah aku minta sebelumnya. Aku minta jodoh!
Jam 10.00 WIB, aku terbangun dan mencoba mengingat kembali apa yang ku minta kepada Tuhan. Astaga, aku tertawa saat mengingat aku minta jodoh.
Ku tertawa lagi. Ya Tuhan, begitu putus asanya aku hingga aku serius di tengah malam meminta hal tersebut? Kembali ku tertawa kencang. Mungkin anak sebelah akan terkejut mendengar tawa menggelagarku.
Oke, hari ini tidak jauh berbeda dengan hari lainnya. Satu hal, aku siap untuk lembaran baru.
Seperti apakah Tuhan mengabulkan permintaan tengah malamku?
Tenang saja, aku juga mendoakan kamu kok. Selamat tinggal kenangan. Selamat tinggal.
Aku siap di hari yang baru.
Komentar
Posting Komentar