Beberapa orang mencoba berkelakar. Mengatakan pepatah lama, kumbang tak satu ekor. Ya benar, tapi ini masalah hati dan tidak butuh banyak kumbang.
Kembali sore di Jumat minggu ketiga, aku naik ke atap. Selonjoran di sudut, menikmati sore yang semerawut. Sore sepertinya menunggu aku berkeluh kesah.
Baiklah sore.
Aku ingin katakan kepadamu, jika aku belum bisa melangkah ke tempat baru. Saat ku coba, aku takut. Apakah di tempat baru aku akan menetap?
Sore, tak singkat waktu yang telah kujalani. Tak sedikit memori yang kita rangkum. Ribuan foto telah kita abadikan. Apakah tidak sayang dengan semua itu?
Sore, apakah pantas aku menyukai orang lain lagi? Apakah aku bisa membuka hati lagi?
Aku berfikir seperti ini, Sore. Aku tidak ingin dikasihani, aku tidak ingin dikendarai, aku ingin merdeka, aku ingin bebas dan aku ingin hati ini berbunga.
Sore, dengarkan aku. Dia adalah orang baik. Dia orang yang aku sayangi dan sangat bohong jika tidak ada rasa lagi. Namun, juga tidak ada keberanian dari diriku untuk di jalanan yang sama lagi.
Sore, aku ingat lagi keinginan ku yang lalu. Aku ingin bebas dan aku akan memulai membuka hati sesaat setelah kembali dari bepergian jauh ke tempat itu. Itulah keinginanku saat ini.
Jadi sore, bisakah aku memaafkan diriku? Bisakah aku berdamai dengan diriku? Bisakah aku melepasnya pergi? Bisakah aku berdamai dengannya dia sebagai kawan lama?
Ku tarik nafas dalam-dalam.
Sore, sepertinya tidak ada salahnya aku memaafkan diriku yang dahulu. Aku juga akan memaafkan dirinya yang dulu.
Baik. Aku siap untuk melepas. Dan aku siap juga untuk menghadapi yang namanya kesunyian.
Kembali sore di Jumat minggu ketiga, aku naik ke atap. Selonjoran di sudut, menikmati sore yang semerawut. Sore sepertinya menunggu aku berkeluh kesah.
Baiklah sore.
Aku ingin katakan kepadamu, jika aku belum bisa melangkah ke tempat baru. Saat ku coba, aku takut. Apakah di tempat baru aku akan menetap?
Sore, tak singkat waktu yang telah kujalani. Tak sedikit memori yang kita rangkum. Ribuan foto telah kita abadikan. Apakah tidak sayang dengan semua itu?
Sore, apakah pantas aku menyukai orang lain lagi? Apakah aku bisa membuka hati lagi?
Aku berfikir seperti ini, Sore. Aku tidak ingin dikasihani, aku tidak ingin dikendarai, aku ingin merdeka, aku ingin bebas dan aku ingin hati ini berbunga.
Sore, dengarkan aku. Dia adalah orang baik. Dia orang yang aku sayangi dan sangat bohong jika tidak ada rasa lagi. Namun, juga tidak ada keberanian dari diriku untuk di jalanan yang sama lagi.
Sore, aku ingat lagi keinginan ku yang lalu. Aku ingin bebas dan aku akan memulai membuka hati sesaat setelah kembali dari bepergian jauh ke tempat itu. Itulah keinginanku saat ini.
Jadi sore, bisakah aku memaafkan diriku? Bisakah aku berdamai dengan diriku? Bisakah aku melepasnya pergi? Bisakah aku berdamai dengannya dia sebagai kawan lama?
Ku tarik nafas dalam-dalam.
Sore, sepertinya tidak ada salahnya aku memaafkan diriku yang dahulu. Aku juga akan memaafkan dirinya yang dulu.
Baik. Aku siap untuk melepas. Dan aku siap juga untuk menghadapi yang namanya kesunyian.
Komentar
Posting Komentar