"Sampai kapan kau akan seperti itu? Bayangkan orang-orang di sana menangis karena kelaparan dan kau menangis karena cinta yang sudah tahu tidak ada?"
Kalimat seperti itu yang selalu di ulang-ulang oleh sahabatku setiap menelfon dengan isak tangis yang tak reda-reda setiap malam. Gila! Tak pernah sesakit ini dan separah ini. Anjing!
Setiap malam, sejak malam itu tak reda isakku. Kutelfon ibuku, kutelfon teman-temanku. Kutanyakan apakah aku begitu bejat hingga sepatah ini? Apakah aku tidak sepantas itu?
Setelah dipikirkan begitu dalam, sepertinya ini semua adalah salahku.
Mulutku terlalu kasar.
Otakku terlalu liar.
Mimpiku terlalu jauh.
Dan harapku terlalu tinggi.
Tapi dimana salahnya?
Bukannya semua orang berhak atas itu dan wajib malah melakukan itu?
Baiklah. Kutarik nafas dalam-dalam.
Kutambah laju treadmill dan lari sekencang-kencangnya. Tetiba lewatlah sepasang kekasih yang ingin berolahraga bersama, saling bergantian memegang botol minuman tatkala sang wanita ingin memasang tali sepatunya yang lepas.
"Sayang, tunggu bentar. Sepatuku nih,"
Aduh... Tuhan. Jangan kau keruhkan lagi lah malam ini. Aku hanya ingin olahraga dengan tenang!
Kalimat seperti itu yang selalu di ulang-ulang oleh sahabatku setiap menelfon dengan isak tangis yang tak reda-reda setiap malam. Gila! Tak pernah sesakit ini dan separah ini. Anjing!
Setiap malam, sejak malam itu tak reda isakku. Kutelfon ibuku, kutelfon teman-temanku. Kutanyakan apakah aku begitu bejat hingga sepatah ini? Apakah aku tidak sepantas itu?
Setelah dipikirkan begitu dalam, sepertinya ini semua adalah salahku.
Mulutku terlalu kasar.
Otakku terlalu liar.
Mimpiku terlalu jauh.
Dan harapku terlalu tinggi.
Tapi dimana salahnya?
Bukannya semua orang berhak atas itu dan wajib malah melakukan itu?
Baiklah. Kutarik nafas dalam-dalam.
Kutambah laju treadmill dan lari sekencang-kencangnya. Tetiba lewatlah sepasang kekasih yang ingin berolahraga bersama, saling bergantian memegang botol minuman tatkala sang wanita ingin memasang tali sepatunya yang lepas.
"Sayang, tunggu bentar. Sepatuku nih,"
Aduh... Tuhan. Jangan kau keruhkan lagi lah malam ini. Aku hanya ingin olahraga dengan tenang!
Komentar
Posting Komentar