Langsung ke konten utama

Dari Jumat ke Jumat: Smiling Man (4)




Semenjak hari itu, aku berusaha tidak memikirkan kamu lagi. Semoga kau selalu bahagia, wahai pria yang tersenyum.

Hari-hari pun berlalu dengan santai. Kucing kos tidak lagi buang hajat di sepatuku. Dia bergeser tempat ke depan pintu kamarku.

Bisa bayangkan, betapa marahnya aku saat menemukan alas kakiku berbau pesing dan berair?

Berbulan-bulan sudah, Jumat terus bergilir. Ku disibukan dengan pekerjaan dan kisah romansa yang tidak kunjung selesai.

Di suatu malam, saat aku sedang menikmati semangkok mie instant. Sebuah notifikasi DM muncul di ponsel ku. Tapi tidak langsung aku buka. Mana ada manusia yang rela meninggalkan semangkok Indomie telur plus bon cabe level 50 dan segelas es teh manis, bukan?

Setelah perutku membundar kekenyangan, ku raihlah ponsel dan lihat beberapa DM masuk. Dan ada salah satu akun komunitas yang tidak ku kenal sama sekali menanyakan keberadaanku. Siapa nih?

"Hallo mba. Namaku adalah ini. Aku butuh informasi bla bla bla...."

Oh ternyata membahas pekerjaan. Baik. Aku balas dengan cara profesional. Setelah selesai dengan basa-basi pekerjaan, kami pun mengakhiri percakapan pekerjaan yang melelahkan itu.

Beberapa hari kemudian, akun yang sama pun kembali menanyakan beberapa informasi dan kita bertukar kontak Whatsapp. Dia pun langsung mengirim pesan ke WA dan ku simpanlah nomornya.

Oke ceritanya tidak berhenti di situ.

Saat aku lihat profil WA, ingin ku melompat histeris. Secara spontan aku menutup mulutku yang hampir berteriak. Ini foto dia!

INI FOTO SI PRIA TERSENYUM!

Kenapa nomor ini bisa mengggunakan foto dia? Tunggu...

Tunggu
Tunggu
Tunggu
Tunggu
Tunggu
Tunggu
Tunggu.....

Biarkan aku tenang sejenak. Kenapa nomor ini menggunakan foto pria tersenyum?

KENAPA?

Baik, otakku yang tidak cerdas. Tolong tenangkan diri kamu ya. Tolong kamu sadari, bahwa kontak yang kamu simpan adalah orang yang kamu cari-cari selama ini. Paham?

Setelah menyadari itu, senyum semringah tidak lepas dari bibirku.

Hari itu hari Jumat. Aku menemukan kamu. Bukan, semesta mempermudah aku menemukan kamu.

Dengan langkah yang sangat ringan, aku pulang ke kosan. Ku temukan alas kakiku basah oleh air bewarna kekuningan.

Huuff.. Mana kucing nakal itu? Ingin aku peluk dan ciumi dia.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

DJKJ: Yang Datang Tiba-tiba (5)

Runtuh semua pertahananku. Runtuh seruntuh-runtuhnya Hati yang ku larang untuk rindu, kembali bergejolak. Sakit, sangat sakit! Malam itu aku tumpahkan semua umpatan yang ada di kepalaku.  Semua binatang yang menjadi tujuan ku lontarkan ke udara. Anjing! Malam itu aku menangis sejadi-jadinya. Sesak! Sangat sesak!   Hatiku serasa dicabik-cabik oleh kenyataan bahwa aku belum bisa lepas dari bayangan dia sedangkan otakku ingin meraih dekapan lain. Tapi hati tidak bisa berbohong otakku tak bisa mengalahkan hati yang terpaut sakit dan waktu. Hati ini terlalu lama dikekang satu bayangan hingga dia untuk berpindah butuh waktu, Ku tarik nafas dalam-dalam dan coba menenangkan hati. Tuhan, aku tak sanggup menahan sakit seperti ini lebih lama! Aku tak ingin membawa orang lain terlibat dalam kekacauan ini.   Aku harus melepas semua ini pergi. Tak terkecuali! Aku ingin hidup tenang Tuhan! Aku ingin hidup tenang! Ku raih ponsel yang baru saja ku hempaskan dengan kasar ke dinding kamarku...

Yeyy.... 'Liburan' ke Jepang!

Shibuya Crossing Penutup perjalanan akhir tahun 2019, saya mendapatkan kesempatan untuk liputan ke Jepang. Siapa sih yang tidak ingin ke Jepang? Saya salah satunya. Masih saya ingat momen saat Bunkasai di kampus, dimana semua tentang Jepang dipaparkan di sana. Salah satu yang menarik adalah penyewan baju yukata dan berfoto dengan latar Sakura. Sangat terlihat lucu dan saya tidak ada uang untuk menyewanya. Maklum saya salah satu mahasiswa kere di lingkungan sana. Kemudian saya celetuk asal-asalan kepada teman-teman saya "ntar aja dehm, gue mau foto di negaranya langsung saja," Tentu itu adalah ucapan asal-asalan mahasiswa yang makan saja susah. Boro-boro main ke Jepang. Namun beberapa tahun kemudian Tuhan berkata lain, karena urusan pekerjaan saya berkesempatan berkunjung ke beragam tempat. Jepang salah satunya." Sekedar informasi, Jepang adalah salah satu negara yang bervisa untuk paspor Indonesia. Dan saya mohon maaf tida kemngetahu s...

Jelong-jelong ke Dua di Cebu, Filipina

Fort San Pedro di Cebu, Filipina Memasuki hari ke dua di Cebu, Filipina. Kegiatan kita hari adalah berkunjung ke sebuah pabrik olahan buah tropis bernama Profood International Corporation. Perusahaan ini memiliki tur bagi wisatawan yang penasaran dengan cara kerja perusahaan yang bergerak dalam pengeringan buah ini. Siapapun yang ingin datang bisa saja dan harus booking seminggu sebelum kedatangan. Tepat jam 5 gue bangun berkat alarm roomate gue, Riska yang membahana. Dengan tubuh pegal warbiasah gue mandi, shalat dan bersiap untuk sarapan di restoran hotel. Kita berangkatlah dengan minibus menuju Mango Factory ini. Sesampai disana kita langsung di ajak keliling mengintip tempat produksi. "No camera guys!" Yah, pada kali ini kita harus menggunakan mata dan telinga langsung. Perusahaan memiliki kebijakan untuk wisatawan agar tidak mengambil gambar di kawasan produksi. Supaya nggk di intip sama saingan kali ya? Kita masuk ke dalam ruang produksi. Gue meli...